lihat foto
TRIBUNTRAVEL.COM - Sebuah penerbangan Pegasus Airlines terpaksa ditunda lantaran sebuah video tersebar melalui fitur AirDrop pada ponsel penumpang.
Insiden terjadi pada Senin (21/11/2022) malam ketika para penumpang Pegasus Airlines menunggu pesawat lepas landas, yang dijadwalkan terbang dari Tel Aviv menuju Istanbul.
Ponsel para penumpang Pegasus Airlines tersebut tiba-tiba menerima beberapa pesan yang cukup mengganggu melalui fitur AirDrop.
Melansir Simple Flying, video yang tersebar menunjukkan seorang pria menembakkan senjata dari jarak jauh, bersama dengan seorang pria bertopeng yang mengendarai sepeda motor.
Baca juga: Mantan Pilot Ungkap Mitos Penerbangan yang Ternyata Salah, Termasuk Masalah Turbulensi
Video tersebut nampaknya cukup agresif, sehingga maskapai memutuskan untuk segera memanggil layanan keamanan.
Sebelumnya, pelaku juga telah mengirimkan gambar yang menanyakan, "apakah ada orang Arab di pesawat?"
Ini merupakan sebuah frasa yang dilaporkan merujuk pada meme dari game PUBG.
Menurut berita Ynet, pelaku tersebut dikatakan sebagai warga negara Israel keturunan Arab.
Pelaku tidak berusaha menyembunyikan identitasnya, bahkan mengirimkan foto dirinya saat duduk di kursi pesawat.
Seluruh insiden terjadi setelah proses boarding selesai.
Pria itu rupanya bepergian dengan sekelompok teman, yang membuat keributan ketika pelaku dibawa keluar dari pesawat oleh aparat keamanan.
Baca juga: Pernah Mendengar Istilah Penerbangan Hantu? Simak Penjelasannya
Seorang penumpang di pesawat, Mitar Chen, mengatakan kepada Ynet, "Seorang pemuda mengirim foto melalui AirDrop ke semua penumpang pesawat.
Mereka membawanya untuk diinterogasi dan teman-temannya membuat sedikit kekacauan.
Dia mengirim foto dirinya dan Tiktoknya dan bahkan tempat duduknya.
Semua orang marah dengan dia, termasuk penumpang Arab."
Otoritas Israel menangani keamanan penerbangan dengan sangat serius dan menegakkan langkah-langkah keamanan untuk memastikan keselamatan warganya.
Penumpang di dalam penerbangan Pegasus Airlines diminta untuk turun dari pesawat sekira satu jam setelah kejadian.
Setelah itu, semua barang bawaan dan barang-barang pribadi diperiksa ulang, sebuah proses yang telah terjadi sebelumnya setelah insiden AirDrop.
Penerbangan akhirnya ditunda beberapa jam karena petugas keamanan harus memeriksa ulang barang-barang untuk setiap penumpang.
Insiden serupa juga pernah terjadi dalam penerbangan dari Tel Aviv menuju Istanbu pada Mei 2022 lalu.
Kala itu, Penerbangan AnadoluJet terpaksa ditundap lantaran beberapa penumpang melaporkan menerima foto kecelakaan pesawat di ponsel mereka.
Baca juga: Gara-gara Penumpang Ingin ke Toilet, Sebuah Penerbangan Jet2 Dialihkan
Foto-foto tersebut diyakini tersebar melalui AirDrop, yang merupakan salah satu fitur Apple.
AnadoluJet Boeing 737 sedang meluncur ke landasan pacu di Bandara Internasional Ben Gurion ketika penumpang membunyikan alarm.
Pilot kemudian memutuskan untuk kembali ke terminal, di mana semua penumpang diturunkan sehingga penyelidikan di pesawat dan barang bawaan dapat diselesaikan.
Bandara Internasional Ben Gurion memang dikneal memiliki beberapa pembatasan keamanan paling ketat di dunia.
Menurut Otoritas Bandara Israel (IAA), tim keamanan melanjutkan untuk "mengambil semua langkah yang diperlukan untuk memastikan bahwa tidak ada bahaya bagi penumpang."
Baca juga: Pilot Jatuh Pingsan, Penerbangan Boeing 737 Terpaksa Mendarat Darurat
Penerbangan itu kemudian diizinkan untuk lepas landas dan meninggalkan Tel Aviv menuju Bandara Sabiha Gokcen Istanbul setelah penundaan beberapa jam.
Terdapat total 160 penumpang di dalamnya.
Foto-foto yang tersebar menampilkan beberapa kecelakaan pesawat yang bersejarah, termasuk Asiana Airlines dan Turkish Airlines.
Penerbangan Asiana Airlines 214 jatuh saat mendarat di San Francisco pada 2013, menewaskan tiga penumpang.
Sementara penerbangan Turkish Airlines 1951 jatuh saat mendarat di Bandara Schiphol Amsterdam pada 2009, mengakibatkan kematian sembilan penumpang dan awak.
Belakangan diketahui ada 9 tersangka di dalam pesawat yang bertanggung jawab atas insiden tersebut.
Foto diyakini telah dikirim ke penumpang lain menggunakan AirDrop, yang memungkinkan pengguna Apple mengirim foto dan file ke perangkat Apple lain di sekitarnya.
Motif untuk menyebar foto kecelakaan pesawat belum diketahui.
Ofer Lefler, juru bicara Otoritas Bandara Israel mengatakan, "Saya yakin polisi dan otoritas keamanan akan mencari tahu mengapa mereka (para tersangka) melakukannya."
Menurut IAA, para tersangka dapat didakwa dengan menyebarkan informasi palsu, sebuah pelanggaran yang membawa hukuman penjara maksimum tiga tahun di Israel.
Baca juga: 7 Destinasi Penerbangan yang Dicintai Pramugari, Ada San Fransico hingga Tokyo
(TribunTravel.com/mym)
Untuk membaca artikel terkait penerbangan, kunjungi laman ini.
