TRIBUNTRAVEL.COM - McDonalds Kazakhstan terpaksa ditutup setelah pasokan bahan makanan dari Rusia dihentikan.
Melansir dari Regina Leader-Post, Kamis (1/12/2022), pemegang lisensi McDonalds di Kazakhstan, Food Solutions, terpaksa menutup sementara restorannya bulan lalu setelah memutuskan hubungan dengan perusahaan Rusia dan kehabisan persediaan bahan makanan.

Kasus ini menyoroti masalah pasokan yang dihadapi oleh banyak bisnis di Kazakhtan setelah invasi Rusia ke Ukraina dan sanksi Barat terhadap Moskow yang mengikutinya.
Untuk diketahui, Rusia adalah mitra dagang utama Kazakhstan.
Baca juga: Viral Video McHack di TikTok, Bagikan Cara Agar Dapat Harga Murah saat Makan McDonalds
Dalam sebuah pernyataan, Food Solutions mengatakan, "pemegang lisensi di Kazakhstan telah menutup sementara semua restorannya karena masalah pasokan lokal."
"Kami bekerja sama untuk melanjutkan operasi secepat mungkin," imbuhnya.
LIHAT JUGA:
Food Solutions mengumumkan penutupan pada 17 November 2022 dan mengutip 'masalah pasokan lokal'.
Itu tidak menanggapi permintaan komentar.
Selama enam tahun terakhir, McDonalds telah menjadi pemain utama di pasar makanan cepat saji Kazakhstan, negara Asia Tengah berpenduduk 20 juta orang.
Baca juga: Momen Staf McDonalds Bantu Wanita Melahirkan di Toilet Restoran, Beri Nama Bayi Little Nugget
McDonalds pun mengembangkan jaringannya menjadi 24 restoran.
McDonalds Kazakhstan sebenarnya telah mengambil beberapa pasokan bahan makanan dari luar negeri, termasuk daging sapi dan ayam.

Food Solutions juga mulai mencari pemasok di tempat lain dan berhenti membeli produk Rusia di beberapa titik.
Namun ternyata tidak cukup memenuhi kebutuhan bahan makanan.
Setelah Rusia menginvasi Ukraina dalam apa yang disebut sebagai 'operasi militer khusus', McDonalds keluar dari Rusia.
McDonalds Rusia menjual semua restoran yang dimilikinya kepada pemegang lisensi lokal pada Mei 2022.
Baca juga: Seorang Pria Curi Uang di Laci Kasir McDonalds Lewat Jendela Drive Thru
McDonalds buka kembali restoran di Ukraina
McDonalds akan kembali membuka gerainya di Ukraina untuk pertama kali sejak perang dimulai.
Beberapa restoran McDonalds di Ukraina rencananya akan dibuka dalam beberapa bulan ke depan, dilaporkan The Guardian.
Keputusan ini diambil sebagai bentuk dukungan setelah McDonalds menutup seluruh restorannya yang ada di Rusia.

McDonalds mengatakan bahwa mereka akan mulai secara bertahap membuka kembali beberapa restoran di Ukraina barat dan ibu kota, Kyiv, di mana bisnis Amerika lainnya termasuk Nike dan KFC, serta toko pakaian Spanyol Mango buka.
"Kami telah berbicara secara luas kepada karyawan kami yang telah menyatakan keinginan kuat untuk kembali bekerja dan melihat restoran kami di Ukraina dibuka kembali," kata Paul Pomroy, wakil presiden senior perusahaan pasar internasional, dalam sebuah pesan kepada staf.
"Dalam beberapa bulan terakhir, keyakinan bahwa ini akan mendukung rasa normal yang kecil tapi penting telah tumbuh lebih kuat," sambungnya.
Baca juga: Seorang Ibu Protes Pesanan untuk Putrinya Kurang Lengkap, McDonalds: Itu Bukan Urusan Saya
Baca juga: Karyawan McDonalds Berusia 70 Tahun Dapat Hadiah Rp 35 Juta setelah 48 Tahun Mengabdi
McDonalds memiliki 109 restoran di Ukraina, tetapi tidak mengatakan berapa banyak yang akan dibuka kembali, kapan itu akan terjadi atau lokasi mana yang akan menjadi yang pertama menyambut kembali pelanggan.
Selama beberapa bulan ke depan, perusahaan mengatakan bahwa mereka akan mulai bekerja dengan vendor untuk mendapatkan pasokan ke restoran, menyiapkan toko, membawa kembali karyawan, dan meluncurkan prosedur keselamatan, dengan perang masih berkecamuk di timur.
Sebelumnya McDonalds menutup restoran di Ukraina setelah invasi Rusia hampir enam bulan lalu, tetapi McDonalds terus membayar lebih dari 10.000 karyawan di Ukraina.
(TribunTravel.com/Sinta)