Breaking News:

Belasan Penerbangan Gagal Mendarat karena Angin Kencang, Pesawat Berputar-putar di Langit

Belasan pesawat batal mendarat di Bandara Internasional Netaji Subhash Chandra Bose India pada Jumat (19/8/2022) karena angin kencang.

Penulis: Nurul Intaniar
Editor: Nurul Intaniar
Flickr/Frederick Noronha fredericknoronha1@gmail.com
Area landasan pacu di Bandara Internasional Netaji Subhash Chandra Bose Kolkata, India. Belasan penerbangan batal mendarat di bandara ini karena angin kencang pada Jumat (19/8/2022). 

TRIBUNTRAVEL.COM - Angin kencang menghambat operasional penerbangan di Bandara Internasional Netaji Subhash Chandra Bose Kolkata, India pada Jumat (19/8/2022).

Angin kencang yang terjadi di bandara tersebut mengakibatkan belasan penerbangan gagal mendarat.

Ruang tunggu Bandara Internasional Netaji Subhash Chandra Bose Kolkata, India. Belasan penerbangan batal mendarat di bandara ini karena angin kencang pada Jumat (19/8/2022).
Ruang tunggu Bandara Internasional Netaji Subhash Chandra Bose Kolkata, India. Belasan penerbangan batal mendarat di bandara ini karena angin kencang pada Jumat (19/8/2022). (Flick/Ramesh NG)

Insiden angin kencang yang menghambat operasional penerbangan itu terjadi selama 90 menit yang berlangsung antara pukul 17.00-18.30 waktu setempat.

Akibat dari kejadian tersebut, sebanyak 11 pilot tidak dapat menstabilkan pesawat hingga mereka harus berkeliling berputar-putar di langit untuk mencoba mendaratkan pesawat.

Baca juga: Tiga Upaya Kemenhub Stabilkan Harga Tiket Pesawat, Termasuk Menghilangkan Pajak Avtur

Secara keseluruhan, total ada 16 penerbangan yang batal mendarat di Bandara Internasional Netaji Subhash Chandra Bose Kolkata, India, Simple Flying melaporkan.

Dari 16 penerbangan tersebut, sembilang di antaranya harus dialihkan ke bandara lain.

Sedangkan pesawat lainnya hanya berputar-putar sembari menunggu kondisi membaik.

The Times of India melaporkan, bahwa penerbangan yang masuk diperingatkan tentang situasi tersebut.

Akan tetapi pilot tidak siap menghadapi intensitas angin silang ketika mereka berusaha untuk mendarat.

Surat kabar harian India itu melaporkan:

2 dari 4 halaman

"Angin yang menerpa pesawat dari kiri menyebabkannya membelok, menyebabkan perbedaan 20 derajat antara sumbu pesawat dan landasan pacu. Kami harus membatalkan pendaratan dan melayang sampai masalah bahan bakar memaksa penerbangan untuk dialihkan."

Angin silang yang kuat tidak jarang terjadi di wilayah antara bulan Maret dan Mei, tetapi biasanya berlangsung selama 10 hingga 30 menit.

Namun kondisi hari Jumat pekan lalu itu cukup mengejutkan semua orang, dengan angin kencang yang berlangsung lebih lama yaitu selama 90 menit.

Menanggapi insiden tersebut, seorang pilot memberikan komentar:

"Pesawat Airbus A320 atau pesawat Boeing 737 dapat menahan angin kencang hingga 40 km/jam dan hembusan hingga 75 km/jam. Tetapi pada Jumat malam, anginnya jauh lebih parah dengan pilot mengalami angin silang 93 km/jam pada 1.600 kaki dan 83 km/jam pada 900 kaki."

"Tidak mungkin menstabilkan pendekatan dan menurunkan pesawat dengan landasan. Masalahnya bukan hanya menyelaraskan dengan localizer tetapi juga mempertahankan profil vertikal pesawat."

Baca juga: Viral Penerjun Payung Wanita Bergantung di Sisi Pesawat dan Lakukan Olahraga Perut

Area landasan pacu di Bandara Internasional Netaji Subhash Chandra Bose Kolkata, India. Belasan penerbangan batal mendarat di bandara ini karena angin kencang pada Jumat (19/8/2022).
Area landasan pacu di Bandara Internasional Netaji Subhash Chandra Bose Kolkata, India. Belasan penerbangan batal mendarat di bandara ini karena angin kencang pada Jumat (19/8/2022). (Flickr/Frederick Noronha fredericknoronha1@gmail.com)

Mendaratkan Pesawat saat Crosswinds (Angin Silang) Menjadi Tantangan Besar Pilot

Mendaratkan pesawat saat crosswinds merupakan tantangan terbesar bagi para pilot.

Crosswinds merupakan insiden angin silang yang cukup berbahaya.

Dibutuhkan pembelajaran di tempat kerja yang sangat besar untuk menguasai teknik ini, dan bahkan kemudian, hal-hal dapat menjadi rumit dalam kondisi yang parah.

3 dari 4 halaman

Teknik piloting untuk crosswinds bervariasi dari pesawat ke pesawat, tetapi ada dua metode utama yakni metode crabbing dan wing-down.

Dalam metode crabbing, pilot menjaga jalur penerbangan pesawat tepat di garis tengah landasan pacu dengan hidung mengarah ke angin.

Gerakannya meniru kepiting yang berjalan di pantai, dengan menghadap ke satu arah sambil bergerak ke arah yang berbeda.

Sedangkan metode kedua yaitu wing-down adalah di mana pilot secara sadar menempatkan pesawat dalam posisi miring.

Untuk melakukannya, kemudi diterapkan untuk menyelaraskan pesawat ke garis tengah landasan pacu, yang meluruskan pesawat.

Baca juga: 50 Fakta Pesawat Terbang, Soal Black Box hingga Kursi Penumpang Seharga Ratusan Juta

Ilustrasi pilot menerbangkan pesawat.
Ilustrasi pilot menerbangkan pesawat. (StockSnap /Pixabay)

Angin Kencang Menghambat Operasional Bandara

Kejadian serupa pernah terjadi sebelumnya.

Seperti diketahui, angin kencang sering menghambat operasi bandara, mengakibatkan pendaratan dramatis, berputar-putar, dan pengalihan.

Pada bulan Mei 2022, bandara Delhi dilanda angin kencang dan hujan lebat, menunda lebih dari 100 penerbangan dan mengalihkan 35 penerbangan.

Beberapa penerbangan, termasuk layanan jarak jauh dari Kanada, harus dialihkan ke bandara alternatif, karena angin setinggi 75 km per jam membuatnya menantang untuk mendaratkan pesawat.

4 dari 4 halaman

Pada bulan Februari 2022, ketika Badai Eunice menghantam sebagian besar Eropa, beberapa pilot dan pesawat didorong ke batas mereka mencoba untuk mendarat di berbagai bandara utama di wilayah tersebut.

(TribunTravel.com/Nurul Intaniar)

Kumpulan artikel penerbangan

Baca juga: Sering Lihat Pramugari Berjalan di Lorong Kabin Sebelum Pesawat Lepas Landas? Ternyata Ini Tujuannya

Baca juga: Dua Pesawat Tabrakan di Udara saat Hendak Mendarat, Tewaskan Sejumlah Orang

Selanjutnya
Tags:
IndiaKolkataBandara Internasional Netaji Subhash Chandra BosepenerbanganpesawatPesawat gagal mendarat Haleem Koshari (Kushari) Virus Nipah Dalai Lama
BeritaTerkait
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved