Breaking News:

Tren TikTok Sebabkan Kekacauan di Bandara London Heathrow, Kok Bisa?

Bandara Heathrow Lonndon mengalami kemacetan antrean di seluruh fasilitas, tren TikTok dengan berpura-pura cacat menjadi salah satu penyebabnya.

Solen Feyissa /Unsplash
Ilutrasi TikTok. Sebuah tren TikTok menjadi faktor pemicu kekacauan di Bandara Heatrow London. Tren tersebut menampilkan pengguna yang berpura-pura cacat atau terluka untuk mempercepat perjalanan mereka melalui bagian-bagian bandara yang rawan terjadi antrean. 

TRIBUNTRAVEL.COM - Bandara Heathrow London tengah mengalami masa-masa sulit pada tahun 2022 ini.

Aktivitas penerbangan yang sangat besar dari warga Inggris membuat Bandara Heathrow nampak kewalahan.

Kawasan Bandara Heathrow London, Rabu (6/5/2020).
Kawasan Bandara Heathrow London, Rabu (6/5/2020). (Instagram.com/@heathrow_airport)

Bahkan, kemacetan antrean hampir terjadi di seluruh fasilitas Bandara Heathrow.

Memang ada cukup banyak faktor yang berperan dalam kekacauan tersebut, termasuk kurangnya staf sejak badai pandemi Covid-19 melanda.

Baca juga: Rubah Masuk Landasan Pacu, Penerbangan di Bandara Heathrow Alami Kekacauan

Namun, terdapat satu faktor yang cukup membuat heran terutama bagi sesama pelaku perjalanan udara.

Melansir Simple Flying, Sabtu (30/7/2022), CEO Bandara Heathrow, John Holland-Kaye, mengatakan bahwa tren TikTok turut bertanggung jawab atas kekacauan yang terjadi.

Tren tersebut menampilkan pengguna yang berpura-pura cacat atau terluka untuk mempercepat perjalanan mereka melalui bagian-bagian bandara yang rawan terjadi antrean.

Karena sifat platform yang viral, tren ini diadaptasi oleh berbagai pelancong.

Akibatnya, permintaan kursi di Bandara Heathrow meningkat.

Tentu sajatren ini berpotensi mengakibatkan penundaan bagi penumpang yang benar-benar cacat atau terluka.

Baca juga: Bandara Heathrow London Buka Lowongan Kerja untuk Pembersih Salju, Gajinya Rp 8,3 Juta per Hari

2 dari 3 halaman

Lagi pula, mereka mungkin tidak dapat segera menerima bantuan khusus jika kursi roda dan personel telah dikerahkan pada mereka yang tidak benar-benar membutuhkannya.

Permintaan kursi roda pun meningkat dibandingkan sebelum pandemi.

"Beberapa di antaranya karena orang-orang menggunakan dukungan kursi roda untuk mencoba jalur cepat melalui bandara," kata Holland-Kaye.

Ilutrasi TikTok. Sebuah tren TikTok menjadi faktor pemicu kekacauan di Bandara Heatrow London. Tren tersebut menampilkan pengguna yang berpura-pura cacat atau terluka untuk mempercepat perjalanan mereka melalui bagian-bagian bandara yang rawan terjadi antrean.
Ilutrasi TikTok. Sebuah tren TikTok menjadi faktor pemicu kekacauan di Bandara Heatrow London. Tren tersebut menampilkan pengguna yang berpura-pura cacat atau terluka untuk mempercepat perjalanan mereka melalui bagian-bagian bandara yang rawan terjadi antrean. (Solen Feyissa /Unsplash)

"Itu benar-benar hal yang salah untuk dilakukan. Tolong jangan lakukan itu, kami perlu melindungi layanan bagi orang-orang yang sangat membutuhkannya," imbuhnya.

Tren tersebut menimbulkan reaksi yang cukup besar secara online.

Channel News Asia mencatat bahwa salah satu pengguna layanan penyandang cacat, yang mengalami keterlambatan saat tiba di London Heathrow sebagai akibatnya, mengaku geram.

"Ada tempat khusus di neraka bagi orang-orang yang mencari bantuan kursi roda sebagai jalan pintas yang menyenangkan dan unik di bandara," kata penumpang tersebut.

Baca juga: Akibat Pekerja Bandara Mogok Kerja, Maskapai Batalkan Lebih dari 1.000 Penerbangan

Untuk mengurangi gangguan itu, Holland-Kaye telah menyarankan penumpang yang benar-benar membutuhkan bantuan tersebut untuk memesannya terlebih dahulu.

Dia mencatat bahwa sekira setengah dari penumpang yang meminta bantuan kursi roda hanya melakukannya begitu mereka sudah berada di pesawat, yang kemungkinan berpotensi menciptakan lonjakan permintaan jangka pendek.

"Kami memiliki banyak orang yang sekarang bekerja di tim Penumpang yang Memerlukan Dukungan seperti yang kami miliki sebelum pandemi. Kami telah melihat permintaan meningkat secara signifikan," ucap Holland-Kaye.

Ilustrasi kursi roda. Sebuah tren TikTok turut bertanggung jawab atas kekacauan yang terjadi di Bandara Heathrow London. Tren tersebut menampilkan pengguna yang berpura-pura cacat atau terluka untuk mempercepat perjalanan mereka melalui bagian-bagian bandara yang rawan terjadi antrean.
Ilustrasi kursi roda. Sebuah tren TikTok turut bertanggung jawab atas kekacauan yang terjadi di Bandara Heathrow London. Tren tersebut menampilkan pengguna yang berpura-pura cacat atau terluka untuk mempercepat perjalanan mereka melalui bagian-bagian bandara yang rawan terjadi antrean. (Flickr/ zeevveez)

Baca juga: Bandara Komodo Resmi Diperluas, Jokowi Berharap Labuan Bajo Semakin Dikenal Dunia

3 dari 3 halaman

"Jika Anda benar-benar membutuhkan layanan ini, maka Anda (perlu) memberi tahu kami jauh sebelumnya sehingga kami dapat memastikan ada cukup banyak orang di sana untuk memenuhi kebutuhan Anda," tuturnya.

Pihak bandara tentu berharap dapat menghentikan tren TikTok yang mengganggu tersebut.

Kendati demikian, itu hanyalah satu dari beberapa faktor yang berperan dalam kekacauan bandara.

Sejak permintaan meningkat kembali, Bandara Heathrow telah banyak diganggu oleh antrean panjang, yang menghasilkan kritik dari para pemimpin industri penerbangan seperti Willie Walsh dari IATA.

Dengan gangguan yang berpotensi berlanjut sepanjang periode musim panas yang sibuk, bandara memutuskan untuk menerapkan pembatasan kapasitas harian awal bulan ini.

Meskipun hal itu mengakibatkan reaksi dari maskapai penerbangan seperti Emirates, bandara mengatakan bahwa mereka akan mempertahankan kebijaknnya sampai operator merekrut lebih banyak staf datar.

Baca juga: Sejarah Bandara Heathrow, Bandara Tersibuk di Eropa yang Layani 89 Juta Penumpang Tiap Tahun

(TribunTravel.com/mym)

Baca selengkapnya soal artikel penerbangan di sini.

Selanjutnya
Sumber: Tribun Travel
Tags:
InggrisLondonHeathrowTikTok Peter Gadiot Taz Skylar Simon Hooper Idgitaf Jamet Ade Bhakti iShowSpeed Lina Mukherjee
BeritaTerkait
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved