TRIBUNTRAVEL.COM - Seorang pria ketinggalan pesawat karena paspornya robek.
Penumpang pesawat tersebut bahkan harus membatalkan pertunjukan musiknya.

Soweto Kinch (44) rencananya terbang menggunakan maskapai Ryanair dari Birmingham ke Barcelona untuk bermain di sebuah pertunjukan jazz.
Namun, setelah tiba di bandara, ia mengatakan staf maskapai meminta paspornya saat memeriksa barang bawaannya.
Baca juga: Pria Pesan Makanan Lewat Aplikasi Ojol, Sudah Tunggu 2 Jam & Pesanan Dibatalkan
Setelah diperiksa, staf tersebut mengatakan bahwa Kinch tidak dapat terbang.
Tonton juga:
Dilansir dari The Sun, Rabu (14/9/2022), musisi yang bermain dalam upacara pembukaan Commonwealth Games, mengatakan dia kehilangan sebanyak 6.000 poundsterling (Rp 102 juta) setelah terpaksa membatalkan pertunjukan dan ketinggalan penerbangannya.
Dia mengatakan kepada Birmingham Live: "Kerusakan yang mereka maksud adalah robek pada halaman depan, tetapi tidak merobek identitas atau foto paspor."
Ia merasa sangat kesal karena sebelumnya aman-aman saja menggunakan paspor tersebut.
"Paspor saya dipindai dengan baik pada mesin sehingga tidak mungkin rusak parah, tetapi mereka bahkan tidak mengizinkan saya memindainya untuk menunjukannya," kata Kinch.
Baca juga: Banyak Rute Penerbangan Dibuka, Jumlah Penumpang Pesawat di Sumatera Utara Melonjak
"Saya melakukan perjalanan dari Bandara Birmingham setiap dua minggu sekali dan saya mengerti bahwa bandara berada di bawah banyak tekanan saat ini dengan kekurangan staf dan yang lainnya, tetapi ini tidak masuk akal," sambungnya.
Meskipun memohon kepada manajer bandara untuk mengizinkannya bepergian, dia mengatakan polisi bandara kemudian dipanggil karena dia dianggap mengganggu.

Baca juga: Teka-teki Pesawat yang Dipakai Joe Biden untuk Hadiri Pemakaman Ratu Elizabeth II
Seorang juru bicara Ryanair mengatakan, "Penumpang ini ditolak dengan benar melakukan perjalanan dari Birmingham ke Barcelona (6 September) karena paspornya rusak dan karenanya tidak berlaku untuk perjalanan."
Seorang juru bicara kepolisian West Midlands juga mengatakan, "Tidak ada tindak pidana dan pria itu meninggalkan bandara."
Paspor yang rusak dapat berupa apa saja mulai dari halaman yang robek atau hilang, serta kerusakan atau noda air.
Kinch bukanlah orang pertama yang dihentikan dari boarding karena paspor yang rusak.
Bulan lalu seorang wanita dilarang dari penerbangannya karena robekan kecil di paspornya meskipun staf bandara mengatakan dia seharusnya diizinkan masuk.
Ibu Tina Spanos sedang bepergian dengan putrinya Zoe Prather dari AS ke Yunani untuk liburan, tetapi karena sedikit air mata di halaman informasi paspornya, dia mengatakan dia tidak dapat naik.
Kembali pada bulan April, Lindsey Gray, yang pindah dari Sydney ke Selandia Baru, dilarang naik karena paspornya robek di dalamnya.
Bekas Gigitan Anaknya Rusak Foto Paspor

Seorang wanita saat hendak pergi ke Selandia Baru pada bulan Maret 2022 lalu dihentikan oleh pihak bandara karena foto paspornya yang rusak.
Melansir news.com.au, Lindsey Gray berencana pergi bersama suami dan anaknya yang berusia 1 tahun, Douglas.
Setelah menunggu berbulan-bulan untuk ijin perjalanan, Gray akhirnya mendapat ijin.
Hanya ketika dia mencapai Bandara Sydney, petugas imigrasi melihat kerusakan kecil pada beberapa halaman di paspornya.
Akibatnya Gray tidak bisa naik ke pesawat.
Gray mengatakan kepada Yahoo News bahwa balitanya pasti telah menemukan paspornya dan menggigit ujung-ujungnya.
"Ketika pejabat imigrasi Selandia Baru melihat gigitan di paspor saya, mereka 100 persen tidak terkesan," katanya.
"Mereka mengatakan kepada saya bahwa itu bisa saja dirusak dan oleh karena itu saya tidak akan diizinkan untuk bepergian," imbuhnya.
Gray menjelaskan bahwa karena perbatasan Selandia Baru ditutup pada saat itu, paspornya perlu diperiksa oleh petugas imigrasi.
Menurut Departemen Luar Negeri dan Perdagangan, keausan normal pada paspor seharusnya baik-baik saja dengan hanya kerusakan yang lebih serius yang menghentikan perjalanan.
Baca juga: Badai Hantam Pesawat saat Hendak Mendarat, Pilot Ungkap Apa Saja yang Dilakukan di Kokpit
Kerusakan serius termasuk tanda di halaman foto, robekan dan terpotong, serta halaman yang terhapus.
Setelah perpindahan keluarga terus-menerus tertunda karena Covid-19, Gray merasa pengalaman itu sangat mengecewakan dan mahal.
"Kami memiliki rumah kami di pasar dan semua harta kami sudah dikirim ke Selandia Baru dan karena itu kami secara efektif menjadi tunawisma di Australia," katanya kepada Yahoo News.
Akibatnya keluarga itu harus tinggal di hotel sambil menunggu paspor darurat, yang menelan biaya $533 atau sekira Rp 5,4 juta dan mendapatkan tes Covid-19 baru.
Terlepas dari semua ini, keluarga tersebut dapat terbang keesokan harinya, dengan Gray memuji staf Qantas dan staf kantor paspor karena sangat berbelas kasih.
"Bagian terbaik dari cerita ini adalah wajah saya yang bengkak, tertekan, dan menangis sekarang menjadi gambar paspor saya untuk sepuluh tahun ke depan," candanya.
"Tolong jangan sampai halaman foto paspor anda rusak dengan cara apapun. Pelajaran besar bagi pelancong yang tidak berlatih di sini periksa apakah paspor itu rusak sebelum terbang," pungkasnya.
Baca juga: Tangis Pramugari Pecah Dengar Berita Kematian Ratu Elizabeth II, Usap Air Mata di Depan Penumpang
(TribunTravel.com/Rtn)
Baca juga selengkapnya seputar kelakuan buruk penumpang pesawat, di sini.