TRIBUNTRAVEL.COM - Sebuah penerbangan maskapai flydubai Boieng 737-800 terpaksa dialihkan ke Shiraz, Iran setelah pilot jatuh pingsan.
Insiden terjadi pada Kamis (27/10/2022), saat pilot bertugas dalam penerbangan flydubai FZ1942 dari Tashkent ke Dubai.

Sesaat setelah pilot pingsan, co-pilot segear menyatakan keadaan darurat dan penerbangan dialihkan ke bandara terdekat.
Melansir Simple Flying, Jumat (4/11/2022), penerbangan flydubai FZ1942 sedang dalam perjalanan dari Tashkent, Uzbekistan, ke Bandara Internasional Dubai (DXB).
Baca juga: Viral Penumpang Beli Tiket untuk Penerbangan yang Sudah Tak Beroperasi, Kok Bisa?
Perjalanan yang menempuh waktu tiga setengah jam diperasikan flydubai dengan armada Boeing 737-800.
Pesawat itu meninggalkan Tashkent pada pukul 04.36 dan dijadwalkan tiba pada 06.50 waktu setempat di DXB.
Namun, pesawat berhenti secara tak terduga di sepanjang jalan dan menyatakan pendaratan darurat.
Setelah mengudara 2 jam 30 menit, pesawat melakukan pendaratan darurat di Shiraz, Iran (SYZ).
Penyebabnya bukanlah masalah teknis pada pesawat, tetapi karena sang pilot tiba-tiba jatuh pingsan.
Sementara rincian tentang apa yang terjadi pada pilot tetap dirahasiakan, co-pilot dengan cepat mengambil kendali pesawat dan menghubungi kontrol lalu lintas udara (ATC) di SYZ.
Baca juga: Misteri Hilangnya Bagasi Penumpang yang Ditemukan di Jerman, Padahal Tak Lakukan Penerbangan ke Sana
Pesawat kemudian diberikan izin untuk mendarat di bandara Iran dan melakukannya dengan aman 50 menit kemudian, pada pukul 06.07 waktu setempat.
Usai mendarat, penumpang harus menunggu selama 10 jam karena flydubai mengerahkan kru penerbangan baru untuk menggantikan pilot yang sakit dan semua anggota kru lainnya telah mencapai batas operasi mereka.
Penerbangan FZ1942 kemudian lepas landas dari SYZ pada pukul 16.14 waktu setempat dan mendarat dengan selamat di Dubai pada pukul 17.45, terlambat 11 jam dari jadwal.

Pesawat modern memang dirancang untuk dua pilot di kokpit, namun hanya satu yang mengendalikan sistem penerbangan pada waktu tertentu.
Sementara pilot yang lain berfungsi cukup penting sebagai pendukung.
Dengan dua pilot terlatih, masing-masing lebih dari mampu menerbangkan 737-800 sendirian, persis seperti yang terjadi pada FZ-1942.
Baca juga: Kekurangan Awak Pesawat, Maskapai Tunda Penerbangan hingga Bikin Penumpang Pulang Pakai Mobil
Namun, prosedur mengharuskan pilot mengalihkan ke bandara terdekat jika salah satu pilot sakit parah dan tidak dapat terbang lagi.
Hal ini untuk memastikan bahwa setiap keadaan darurat dalam penerbangan sebaiknya tidak hanya ditangani oleh satu pilot.
Selain itu, juga untuk menjaga keselamatan penumpang.
Insiden pilot yang pingsan dalam penerbangan juga pernah melanda maskapai Jet 2 dari Inggris ke Turki.

Baca juga: Heboh Kabar Hoaks Penembakan di Bandara, Penumpang Sempat Panik hingga Penerbangan Ditunda
Diketahui pesawat yang dikemudikan adalah penerbangan LS1239 yang sedang melakukan perjalanan dari Birmingham Inggris, ke Antalya Turki.
Beruntung, pilot kedua menyatakan keadaan darurat dan dengan aman mendaratkan pesawat di Thessaloniki, Yunani, dilansir dari Simple Flying.
Menurut laporan pilot pingsan tak lama setelah penerbangan mengalami turbulensi sedang.
Semua anggota awak pesawat dan penumpang di dalam pesawat dilaporkan selamat, dan pendaratan darurat dilaporkan oleh maskapai sebagai tindakan pencegahan yang diambil oleh pilot.
Seorang kru penerbangan pengganti diterbangkan ke Thessaloniki untuk melanjutkan penerbangan ke Antalya.
Sementara itu, penumpang yang mengalami Penundaan terbang lebih dari delapan jam diberi voucher makan saat menunggu di bandara.
Baca juga: 2 Kelakuan Penumpang Paling Dibenci Pramugari, Masih Sering Ditemukan saat Penerbangan Berlangsung
(TribunTravel.com/mym)
Untuk membaca artikel terkait penerbangan, kunjungi laman ini.