Breaking News:

Harga Mi Instan Naik, Sandiaga Uno: Anak Kost Siap-siap! Jangan Kita Pasrah

Sandiaga Uno buka suara terkait wacana naiknya harga mi instan tiga kali lipat.

dok Kemenparekraf
Menparekraf Sandiaga Uno buka suara terkait harga mi instan yang naik. 

TRIBUNTRAVEL.COM - Wacana harga mi instan naik hingga tiga kali lipat telah menarik perhatian publik.

Awalnya kenaikan harga mi instan diungkapkan oleh Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo.

Mi instan.
Mi instan. (pexels.com)

Syahrul mengatakan bahwa harga mi instan akan mengalami kenaikan sebesar tiga kali lipat.

Kenaikan mi instan tak lain karena lonjakan harga gandum dan ketidakstabilan ekonomi global.

Baca juga: Sandiaga Uno Berpantun di Jember Fashion Carnaval 2022, Awali Puncak Acara Grand Carnival

"Belum selesai dengan climate change, kita dihadapkan Perang Ukraina-Rusia, di mana ada 180 juta ton gandum ngga bisa keluar, jadi hati-hati yang makan mi banyak dari gandum, besok harganya (naik) 3 kali lipat," ujar Syahrul melalui kanal YouTube Direktorat Jenderal Tanaman Pangan, Senin (8/8/22) dilansir dari Tribunnews, Rabu (10/8).

Tonton juga:

Menanggapi kenaikan harga mi instan, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno pun ikut buka suara dan berkomentar.

Melalui akun Instagram miliknya @sandiuno, Sandiaga Uno menyebutkan bahwa sudah saatnya untuk menyiapkan strategi dan inovasi.

"Anak kost siap-siap! Dan untuk pelaku ekonomi kreatif kuliner yang berjualan mie instan, siapkan strategi dan inovasi!," tulis Sandiaga Uno dikutip TribunTravel pada Rabu (10/8).

Sandiaga Uno menyebut bahwa kenaikan harga mi instan terjadi karena ketidakstabilan ekonomi global akibat pandemi dan perang Rusia-Ukraina.

Vladimir Putin
Vladimir Putin (Pixabay/ DimitroSevastopol)

Baca juga: Viral Aksi Mogok Pelaku Wisata Labuan Bajo, Sandiaga Uno Ajak Dialog dan Cari Solusi

2 dari 4 halaman

"Dampak dari ketidakstabilan ekonomi global karena pandemi dan juga perang Rusia-Ukraina mengakibatkan lonjakan harga gandum termasuk mi instan dan turunannya. Bukan tanpa sebab, karena kedua negara tersebut merupakan penyuplai hampir 30-40 persen produksi gandum dunia," tulis Sandiaga Uno.

Dalam menghadapi harga mi instan yang naik, Sandiaga Uno meminta masyarakat untuk tidak pasrah dengan keadaan.

"Kondisi seperti ini jangan lantas membuat kita pasrah, justru harus menjadi momentum bagi kita untuk mengoptimalkan sumber pangan dan berbagai produk ekonomi kreatif lokal sehingga kita tidak terus menerus ketergantungan dengan bahan baku impor!," pungkasnya.

Cara Mengolah Mi Instan yang Tepat Supaya Rasanya Makin Nikmat

Mi Instan
Mi Instan (KOMPAS IMAGES)

Baca juga: Sandiaga Uno Luncurkan Calendar Event Toraja Tahun 2022, Hadirkan Ajang Berstandar Internasional

Biasanya mi instan cocok dimakan saat kumpul keluarga, ketika musim hujan, maupun sebagai teman nonton film.

Tapi tahukah kamu jika ada cara khusus untuk mengolah mi instan supaya rasanya makin nikmat?

Dilansir Grid.ID melalui Intisari Online, mi instan ini dibuat agar tahan lebih lama, tentu saja ada proses yang panjang.

Mi instan rendah kandungan nutrisi, tinggi lemak, kalori dan sodium dan dicampur dengan pewarna buatan, pengawet, zat aditif dan perasa.

"Dalam kebanyakan kasus monosodium glutamat (MSG) serta hidrokuinon tersier-butil (TBHQ) - pengawet kimia yang berasal dari industri minyak bumi - mungkin ada dalam mi instan untuk meningkatkan rasa dan menjaga ketahanan."

"Meskipun asupan makanan dari unsur-unsur ini diperbolehkan dalam batas, asupan teratur dari mi instan dapat menyebabkan masalah kesehatan yang parah," kata Dr Sunil Sharma, dokter umum dan kepala darurat, Madan Mohan Malviya Hopsital, New Delhi.

3 dari 4 halaman

Mengutip dari Tribunnews.com, mi instan sering dianggap sebagai makanan miskin gizi dan malah dituding banyak mengandung zat berbahaya seperti MSG (penyedap rasa), pewarna makanan, dan pengawet serta bahan pengenyal mi.

Namun ternyata salah jika melarang sama sekali konsumsi mi instan.

Boleh saja jika sekali-sekali makan mi instan asal makanan instan itu disehatkan terlebih dulu.

Berikut ini cara menyehatkan mi instan.

"Mi instan adalah sumber karbohidrat yang bukan komplek. Bahannya terbuat dari terigu, tepung yang diproses. Makin diproses, sumber karbohidrat jadi makin kurang sehat. Selain itu, di dalam kemasan mi instan terdapat terdapat bumbu dan minyak. Bumbu dan minyak ini yang bikin mi instan jadi enak karena banyak garam, penyedap dan lemak dari minyak," ujar Dr. Fiastuti Witjaksono, SpGK dari departemen gizi fakultas kedokteran UI Jakarta.

Kebanyakan garam, penyedap dan lemak ini tentunya merugikan kesehatan.

Terlalu banyak bumbu mi instan dan penyedap bisa membahayakan tekanan darah karena keduanya sama-sama sumber natrium.

Kebanyakan lemak bisa membahayakan kesehatan jantung.

Baca juga: Gara-gara Masak Mi Instan Setiap Hari, Pria India Ceraikan Istrinya

Meski begitu, Dr. Fiastuti berpendapat agak salah kaprah jika melarang mengonsumsi mi instan.

"Boleh-boleh saja makan mi instan, asal ada syaratnya," katanya.

4 dari 4 halaman

Syarat pertama adalah mengurangi bumbu dan minyaknya.

Bumbu harus dikurangi agar asupan natrium yang berlebihan bisa dihindari.

Minyak bumbu mi instan pun harus dikurangi untuk mengurangi asupan lemak.

"Apalagi jika mi instan itu disiapkan untuk anak-anak. Anak tidak dianjurkan makan garam atau gula berlebihan. Jangan mengajari anak untuk menyantap makanan yang kebanyakan garam dan penyedap."

"Sebab begitu anak tahu rasa enak dari makanan yang banyak garam dan penyedap dia tak mau lagi makanan yang kurang asin. Beda dengan orang dewasa yang sudah punya nalar dan memilih makanan sehat. Sama halnya dengan rasa manis."

"Anak yang biasa minum manis akan kesulitan minum susu tanpa gula. Maka mulailah memberi anak susu plain atau tanpa rasa," katanya.

Meskipun anak tidak boleh diberi diet rendah lemak, ia menegaskan anak tidak boleh diberi lemak sebebas-bebasnya.

Dr. Fiastuti berpesan agar anak tetap diberi lemak namun tetap dipilihkan lemak tak jenuh tunggal dan ganda seperti yang terdapat pada alpukat dan ikan.

Syarat kedua, harus ditambahkan zat gizi yang lain sehingga memasok gizi yang komplit untuk tubuh.

"Mi instan jadi makin tak sehat jika dikonsumsi hanya mi saja. Itu artinya, kita hanya mengasup karbohidrat saja. Apalagi jika mi instan dijadikan lauk makan nasi. Ini makin tak sehat," tegas Dr. Fiastuti.

Agar sehat, hendaknya mi instan disajikan bersama dengan sayuran dan sumber protein sehingga tercapai komposisi ideal 60 persen karbohidrat, 15-20 persen protein dan 30 persen lemak.

"Sumber protein paling mudah ditambahkan di mi instan adalah telur. Sumber protein telur ini termasuk yang paling baik karena mengandung asam amino yang paling lengkap," kata Dr. Fiastuti.

Baca juga: Viral di Medsos, Pria Makan 30 Butir Telur Rebus dengan Semangkuk Mi Instan

(TribunTravel.com/ Rtn)

Baca juga selengkapnya seputar viral di medsos, di sini.

Selanjutnya
Sumber: Tribun Travel
Tags:
mi instanharga mi instanSandiaga Uno Gekrafs
BeritaTerkait
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved