Breaking News:

Penumpang Wajib Hidupkan Mode Pesawat saat Terbang, Para Ahli Ungkap Alasannya

Seorang ahli penerbangan mengungkapkan alasan ponsel penumpang wajib dalam kondisi mode pesawat hingga soal sinyal 5G.

Penulis: Ratna Widyawati
Editor: Kurnia Yustiana
Unsplash/Brett Jordan
Seorang ahli ungkap alasan ponsel penumpang wajib dalam mode pesawat hingga soal sinyal 5G. 

TRIBUNTRAVEL.COM - Seorang ahli penerbangan mengungkapkan alasan mengapa ponsel penumpang wajib dalam mode pesawat.

Kamu yang sering bepergian naik pesawat, tentu tidak asing dengan instruksi pramugari untuk mematikan ponsel atau mengubahnya dalam mode pesawat.

Ilustrasi seorang dengan ponsel. Ahli penerbangan ungkap alasan penumpang wajib aktifkan mode pesawat hingga bahaya sinyal 5G.
Ilustrasi seorang dengan ponsel. Ahli penerbangan ungkap alasan penumpang wajib aktifkan mode pesawat hingga bahaya sinyal 5G. (Flickr.com/Danumurthi Mahendra)

Instruksi untuk mengubah ponsel dalam mode pesawat masih dilakukan hingga sekarang.

Seorang ahli penerbangan pun mengungkapkan alasan ponsel penumpang wajib dalam mode pesawat hingga bahaya sinyal 5G.

Baca juga: Harga Tiket Pesawat ke Bali Naik Dua Kali Lipat, Kunjungan Wisman Menurun

Dilansir dari The Sun, Kamis (22/9/2022), Selama beberapa tahun terakhir, sejumlah ahli mengklaim bahwa sinyal ponsel tidak lagi mengganggu sinyal di pesawat.

Menurut Kepala Penerbangan di CQUniversity Australia Doug Drury, banyak pekerjaan yang dilakukan untuk menguji keamanan ponsel di pesawat dan memisahkan frekuensinya dengan kontrol lalu lintas udara.

Tonton juga:

Dia mengatakan kepada The Conversation, "Perangkat elektronik pribadi dapat memancarkan sinyal dalam pita frekuensi yang sama dengan sistem komunikasi dan navigasi pesawat, menciptakan apa yang dikenal sebagai interferensi elektromagnetik."

"Tetapi pada tahun 1992, Otoritas Penerbangan Federal AS dan Boeing, dalam sebuah studi independen, tidak menemukan masalah dengan komputer atau perangkat elektronik pribadi lainnya selama fase penerbangan yang tidak kritis," imbuhnya.

Baca juga: Penumpang Dibuat Bingung, Pesawat yang Dinaiki Mendarat di Negara yang Salah, Kisahnya Jadi Viral

Ia menambahkan, "Komisi Komunikasi Federal AS juga mulai membuat bandwidth frekuensi yang dicadangkan untuk ponsel dan navigasi serta komunikasi pesawat, sehingga mereka tidak saling mengganggu."

2 dari 3 halaman

Namun, ada peningkatan sinyal ke 5G, tanda tanya telah muncul tentang keamanan ponsel dalam penerbangan.

Ilustrasi pesawat terbang di landasan pacu. Seorang ahli ungkap alasan ponsel penumpang wajib dalam mode pesawat hingga bahaya 5G.
Ilustrasi pesawat terbang di landasan pacu. Seorang ahli ungkap alasan ponsel penumpang wajib dalam mode pesawat hingga bahaya 5G. (Flickr.com/ Bernal Saborio)

Menurut Profesor Drury, itu karena band with sinyal 5G jauh lebih dekat dengan yang digunakan oleh industri penerbangan.

Dia berkata, "Jaringan nirkabel 5G saat ini yang diinginkan untuk transfer data berkecepatan lebih tinggi telah menimbulkan kekhawatiran bagi banyak orang dalam industri penerbangan."

"Bandwidth frekuensi radio terbatas, namun kami masih berusaha menambahkan lebih banyak perangkat baru ke dalamnya," sambungnya.

Drury melanjutkan, "Industri penerbangan menunjukkan bahwa spektrum bandwidth jaringan nirkabel 5G sangat dekat dengan spektrum bandwidth penerbangan yang dipesan, yang dapat menyebabkan gangguan pada sistem navigasi di dekat bandara yang membantu mendaratkan pesawat."

"Operator bandara di Australia dan AS telah menyuarakan masalah keselamatan penerbangan terkait peluncuran 5G, namun tampaknya telah diluncurkan tanpa masalah seperti itu di Uni Eropa," ujarnya.

Baca juga: KAI Sediakan Layanan Kereta Ramah Lingkungan, Emisinya Dinilai Lebih Kecil Dibanding Mobil & Pesawat

Ia menambahkan, "Bagaimanapun, adalah bijaksana untuk membatasi penggunaan ponsel di pesawat sementara masalah seputar 5G diselesaikan."

5G bukan satu-satunya alasan untuk khawatir tentang ponsel di pesawat

Dalam beberapa tahun terakhir, bahkan maskapai penerbangan seperti Ryanair mulai memperingatkan penumpang tentang membawa ponsel mereka ke pesawat, karena kebakaran yang disebabkan oleh baterai.

Ilustrasi ponsel yang sedang diisi dayanya, bisa menjadi ancaman keselamatan di pesawat jika terlalu panas.
Ilustrasi ponsel yang sedang diisi dayanya, bisa menjadi ancaman keselamatan di pesawat jika terlalu panas. (Oik Yusuf/ Kompas.com)

Baca juga: Ternyata Pramugari Bisa Ketahui Apa yang Dilakukan Penumpang di Toilet Pesawat

Bahaya perangkat listrik yang terlalu panas saat berada di udara dianggap sangat serius sehingga dimasukkan dalam pengarahan keselamatan sebelum lepas landas.

3 dari 3 halaman

Informasi tersebut telah ditambahkan ke pesan keselamatan pra-penerbangan maskapai, di samping apa yang harus dilakukan jika terjadi keadaan darurat.

Penumpang diminta untuk memberi tahu pramugari jika perangkat mereka terlalu panas, atau hilang di kursi.

Diperkirakan bahwa pesan baru sekarang menjadi bagian yang lebih penting dari pengarahan pra-penerbangan daripada bagian tentang jaket pelampung, dengan alat bantu daya apung hanya digunakan dalam keadaan ekstrem.

Dengan perangkat yang terlalu panas yang berpotensi menyebabkan kebakaran di pesawat, mereka dipandang lebih sebagai ancaman langsung daripada mendarat di air.

Baca juga: Viral Seorang Penumpang Mencoba Memecahkan Kaca Pesawat dan Menyerang Staf Maskapai

(TribunTravel.com/ Rtn)

Baca juga selengkapnya seputar rahasia penerbangan, di sini.

Selanjutnya
Sumber: Tribun Travel
Tags:
Amerika Serikatpesawatpenumpangbahaya jaringan 5G Quincy Jones Pager (Beeper) Yeti Airlines Batik Air Brittney Griner
BeritaTerkait
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved