TRIBUNTRAVEL.COM - Kunjungan wisatawan mancanegara (wisman) ke Bali menurun.
Menurunnya jumlah kunjungan wisman ini rupanya disebabkan karena harga tiket pesawat untuk penerbangan internasional ke Bali melejit.
Ya, diketahui harga tiket pesawat ke Bali naik menjadi dua kali lipat dari tarif sebelumnya.
Hal tersebut membuat wisman untuk berpikir ulang ingin memilih tempat liburan.
Baca juga: Tiket Pesawat Turun 15 Persen, Sandiaga Uno: Angin Segar Pariwisata Indonesia
Naiknya harga tiket pesawat untuk penerbangan internasional ke Bali dikonfirmasi oleh Ketua Bali Tourism Board (BTB), Ida Bagus Agung Partha Adnyana.
Ia mengatakan bahwa menurunnya kunjungan wisman ke Bali memang disebabkan harga tiket pesawat yang naik dua kali lipat.
Tak hanya untuk penerbangan internasional saja, rupanya kenaikan harga tiket pesawat ke Bali juga terjadi pada penerbangan domestik.
“Jadi, salah satu yang menghambat kedatangan wisman ke Bali adalah harga tiket yang mahal. Sekarang memang Gubernur sebagai Kepala Daerah menyampaikan usulan ke Pak Menteri (Menhub). Dari beliau langsung menyampaikan agar harga tiket turun dan semoga ini bisa terealisasi,” jelasnya pada, Senin 19 September 2022.
Sementara itu, jika diperhatikan harga tiket pesawat dari Australia ke Thailand yakni Phuket lebih murah daripada Sydney ke Bali.
Padahal jarak dari Australia ke Phuket lebih jauh dua kali lipat jika dibandingkan dari Australia ke Bali.
“Tiket dari Sydney ke Bali 1.500 Australia dollar sekarang dari Sydney ke Phuket bisa setengahnya 700-800 Australia dollar. Kalau harganya sekarang Rp7 juta dari Sydney ke bali itu masih mahal, normalnya Rp3-4 juta sebelum naik,” tambahnya.
Untuk target kedatangan wisman ke Bali, BTB menargetkan 2 juta kunjungan untuk tahun ini.
Ia mengatakan optimistis mendapatkan 2 juta kunjungan, sebelum Negara China masuk.
Baca juga: Sejumlah Maskapai Tambah Armada, Harga Tiket Pesawat Turun 15 Persen
Baca juga: Tiket Pesawat Turun, Menparekraf Sandiaga Uno: Berkat Doa & Kerja Sama Semua Pihak
Jika China sudah masuk, maka kunjungan 3 juta tersebut bisa tercapai.
Sementara tahun ini, angkat tersebut masih bisa dicapai karena rata-rata 10 ribu kunjungan satu hari dan dikali 300 penerbangan.
“Kita harapkan nasional flight kita Garuda cepat menambah pesawatnya karena ini kan tidak keseimbangan. Saya kira dengan bertambahnya supply Garuda tiket pesawat ke Indonesia khusunya ke Bali cepat normal seperti halnya Thailand,” harapnya.
Sementara itu, dikonfirmasi terpisah Ketua Dewan Pengurus Daerah Association of the Indonesian Tours and Travel Agencies (DPD ASITA) Bali, Putu Winastra yang kebetulan sedang berada di Eropa mengatakan harga tiket dari Bali ke Eropa naik hingga dua kali lipat.
“Sekarang saya beli (tiket pesawat tujuan Bali ke Eropa) Rp23 juta, dulu sebelum Pandemi saya cuma beli Rp9-11 juta,” kata, Putu.
Tanggapannya terkait usulan ke Menhub agar tiket pesawat tujuan ke Bali diturunkan, menurutnya merupakan hal yang positif.
Pasalnya, saat ini khususnya di Eropa Air, tiket menjadi isu yang sangat luar biasa sehingga orang yang bepergian ke destinasi yang jauh akan berpikir dua atau tiga kali karena mereka lebih memilih ke destinasi yang pendek.
“Jadi satu kali penerbangan sudah sampai. Dan harapan kita ke depan, justru bagaimana pemerintah meng-approach airline-airline baik domestik maupun internasional sehingga memperbanyak penerbangan ke Bali utamanya ke Indonesia. Sehingga harga tiket dapat bersaing,” tambahnya.
Selain itu jika berbicara internasional, Putu juga mengatakan hendaknya maskapai Garuda bisa terbang ke Eropa sehingga persaingan pariwisata di Bali pada Internasional benar-benar bisa dimenangkan.
Artikel ini telah tayang di Tribun-Bali.com dengan judul Harga Tiket Internasional ke Bali Naik Dua Kali Lipat, Wisman Australia Lebih Pilih ke Phuket
Baca juga: Daftar Promo Tiket Pesawat Garuda Indonesia Rute Domestik dan Internasional Agustus 2022
Baca juga: Beli Tiket Pesawat Domestik & Internasional Diskon hingga Rp 500 Ribu, Berlaku untuk Semua Rute