Breaking News:

Turis Membludak di Machu Picchu, Penjualan Tiket Terpaksa Dihentikan

Penjualan tiket masuk ke Machu Picchu di Peru akan dihentikan hingga Jumat (19/8/2022) lantaran antrean panjang dan kepadatan pengunjung.

Flickr/Pedro Szekely
Machu Picchu, tempat wisata populer di Peru. Penjualan tiket masuk ke Machu Picchu akan dihentikan hingga Jumat (19/8/2022) lantaran antrean panjang dan kepadatan pengunjung. 

TRIBUNTRAVEL.COM - Antrean panjang dan kepadatan pengunjung di Machu Picchu, tempat bersejarah di Peru, telah menyebabkan pihak pengelola menghentikan penjualan tiket.

Penjualan tiket masuk ke Machu Picchu rencananya akan dihentikan hingga Jumat (19/8/2022) mendatang.

Machu Picchu, tempat wisata populer di Peru. Antrean panjang dan kepadatan pengunjung di Machu Picchu telah menyebabkan pihak pengelola menghentikan penjualan tiket hingga Jumat (19/8/2022).
Machu Picchu, tempat wisata populer di Peru. Antrean panjang dan kepadatan pengunjung di Machu Picchu telah menyebabkan pihak pengelola menghentikan penjualan tiket hingga Jumat (19/8/2022). (Flickr/ Pedro Szekely)

Keputusan tersebut dibuat setelah banyak pengunjung mengungkapkan rasa ketidakpuasan mereka lantaran tidak bisa memasuki area Machu Picchu.

Melansir The National, Minggu (14/8/2022), ratusan turis bahkan memblokir rel kereta api di dekat Machu Picchu.

Baca juga: Dikenal Lebih dari Satu Abad, Machu Picchu Ternyata Salah Nama, Kok Bisa?

Mereka memprotes pengelola karena belum dapat memasuki Machu Picchu sejak awal pekan lalu.

Kekacauan ini tak lepas dari kepadatan turis yang memenuhi Machu Picchu dan pemesanan berlebih oleh operator tur lokal.

"Saya membayar perusahaan tur untuk tiket saya selama satu hari dengan pemandu," kata Eduardo Ponce, seorang turis asal Meksiko.

"Kami sudah membayar ekstra untuk bus yang membawa kami ke Machu Picchu dan pada akhirnya mereka tidak mengizinkan kami masuk karena kami tidak punya tiket," imbuhnya.

Seiring pulihnya perjalanan setelah pandemi Covid-19, destinasi di seluruh dunia berjuang untuk menangani lonjakan permintaan.

Tantangannya terutama berkaitan dengan situs bersejarah, di mana pihak berwenang harus menyeimbangkan antrean wisatawan dengan pelestarian dan perlindungan.

2 dari 4 halaman

Machu Picchu memiliki kapasitas maksimum 4.044 orang per hari, tetapi menteri budaya Peru memperingatkan wisatawan tentang kemungkinan kampanye disinformasi oleh operator tur lokal yang menjual tiket palsu.

Atau, para pelancong yang tergoda untuk naik kereta api dan membeli tiket setibanya di lokasi, sering kali menemukan bahwa tidak ada tiket yang bisa dibeli setelah tiba.

Baca juga: Kisah Piramida Nsude, Peninggalan Bersejarah di Nigeria yang Kini Terlupakan

Tiket masuk Macchu Pichu dihargai sekitar Rp 880 ribu untuk pengunjung internasional dan Rp 381 ribu untuk warga Peru.

Ada peningkatan jumlah pengunjung yang stabil ke situs Warisan Dunia Unesco tersebut sejak dibuka kembali pada Oktober 2020 silam.

Pemerintah Peru telah meningkatkan kapasitas di Machu Picchu dua kali pada tahun ini.

Pada 17 Juli, Kementerian Kebudayaan secara resmi meningkatkan kapasitas harian sebanyak 1.000 orang.

Dalam sebuah pernyataan Facebook, dikatakan "Keputusan ini mempertimbangkan konservasi properti untuk menghindari kerusakan yang tidak dapat diperbaiki yang membahayakan nilai universal yang luar biasa, mengikuti rekomendasi dari UNESCO."

