Breaking News:

Sukseskan KTT G20, Warga Bali Siap Batasi Aktivitas di Sekitar Lokasi

Warga Bali siap membatasi aktivitas guna menyukseskan KTT G20 yang bakal berlangsung pada 15-16 November 2022 mendatang.

Dok. Kemenparekraf
Warga Bali siap batasi aktivitas guna menyukseskan KTT G20 yang akan dilaksanakan pada 15-16 November 2022 mendatang. 

TRIBUNTRAVEL.COM - Warga Bali mendukung pelaksanaan Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 yang akan dilaksanakan pada 15-16 November mendatang.

Warga Bali yang terkenal ramah, rela untuk tidak beraktivitas di sekitar lokasi pelaksanaan KTT di Nusa Dua demi kelancaran dan kesuksesan ajang tertinggi forum G20 tersebut.

Warga Bali siap batasi aktivitas guna menyukseskan KTT G20 yang akan dilaksanakan pada 15-16 November 2022 mendatang.
Warga Bali siap batasi aktivitas guna menyukseskan KTT G20 yang akan dilaksanakan pada 15-16 November 2022 mendatang. (Dok. Kemenparekraf)

“Kami senang. KTT G20 ini untuk kepentingan Indonesia. Terutama karena denyut perekonomian Bali dari pariwisata. Kedatangan tamu negara akan menghidupkan kembali pariwisata Bali yang sempat terpukul karena pandemi Covid-19,” kata Yan Ferry, warga Banjar Penyarikan, Nusa Dua, Bali, akhir pekan lalu, dikutip dari siaran pers resmi Kemenparekraf.

Ferry mengungkapkan warga Nusa Dua sudah terbiasa membatasi diri demi kelancaran sebuah acara.

Baca juga: Pemerintah Indonesia Bebaskan Visa Kunjungan untuk Delegasi KTT G20

“Tahun lalu ada acara besar. Saya lupa namanya. Pantai steril. Juru desa memberi imbauan agar masyarakat tidak beraktivitas di sekitar pantai,” kata pria yang rumahnya berjarak tiga kilometer dari lokasi KTT.

Tonton juga:

Pemerintah melalui Gubernur Bali Wayan Koster akan menerapkan kebijakan bekerja dari rumah atau work from home (WFH) dan sekolah daring saat acara puncak KTT G20.

Kebijakan itu berlaku hanya untuk wilayah Denpasar dan Kabupaten Badung yang juga melingkupi kawasan Nusa Dua.

Menteri Koordinator Bidang Maritim dan Investasi Luhut Binsar Panjaitan sebelumnya meminta Pemprov Bali untuk mengurangi mobilitas masyarakat selama penyelenggaraan KTT G20.

Menurut Luhut, dengan menerapkan kebijakan WFH dan sekolah daring saat KTT G20, mobilitas masyarakat Bali berkurang dan berimbas penekanan potensi kemacetan dan kepadatan lalu lintas untuk kenyamanan penyelenggaraan acara.

2 dari 4 halaman

Sesuai dengan anjuran itu, warga Denpasar juga memilih untuk tidak beraktivitas ke lokasi yang rutenya bersinggungan dengan lalu lintas yang dilewati peserta KTT G20.

Alasannya agar tidak mengganggu keberlangsungan acara KTT G20.

“Saya pribadi lebih memilih untuk beraktivitas di rumah. Karena kalau ada acara seperti ini biasanya ada jalan yang pada jam tertentu tidak boleh dilewati. Saya lebih baik di rumah,” kata Wardatul Jannah, warga Denpasar pengusaha Sambal Khas Bali, Sambal M3.

Baca juga: Menhub Budi Karya Resmikan Shuttle Motor Listrik, Jadi Angkutan Pengumpan KTT G20

Hal senada dikatakan warga lainnya, Alfani Syukri.

Lelaki asal Lombok, Nusa Tenggara Barat itu, mengatakan, masyarakat Bali memang cenderung menghindari lokasi di mana acara besar berlangsung.

“Karena biasanya lalu lintas ditutup satu jam sebelum delegasi datang. Itu jalan akan macet,” kata Alfani.

Keramahan dan keterbukaan masyarakat Bali sudah dikenal seluruh dunia.

Keramahan dan keterbukaan masyarakat ini menjadikan Pulau Dewata daya tarik untuk dikunjungi wisatawan lokal atau pun mancanegara.

