TRIBUNTRAVEL.COM - Kabar kebakaran baru saja dilaporkan dari puncak tertinggi Benua Afrika, Gunung Kilimanjaro.
Ya, Gunung Kilimanjaro yang berada di Tanzania tersebut dilahap kobaran api tepat pada Sabtu (22/10/2022) kemarin.

Jilatan api yang cukup besar akhirnya membuat ratusan orang petugas dan masyarakat setempat bahu-membahu memadamkan api di Gunung Kilimanjaro.
Dlansir dari The Guardian, Minggu (23/10/2022) kebarakaran terjadi di dekat lokasi perkemahan Karanga.
Baca juga: Ramon Y Tungka Ceritakan Pengalaman Mendaki Gunung Kilimanjaro, Sempat Drop saat Menuju Puncak
Sebagaimana diketahui, kawasan Kranga merupakan area yang kerap digunakan bermalam oleh para pendaki.
Kawasan Kranga terketak pada ketinggian sekitar 4.000 meter, dan lokasinya berada di sisi selatan gunung.
TONTON JUGA:
Sementara Gunung Kilimanjaro sendiri termasuk gunung tertinggi di afrika dengan ketinggian mencapai 5.895 meter (19.340 kaki).
Dilaporkan oleh para pejabat setempat, kebakaran Gunung Kilimanjaro terjadi sekitar Jumat malam.
Kebakaran akhirnya berhasil diketahui setelah disebarkan oleh angin kencang pada malam hari, kata pejabat daerah.
Meski sedang dipadamkan, hingga saat ini belum ada penetapan lebih lanjut terkait penyebab kebakaran Gunung Kilimanjaro.
Pejabat setempat juga hingga saat ini belum meyebutkan secara pasti terkait luas lahan yang dilahap kobaran api.
Namun sebuah pesawat telah dikerahkan untuk mengangkut pejabat lokal dan anggota terkemuka dari Otoritas Taman Nasional Tanzania (Tanapa).
Hal itu dilakukan dalam rangka kunjungan untuk mengevaluasi situasi Gunung Kilimanjaro secara langsung.
Namun sayangnya perjalanan mereka tidak membuahkan hasil karena pesawat tidak dapat mendarat pada hari Sabtu.
“Awan besar dan asap menghalangi kami mencapai zona kebakaran,” kata prefek Kilimanjaro, Nurdin Babu, kepada wartawan.
“Kami akan mencoba lagi ketika situasinya membaik.”

Baca juga: Viral Kelakuan Buruk Pendaki Kencing di Kawah Gunung Bromo, Begini Tanggapan Pihak Balai Wisata
Kepala polisi wilayah itu, Yahaya Mdogo, mengatakan mereka fokus untuk mengendalikan api.
Itulah sebabnya pihaknya hingga kini belum bisa mengatakan seberapa besar atau apa dampaknya terhadap penduduk.
Video yang diunggah di media sosial menunjukkan api melahap vegetasi dan mengeluarkan awan tebal asap abu-abu.
Tiga ratus orang, termasuk polisi, petugas pemadam kebakaran, mahasiswa dan staf dari operator tur, bekerja keras untuk mengendalikan kobaran api, kata Otoritas Taman Nasional Tanzania dalam sebuah pernyataan.
Sebagaimana diketahui, kebakaran di Gunung Kilimanjaro tak hanya terjadi sekali.
Sekitar dua tahun lalu kobaran api melahap Gunung Kilimanjaro selama seminggu pada Oktober 2020 di 95 km persegi (37 mil persegi).
Gunung Kilimanjaro, dengan puncaknya yang tertutup salju, dikenal di seluruh dunia.
Hutan di sekitarnya merupakan bagian dari Taman Nasional Kilimanjaro.
Tak sekedar itu, Taman Nasional Kilimanjaro juga telah terdaftar oleh Unesco sebagai situs warisan dunia, karena menjadi habitat bagi banyak spesies yang terancam punah.
Baca juga: Mesin ATM Tertinggi Sedunia di Perbatasan China-Pakistan, Lokasinya Puncak Gunung 4.693 Mdpl
Sulit Dikendalikan, Dampak Kebakaran Hutan di Peru Ancam Keberadaan Machu Picchu

Selain Gunung Kilimanjaro, kebakaran hebat juga dilaporkan sempat terjadi sebuah hutan di Peru.
Kebakaran hutan di Peru itu bahkan disebut mengancam menelan Machu Picchu, sebuah reruntuhan kuno Inca yang sangat terkenal.
Pembakaran pertanian di daerah Pegunungan Andes menjadi pemicunya, yang pada akhirnya mengancam keberadaan Machu Picchu.
Bencana ini tentu menjadi sorotan banyak pihak, mengingat status Machu Picchu sebagai salah satu dari tujuh keajaiban dunia.
Melansir laman Insider, kebakaran hutan di Pegunungan Andes dimulai pada Selasa (28/6/2022).
Petugas pemadam kebakaran setempat tengah berjuang ekstra keras untuk memadamkan api.
Sejauh ini, kebakaran telah menelan sekira 49 hektare tanah, ungkap Wali Kota Cusco.
Roberto Abarca, direktur manajemen risiko dan kantor keamanan Cusco, mengatakan bahwa api sulit dipadamkan karena lokasinya sangat terpencil.
"Kami telah memerangi kebakaran hutan selama dua hari dan tidak mungkin untuk mengendalikannya, mengingat daerah tersebut cukup sulit untuk diakses," kata Abarca.
Baca juga: Kebakaran di Pulau Paskah Hanguskan Patung Buatan Suku Polinesia yang Langka
Machu Picchu sebelumnya juga pernah terancam oleh kebakaran hutan.
Pada September 2020, petugas pemadam kebakaran membutuhkan waktu beberapa jam berjalan kaki untuk memadamkan api di dalam kompleks itu sendiri.
Machu Picchu adalah sisa-sisa benteng batu suku Inca yang terletak di Pegunungan Andes.
Situs bersejarah ini dibangun lebih dari 500 tahun yang lalu dan ditemukan kembali pada tahun 1911.
Machu Picchu kemudian menjadi situs Warisan Dunia UNESCO dan objek wisata utama di Peru.
Destinasi ini terpilih sebagai salah satu dari tujuh keajaiban dunia, bersama dengan Tembok Besar Cina, Chichen Itza, Petra, Patung Kristus Penebus, Colosseum dan Taj Mahal.
Baca juga: Kota di Amerika Ini Mengalami Kebakaran Selama 60 Tahun
(TribunTravel/Zed)
Baca selengkapnya soal kebakaran di sini.