Breaking News:

Viral Penumpang Beli Tiket untuk Penerbangan yang Sudah Tak Beroperasi, Kok Bisa?

Terlanjut beli tiket pesawat, para penumpang di India terkejut setelah datang ke bandara dan menyadari bahwa penerbangannya tidak beroperasi lagi.

Instagram/@gofirstairways
Go First merupakan paskapai penerbangan bertaraf rendah yang berbasis di India. 

TRIBUNTRAVEL.COM - Bayangkan memegang tiket pesawat dan tiba di bandara hanya untuk menyadari bahwa penerbangannya yang dituju tidak ada.

Itulah yang terjadi dengan sekelompok penumpang yang memesan tiket pesawat dari maskapai India, Go First.

Ilustrasi tiket pesawat.
Ilustrasi tiket pesawat. (Flickr/debaird™)

Tiket pesawat yang dipesan memiliki jadwal penerbangan antara Hyderabad dan Delhi pada 31 Oktober 2022, seperti dilansir dari laman Simple Flying.

Insiden terjadi pada Senin (31/10/2022) ketika petugas keamanan di pintu masuk Bandara Rajiv Gandhi Hyderabad menolak sekelompok penumpang.

Baca juga: 7 Destinasi Penerbangan yang Dicintai Pramugari, Ada San Fransico hingga Tokyo

Para penumpang tersebut tak diizinkan masuk lantaran penerbangan mereka tidak lagi menjadi bagian dari jadwal bandara.

Menyadari hal itu, para penumpang tentu terkejut.

Situasi semakin rumit lantaran tiket yang dikeluarkan untuk para penumpang valid.

Bahkan catatan nama penumpang (PNR) aktif meskipun tidak ada penerbangan yang muncul di papan keberangkatan.

Tentu saja, orang-orang yang memesan penerbangan sangat marah dengan beberapa membayar jumlah yang sangat besar untuk tarif menit terakhir.

Mereka kemudian menuntut pengawas penerbangan India, Direktorat Jenderal Penerbangan Sipil ( DGCA ), mengambil tindakan terhadap maskapai.

Baca juga: 2 Penumpang Terlibat Baku Hantam dalam Penerbangan, Pesawat Putar Balik ke Bandara Asal

2 dari 4 halaman

Penumpang tentu tidak salah dalam mencapai bandara, karena PNR mereka ditayangkan langsung di situs web resmi Go First.

Menurut laporan The Times of India, Go First memang mengoperasikan penerbangan ini sebulan yang lalu namu telah menghentikannya.

Lantas, bagaimana penumpang dapat memesan penerbangan yang tidak beroperasi?

Go First merupakan paskapai penerbangan bertaraf rendah yang berbasis di India.
Go First merupakan paskapai penerbangan bertaraf rendah yang berbasis di India. (Instagram/@gofirstairways)

The Times of India menyatakan bahwa tiket dipesan dari portal online berbasis di Guwahati bernama Happy Fares, yang menerimanya dari GoFlySmart, sub-agen Go First

Pemilik GoFlySmart mengakui kesalahannya, dengan mengatakan bahwa dia sebenarnya membeli tiket dari Go First dan menjualnya ke Happy Fares.

Dia juga mengatakan bahwa Go First memang mengirimkan email pada 26 Oktober (sehari sebelum tiket dijual kepada penumpang yang bersangkutan) yang menginformasikan bahwa penerbangan Hyderabad-Delhi telah diubah karena alasan operasional.

Meskipun ada pengawasan yang jelas dari GoFlySmart, Go First juga berperan dalam kebingungan tersebut.

Baca juga: 3 Hal yang Harus Diperhatikan Sebelum Memesan Penerbangan Berbiaya Rendah

Meskipun tiket dijual kepada penumpang, kekacauan menit-menit terakhir di bandara dapat dihindari jika Go First tidak terus menayangkan PNR mereka secara langsung di situs web resminya.

Tidak ada cara bagi penumpang untuk mengetahui bahwa penerbangan mereka tidak lagi beroperasi.

Pemilik tiket yang terkena dampak juga mengeluh bahwa mereka tidak menerima informasi tentang kompensasi.

3 dari 4 halaman

“Bahkan setelah lebih dari 24 jam dan banyak keluhan masih belum ada kabar dari mereka tentang pengembalian uang atau kompensasi," kata seorang pemilik tiket.

"Mereka harus membayar hukuman berat karena menempatkan kita melalui penderitaan fisik dan mental seperti itu,” tambahnya.

Maskapai Go First
Go First merupakan paskapai penerbangan bertaraf rendah yang berbasis di India.

Apa yang Terjadi Jika Paspor Hilang di Tengah Penerbangan?

Kehilangan paspor di pesawat mungkin tampak tidak masuk akal bagi banyak kemungkinan.