Bahkan berkat keramahan dan keterbukaan masyarakatnya, Bali dipercaya menjadi lokasi penyelenggaraan acara-acara besar baik nasional maupun internasional.

Tercatat sepanjang 2022, beberapa kegiatan dalam skala internasional diselenggarakan di Bali, antara lain Vespa World Days 2022, First Bali World Culture Celebration in series with the 44th Bali Arts Festival (BAF), Miss Global 2022, dan 12th International Exhibition of Food, Hotel, and Tourism Bali.

Baca juga: Jurnalis Asing Peliput KTT G20 Dapat Fasilitas Bebas Visa dari Pemerintah Indonesia

3 dari 4 halaman

Terminal VVIP Bandara Ngurah Rai Bali Hampir Rampung

Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi mengatakan terminal VVIP Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai di Bali siap sambut gelaran KTT G20.

Pernyataan itu ia sampaikan seiring revitalisasi terminal VVIP Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai yang hampir selesai dalam waktu singkat.

Budi Karya bahkan mengunkapkan, progres pemugaran terminal VVIP Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai tersebut bahkan sudah mencapai 99 persen.

"Surprise, dalam waktu 3,5 bulan revitalisasi terminal VVIP ini sudah bisa kita selesaikan," ujar Budi Karya dikutip TribunTravel dari laman resmi Dephub, Minggu (9/10/2022).

"Kita memang harus siapkan terminal ini dengan anggun dan apik, karena akan menjadi titik jumpa para pemimpin negara. Sehingga bisa memberikan impresi atau kesan yang baik dari para tamu negara G20,” tamabah Budi saat menininjau progres pembangunan Terminal VVIP Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai Bali, Jumat (7/10/2022).

Baca juga: Taman Mini Indonesia Indah Dibuka Lagi November 2022, Bakal Jadi Itinerary KTT G20

Budi Karya mengatakan, terminal VVIP Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai nantinya akan hadir dalam wajah baru.

Dikatakan demikian karena areanya kini didesain lebih modern dengan mengusung konsep kearifan lokal.

Dalm hal ini diwujudkan dengan menghadirkan arsitektur tradisional Bali, yang dikenal dengan nama Wantilan.

Sebagaimana diketahui Wantilan sendiri merupakan bangunan yang biasa digunakan sebagai tempat pertemuan adat masyarakat Bali.

4 dari 4 halaman

“Kami bekerja sama dengan para arsitek dan juga saran dari Gubernur Bali," ungkap Budi Karya.

"Kita lihat di sini ada satu gebyok yang merepresentasikan Bali. Dengan pewarnaan yang simple membuat semakin anggun. Ini menjadi kebanggaan kita,” jelasnya.

Selain revitalisasi bandara, Budi Karya dan pihaknya juga telah mempersiapkan banyak hal di luar itu.

Hal tersebut bertujuan untuk kelancaran konektivitas transportasi udara bagi para tamu negara G20.

Satu di antara persiapan tersebut yakni dengan mempersiapkan sejumlah bandara untuk menjadi tempat parkir (round) pesawat-pesawat dari para delegasi.

Dalam hal ini pesawat delagasi tidak semuanya bisa diparkir di Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai, Bali.

Beberapa bandara yang disiapkan untuk round pesawat di antaranya yakni ada Surabaya, Lombok, Jogja, Semarang, Labuan Bajo, Jakarta, dan Makassar.

“Persiapan yang dilakukan harus matang. Kita tidak hanya sebatas mengundang tetapi kita bisa menerima dan memberikan pelayanan dengan baik ,” tutur Budi Karya.

Selain melakukan revitalisasi dan beautifikasi Terminal VVIP, juga dilakukan revitalisasi dan peningkatan fasilitas di Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai.

Di antaranya meliputi Terminal Penumpang Internasional dan Domestik, Kargo, dan sejumlah fasilitas lainnya.

Baca juga: Cerita EthneeQ & Faber Instrument Jadi UMKM Lokal Pemasok Suvenir KTT G20

(TribunTravel.com/ Rtn)

Baca selengkapnya seputar KTT G20, di sini.

Selanjutnya
Sumber: Tribun Travel
Tags:
BaliNusa DuaKTT G20 Mepamit Handry Satriago
BeritaTerkait
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved