TRIBUNTRAVEL.COM - Bali menjadi salah satu tempat wisata terbaik yang digemari wisatawan.
Bukan hanya wisatawan lokal saja, bahkan wisatawan mancanegara (wisman) pun banyak yang gemar liburan ke Bali.

Sejak dari dulu, Bali memang terkenal akan potensi wisatanya yang begitu menakjubkan.
Mulai dari wisata bersejarah hingga pantai yang menawarkan lanskap memukau.
Baca juga: Sandiaga Uno akan Berlakukan Batasan Jam Operasional Wisata di Bali, Solusi Masalah Polusi Suara
Tapi pernahkah traveler bertanya-tanya, kira-kira siapa ya wisman atau turis asing pertama yang liburan ke Bali?
Ternyata ada loh turis asing pertama yang liburan ke Bali tanpa disengaja.
Bahkan ia juga sempat membuat buku catatan perjalanan yang mencapai ratusan halaman.
Kunjungan turis asing ke Bali untuk pertama kali ini tentu menjadi perhatian publik, lantaran belum ada turis asing sebelumnya yang plesiran ke sana.
Pada tahun 1902, 'turis pertama' yang berkunjung ke Bali.
Turis tersebut bernama H. van Kol.
Ia merupakan anggota parlemen Belanda yang bertamasya ke Bali dengan uangnya sendiri dan tidak menggunakan uang perjalanan dinas.
Ia menuliskan catatan perjalanan setebal 826 halaman berjudul Uit Onze Kolonien.
Kunjungan ini kurang kuat dijadikan tonggak awal pariwisata di Bali.
Tetapi, buku yang diterbitkan menjadi materi promosi awal Bali sebagai daerah wisata.
Baca juga: Gubernur Bali Minta Harga Tiket Pesawat Disesuaikan, Begini Respon Kemenhub
Baca juga: 5 Tempat Sewa Motor di Bali Dekat Bandara Ngurah Rai, Tarif Mulai Rp 50 Ribuan per Hari
Sejarah Pulau Bali
Mengutip dari tarubali.baliprov.go.id Bali telah dihuni oleh bangsa Austronesia sekitar tahun 2000 sebelum Masehi yang bermigrasi dan berasal dari Taiwan melalui Maritime Asia Tenggara.
Pada masa Bali kuno, terdapat sembilan sekte Hindu yaitu Pasupata, Bhairawa, Siwa Shidanta, Waisnawa, Bodha, Brahma, Resi, Sora dan Ganapatya.
Setiap sekte menghormati dewa tertentu sebagai Ketuhanan pribadinya.

Budaya Bali sangat dipengaruhi oleh budaya India, Cina, dan khususnya Hindu, mulai sekitar abad 1 Masehi.
Selanjutnya, budaya dan bahasa dari orang Bali demikian erat kaitannya dengan orang-orang dari kepulauan Indonesia, Malaysia, Filipina, dan Oseania.
Alat-alat batu yang berasal dari saat itu telah ditemukan di dekat desa Cekik di sebelah barat pulau Bali.
Nama Bali Dwipa (“pulau Bali”) telah ditemukan dari berbagai prasasti, termasuk pilar prasasti Blanjong yang ditulis oleh Sri Kesari Warmadewa pada tahun 914 Masehi yang menyebutkan “Walidwipa”.
Pada masa itu sistem irigasi Subak yang kompleks sudah dikembangkan untuk menanam padi.
Beberapa tradisi keagamaan dan budaya masih ada sampai saat ini dan dapat ditelusuri kembali pada masa itu.
Kerajaan Hindu Majapahit (1293-1520 Masehi) di Jawa Timur mendirikan sebuah koloni di Bali pada tahun 1343
Ketika masa kejayaan sudah menurun, ada eksodus besar-besaran dari intelektual, seniman, pendeta, dan musisi dari Jawa ke Bali pada abad ke-15.
Baca juga: Daftar Aturan dan Tata Cara Melukat di Pura Tirta Empul Bali untuk Pemula
Harga Tiket Pesawat ke Bali Naik Dua Kali Lipat, Kunjungan Wisman Menurun
Kunjungan wisatawan mancanegara (wisman) ke Bali menurun.
Menurunnya jumlah kunjungan wisman ini rupanya disebabkan karena harga tiket pesawat untuk penerbangan internasional ke Bali melejit.
Ya, diketahui harga tiket pesawat ke Bali naik menjadi dua kali lipat dari tarif sebelumnya.
Hal tersebut membuat wisman untuk berpikir ulang ingin memilih tempat liburan.
Naiknya harga tiket pesawat untuk penerbangan internasional ke Bali dikonfirmasi oleh Ketua Bali Tourism Board (BTB), Ida Bagus Agung Partha Adnyana.
Ia mengatakan bahwa menurunnya kunjungan wisman ke Bali memang disebabkan harga tiket pesawat yang naik dua kali lipat.
Tak hanya untuk penerbangan internasional saja, rupanya kenaikan harga tiket pesawat ke Bali juga terjadi pada penerbangan domestik.
“Jadi, salah satu yang menghambat kedatangan wisman ke Bali adalah harga tiket yang mahal. Sekarang memang Gubernur sebagai Kepala Daerah menyampaikan usulan ke Pak Menteri (Menhub). Dari beliau langsung menyampaikan agar harga tiket turun dan semoga ini bisa terealisasi,” jelasnya pada, Senin 19 September 2022.
Sementara itu, jika diperhatikan harga tiket pesawat dari Australia ke Thailand yakni Phuket lebih murah daripada Sydney ke Bali.
Padahal jarak dari Australia ke Phuket lebih jauh dua kali lipat jika dibandingkan dari Australia ke Bali.
“Tiket dari Sydney ke Bali 1.500 Australia dollar sekarang dari Sydney ke Phuket bisa setengahnya 700-800 Australia dollar. Kalau harganya sekarang Rp7 juta dari Sydney ke bali itu masih mahal, normalnya Rp3-4 juta sebelum naik,” tambahnya.
Untuk target kedatangan wisman ke Bali, BTB menargetkan 2 juta kunjungan untuk tahun ini.
Ia mengatakan optimistis mendapatkan 2 juta kunjungan, sebelum Negara China masuk.
Jika China sudah masuk, maka kunjungan 3 juta tersebut bisa tercapai.
Sementara tahun ini, angkat tersebut masih bisa dicapai karena rata-rata 10 ribu kunjungan satu hari dan dikali 300 penerbangan.
“Kita harapkan nasional flight kita Garuda cepat menambah pesawatnya karena ini kan tidak keseimbangan. Saya kira dengan bertambahnya supply Garuda tiket pesawat ke Indonesia khusunya ke Bali cepat normal seperti halnya Thailand,” harapnya.
Sementara itu, dikonfirmasi terpisah Ketua Dewan Pengurus Daerah Association of the Indonesian Tours and Travel Agencies (DPD ASITA) Bali, Putu Winastra yang kebetulan sedang berada di Eropa mengatakan harga tiket dari Bali ke Eropa naik hingga dua kali lipat.
“Sekarang saya beli (tiket pesawat tujuan Bali ke Eropa) Rp23 juta, dulu sebelum Pandemi saya cuma beli Rp9-11 juta,” kata, Putu.
Tanggapannya terkait usulan ke Menhub agar tiket pesawat tujuan ke Bali diturunkan, menurutnya merupakan hal yang positif.
Pasalnya, saat ini khususnya di Eropa Air, tiket menjadi isu yang sangat luar biasa sehingga orang yang bepergian ke destinasi yang jauh akan berpikir dua atau tiga kali karena mereka lebih memilih ke destinasi yang pendek.
“Jadi satu kali penerbangan sudah sampai. Dan harapan kita ke depan, justru bagaimana pemerintah meng-approach airline-airline baik domestik maupun internasional sehingga memperbanyak penerbangan ke Bali utamanya ke Indonesia. Sehingga harga tiket dapat bersaing,” tambahnya.
Selain itu jika berbicara internasional, Putu juga mengatakan hendaknya maskapai Garuda bisa terbang ke Eropa sehingga persaingan pariwisata di Bali pada Internasional benar-benar bisa dimenangkan.
Sebagian artikel ini telah tayang di Tribun-Bali.com dengan judul Siapa Turis Pertama di Bali ? Tercatat Datang ke Pulau Dewata Pada Tahun 1902
Baca juga: Kelakuan Buruk Turis Asing di Bali, Keluarkan Separuh Tubuh dari Mobil yang Melaju Kencang