Namun, apapun mungkin saja terjadi dalam penerbangan yang rumit di era modern ini, termasuk kehilangan barang seperti paspor.

Akibatnya, ada beberapa kasus penumpang yang mendarat di suatu negara tanpa mengetahui ke mana paspornya pergi.

Lantas, apa yang terjadi jika penumpang pesawat kehilangan paspor di tengah penerbangan?

Dalam kebanyakan kasus, jika seorang penumpang kehilangan paspor dalam penerbangan internasional, mereka akan dipulangkan ke negara asalnya.

Penumpang mungkin cukup beruntung jika mendapat bantuan dari maskapai untuk mnedapatkan paspor yang tertinggal di pesawat.

Melansir Simple Flying, Rabu (2/11/2022), seorang penumpang bernama Josh Lim berbagai pengalamannya saat terbang dengan Delta Air Lines.

Baca juga: Ada Lebih dari 5.000 Penerbangan Hantu di Inggris Sejak 2019, Maskapai Tuai Kecaman

4 dari 4 halaman

Josh Lim menyadari bahwa paspornya hilang saat pemeriksaan paspor kedatangan.

Ia kemudian menjelaskan kepada pihak imigrasi bahwa paspornya ketinggal di pesawat.

Josh Lim kemudian pergi ke tempat pengambilan bagasi maskapai untuk mencari tahu cara mendapatkannya.

“Dia (petugas) mengambil formulir imigrasi saya, menandainya dengan stabilo merah muda dan menyuruh saya menunggu sementara mereka mendapatkan seseorang dari Delta untuk menyelesaikan situasi paspor," kata Josh Lim.

"Beberapa menit kemudian, mereka dapat mengambilnya dari pesawat dan menyerahkannya kepada saya. Saya kembali mengantre, menyerahkan paspor saya kepada petugas imigrasi yang saya ajak bicara sebelumnya, dan beberapa menit setelahnya paspor saya dicap dan saya melanjutkan perjalanan," imbuhnya.

Ilustrasi paspor sebagai syarat bepergian ke luar negeri.
Ilustrasi paspor sebagai syarat bepergian ke luar negeri. (Unsplash/Nicole Gery)

Jika ternyata tidak ada paspor yang ditemukan, apa yang terjadi setelahnya tergantung pada kewarganegaraan penumpang, status imigrasi dan kebijaksanaan otoritas.

Misalnya, warga negara umum pada akhirnya akan diizinkan masuk, meksipun membutuhkan beberapa dokumen.

Namun, pelancong lain kemungkinan akan menggunakan rute pulang berikutnya yang tersedia.

Pengguna Quora, Chet Dayal, menjelaskan bahwa dia kehilangan paspornya dalam penerbangan United Airlines dari San Francisco ke Tokyo, Jepang.

Setelah menjelaskan situasinya kepada imigrasi, dia dihadapkan pada empat pilihan

Dalam contoh pertama, United Airlines menghubungi Kedutaan Besar AS, yang mengatakan bahwa mereka dapat menyelesaikan penggantian darurat di lokasi kedutaan di Tokyo dalam waktu dua jam.

Namun, ini tidak berlaku karena Dayal tidak bisa memasuki Jepang sejak awal.

Jadi, opsi kedua adalah menunggu di bandara sampai pesawat yang kembali ke San Fransisco digeledah.

Jika ditemukan, paspor akan dikirimkan dalam penerbangan kembali ke Tokyo.

Sekali lagi, ini bukan pilihan yang cocok karena akan membutuhkan waktu menginap semalam di terminal tanpa jaminan.

Dayal menjelaskan bahwa opsi ketiganya, "saya mengajukan 'izin khusus' untuk masuk ke Jepang tanpa paspor. Permohonan ini mungkin diberikan atau mungkin tidak diberikan."

"Bahkan jika itu diberikan dan saya diizinkan masuk, nama saya akan selamanya ada di “Daftar Pantauan” dan setiap kali saya kembali ke Jepang, saya akan diinterogasi di imigrasi,” imbuhnya.

Akhirnya, Dayal memilih opsi keempat dengan naik penerbangan berikutnya yang tersedia kembali ke San Francisco.

Jadi, ada banyak pilihan jika sorang penumpang kehilangan paspor dalam penerbangan.

Namun, pada kesimpulannya, cara yang paling efisien dan mulus adalah kembali pulang.

Baca juga: Heboh Ada Ular di Pesawat, Bikin Penumpang Panik dan Penerbangan Tertunda

(TribunTravel.com/mym)

Untuk membaca artikel terkait penerbangan, klik laman ini.

Selanjutnya
Sumber: Tribun Travel
Tags:
Go FirstIndiaHyderabad Haleem Koshari (Kushari) Virus Nipah Dalai Lama
BeritaTerkait
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved