TRIBUNTRAVEL.COM - Seorang penumpang mengaku dirinya mengalami luka bakar tingkat dua setelah tersiram pasta panas yang tak sengaja dijatuhkan awak kabin di pesawat.
Penumpang bernama Brie Ortiz diketahui melakukan penerbangan menggunakan maskapai Ryanair.

Brie Ortiz mengatakan dia dibiarkan kesakitan dengan lecet di pahanya setelah insiden yang diduga dalam penerbangan dari Marseille, Prancis ke London pada Selasa lalu, dilansir dari mirror.co.uk, Sabtu (5/11/2022).
Pensiunan pilot Angkatan Udara AS berusia 37 tahun itu mengatakan dia sedang duduk di kursinya di pesawat, ketika seorang anggota awak kabin menumpahkan pasta ke pahanya saat melewatinya di seberang troli.
Baca juga: Jadi Pekerjaan Impian, Simak 10 Tips Jadi Pramugari Pesawat Terbang
Makanan panas mendarat di bagian paha Brie, serta tumpah ke beberapa barang miliknya di sebelahnya.
Tonton juga:
Brie, yang berasal dari AS tetapi sekarang tinggal di Suffolk, mengklaim dia meminta bantuan medis tetapi awak kabin terus menyajikan makanan kepada penumpang lain.
Penumpang lain akhirnya turun tangan untuk membantu Brie yang dibiarkan menangis saat berjalan melalui bandara tanpa celananya karena rasa sakit dari bahan yang bergesekan dengan luka bakarnya.
Brie berkata, "Saat dalam penerbangan saya, saya disajikan makanan yang tumpah ke kaki dan barang-barang saya."
"Itu sangat panas sehingga saya mengalami luka bakar tingkat dua yang besar di kaki saya," sambungnya.
Baca juga: AirAsia Super App Resmi Hadir di Indonesia, Tawarkan Promo Tiket Pesawat hingga Hotel

Ia melanjutkan, "Saya harus menerima perawatan medis untuk itu di rumah sakit terdekat."
"Setelah saya mengalami luka bakar, pramugari tidak bertindak dengan empati atau kekhawatiran apa pun," imbuhnya.
Brie menambahkan, "Seorang penumpang di kursi di sebelah saya benar-benar masuk dan membantu saya ketika mereka tidak melakukannya. Saya memberi tahu pramugari beberapa kali bahwa saya terbakar parah dan membutuhkan sesuatu untuk itu."
"Sayangnya rasanya seolah-olah mereka lebih peduli dengan menyelesaikan layanan makan dan kemudian menjual bebas bea untuk mengganggu saya. Saya sangat kesakitan pada saat itu, saya tidak berpikir untuk mendapatkan nama siapa pun yang terlibat," sambungnya.
Brie mengatakan bahwa dirinya memohon kepada pramugari untuk melihat ke dalam tas pertolongan pertama mereka karena merasa sangat kesakitan.
"Mereka terus mengatakan kepada saya bahwa mereka tidak punya apa-apa untuk mengobati luka bakar. Tidak ada es, tidak ada kaleng soda dingin, tidak ada air dingin, tidak ada apa-apa," kata Brie.
Baca juga: 9 Tips dari Pramugari Agar Perjalanan Pesawat Lebih Mudah dan Menyenangkan
Baca juga: Kesalahan Sederhana yang Tak Disadari Penumpang saat Naik Pesawat, Bisa Bikin Kulit Rusak
"Saya menjelaskan kepada pramugari lain bahwa luka bakarnya sangat parah dan saya membutuhkan sesuatu untuk itu. Saya mengatakan kepadanya bahwa saya terlatih secara medis dan akan memeriksa sendiri kit pertolongan pertama jika saya harus melakukannya" sambungnya.
Brie mengungkapkan bahwa awak kabin membutuhkan waktu 45 menit hingga satu jam untuk membuka kotak pertolongan pertama mereka.
"Saya tidak yakin mengapa mereka tidak segera masuk dan membawa kotak pertolongan pertama mereka," kata Brie.
"Itu akan sangat membantu saya. Mereka benar-benar tampaknya menunjukkan kurangnya empati dan kepedulian terhadap saya atau keselamatan saya. Mereka tidak menawarkan saya bantuan dari pesawat atau ke bandara," imbuhnya..
Ia melanjutkan, "Saya sangat kesakitan sehingga saya hampir tidak bisa berjalan. Saya mendapat lebih banyak perhatian dari dua pekerja bandara di bea cukai daripada saya melakukan seluruh penerbangan. Saya mendatangi mereka karena saya menangis dan gemetar sampai-sampai di bea cukai."
"Pada akhirnya saya akhirnya dipermalukan dan berjalan melalui bandara tanpa celana panjang saya karena saya tidak bisa mentolerir rasa sakit dari luka bakar dan saya harus mengoleskan gel luka bakar yang diberikan wanita bea cukai kepada saya setiap beberapa menit," sambungnya.
Brie kemudian memposting gambar online yang menunjukkan lecet dan luka bakar di pahanya.
Dia menulis, "Pasta panas itu tumpah selama pramugari melayani dan saya bertukar barang."
"Saya tidak berpikir untuk mendapatkan namanya pada saat itu. Sejujurnya saya terkejut betapa buruknya itu dan fokus untuk mencoba menghilangkan rasa sakit sepanjang penerbangan,"sambung Brie.
Brie menyayangkan jika pasta panas tersebut jatuh pada anaknya yang berusia lima tahun.
Ryanair mengatakan kepada Mirror, "Seorang anggota tim Layanan Pelanggan kami akan menghubungi pelanggan ini secara langsung mengenai klaim mereka."
Baca juga: Ahli Perjalanan Ungkap 3 Kesalahan Umum Penumpang Pesawat pada Penerbangan Jarak Jauh
(TribunTravel.com/ Rtn)
Baca juga selengkapnya seputar hal terburuk bagi penumpang pesawat, di sini.