Machu Picchu, Cusco, Peru. Penjualan tiket masuk ke Machu Picchu akan dihentikan hingga Jumat (19/8/2022) lantaran antrean panjang dan kepadatan pengunjung.
Machu Picchu, Cusco, Peru. Penjualan tiket masuk ke Machu Picchu akan dihentikan hingga Jumat (19/8/2022) lantaran antrean panjang dan kepadatan pengunjung. (Eddie Kizka /Unsplash)

Menteri perdagangan luar negeri dan pariwisata Peru, Roberto Sanchez Palomino, kemudian menuliskan tweet yang mengatakan bahwa jumlah pengunjung akan lebih ditingkatkan menjadi 5.044 per hari, tetapi tiket tambahan ini belum terwujud.

Sebagai tanggapan, penduduk setempat yang frustrasi mengumumkan bahwa mereka akan mogok.

Benteng ini dibangun pada abad ke-15 sebagai tempat perlindungan agama bagi suku Inca di ketinggian 2.490 meter.

3 dari 4 halaman

Pada 2018, Machu Picchu sukses menarik 1,5 juta pengunjung.

PBB telah menggambarkannya sebagai "mungkin ciptaan perkotaan yang paling menakjubkan dari Kekaisaran Inca pada puncak kejayaannya".

Baca juga: 5 Fakta Unik Mona Lisa, Lukisan Bersejarah yang Paling Terkenal di Dunia

Dampak Kebakaran Hutan di Peru Ancam Keberadaan Machu Picchu

Kebakaran hutan di Peru mengancam akan menelan Machu Picchu, sebuah reruntuhan kuno Inca yang sangat terkenal.

Pembakaran pertanian di daerah Pegunungan Andes menjadi pemicunya, yang pada akhirnya mengancam keberadaan Machu Picchu.

Bencana ini tentu menjadi sorotan banyak pihak, mengingat status Machu Picchu sebagai salah satu dari tujuh keajaiban dunia.

Melansir laman Insider, kebakaran hutan di Pegunungan Andes dimulai pada Selasa (28/6/2022) pekan lalu.

Wisatawan yang berpose dengan latar Machu Picchu.
Wisatawan yang berpose dengan latar Machu Picchu. Penjualan tiket masuk ke Machu Picchu akan dihentikan hingga Jumat (19/8/2022) lantaran antrean panjang dan kepadatan pengunjung. (Victor Rodriguez /Unsplash)

Baca juga: Menilik Gerbong Bersejarah Peninggalan Pakubuwono X di Alun-alun Kidul Keraton Surakarta

Petugas pemadam kebakaran setempat tengah berjuang ekstra keras untuk memadamkan api.

Sejauh ini, kebakaran telah menelan sekira 49 hektare tanah, ungkap Wali Kota Cusco.

Roberto Abarca, direktur manajemen risiko dan kantor keamanan Cusco, mengatakan bahwa api sulit dipadamkan karena lokasinya sangat terpencil.

4 dari 4 halaman

"Kami telah memerangi kebakaran hutan selama dua hari dan tidak mungkin untuk mengendalikannya, mengingat daerah tersebut cukup sulit untuk diakses," kata Abarca.

Machu Picchu sebelumnya juga pernah terancam oleh kebakaran hutan.

Pada September 2020, petugas pemadam kebakaran membutuhkan waktu beberapa jam berjalan kaki untuk memadamkan api di dalam kompleks itu sendiri.

Machu Picchu adalah sisa-sisa benteng batu suku Inca yang terletak di Pegunungan Andes.

Situs bersejarah ini dibangun lebih dari 500 tahun yang lalu dan ditemukan kembali pada tahun 1911.

Machu Picchu kemudian menjadi situs Warisan Dunia UNESCO dan objek wisata utama di Peru.

Destinasi ini terpilih sebagai salah satu dari tujuh keajaiban dunia, bersama dengan Tembok Besar Cina, Chichen Itza, Petra, Patung Kristus Penebus, Colosseum dan Taj Mahal.

Baca juga: Usai Direnivasi, Jembatan Tua Bersejarah di Florida Kini Dibuka untuk Pesepeda dan Pejalan Kaki

(TribunTravel.com/mym)

Baca selengkapnya soal artikel viral di sini.

Selanjutnya
Sumber: Tribun Travel
Tags:
PeruMachu PicchuCovid-19
BeritaTerkait
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved