TRIBUNTRAVEL.COM - Gunung api Sakurajima di pulau Kyushu, Jepang meletus.
Letusan Gunung api Sakurajima masuk ketegori siaga level tertinggi.
Ratusan orang di lokasi terdekat telah dievakuasi.
Namun, belum ada kerusakan dan korban dilaporkan.
Batu vulkanik menghujani hingga 1,5 mil jauhnya dari gunung berapi.
Dalam sebuah rekaman video, terlihat lava pijar keluar dari gunung berapi.

Baca juga: Turis Jatuh ke Kawah Gunung Berapi yang Hancurkan Pompeii, Ternyata Nyelonong Masuk Tak Bayar Tiket
Baca juga: Pendaki Rekam Momen Mengerikan saat Salju di Gunung Tiba-tiba Longsor, Videonya Viral di Medsos
Badan Meteorologi Jepang mengatakan Gunung api Sakurajima mulai erupsi sekitar pukul 20:05 waktu setempat.
Peringatan Gunung api Sakurajima meletus sudah masuk level lima.
Level ini merupakan tingkat kewaspadaan tertinggi di Jepang yang menyarankan orang-orang di daerah setempat untuk mengungsi dari zona bahaya sesegera mungkin.
Dikutip dari laman UNILAD, Senin (25/7/2022), Sakurajima adalah gunung berapi paling aktif di Jepang.
Gunung ini mengalamin ribuan ledakan kecil setiap tahun.
Hal ini membuat warga Kota Kagoshima, yang merupakan pemukiman terdekat dari Gunung api Sakurajima sering melakukan latihan evakuasi.
Warga juga telah membangun sejumlah tempat perlindungan untuk melindungi diri dari puing-puing vulkanik.
Baca juga: Cerita Pendaki Tersesat di Gunung Hauk Tanpa Bekal Makanan, Ditemukan dekat Aliran Sungai
Rumah bagi hampir 600.000 orang, Kota Kagoshima tidak jauh dari gunung berapi aktif.
Meskipun terdapat teluk di antara kota dan Gunung api Sakurajima, beberapa daerah pemukiman dalam jradius 1,9 mil dari Sakurajima tetap akan dievakuasi.
Hal ini karena wilayah tersebut berada dalam kategori berbahaya untuk puing-puing vulkanik yang jatuh.
Saat ini, warga di kota belum diminta untuk mengungsi.
Namun hal itu dapat berubah jika situasinya menjadi lebih serius.
Pejabat pemerintah di kediaman perdana menteri Jepang, Fumio Kishida sedang mengumpulkan informasi tentang situasi terbaru meletusnya Gunung api Sakurajima.

Baca juga: Turis Nekat Nggak Mau Bayar Tiket Wisata Gunung, Masuk Lewat Rute Terlarang & Jatuh ke Kawah
Baca juga: Lewati Jalur Terlarang, Seorang Turis Jatuh ke Kawah Gunung Berapi Kuno saat Mau Selfie
Sakurajima, yang diterjemahkan artinya 'pulau bunga sakura', dulunya adalah sebuah pulau berisi aliran lava selama berbulan-bulan.
Aliran lava ini berasal dari letusan besar pada tahun 1914, yang kemudian mengubahnya menjadi semenanjung.
Letusan itu dimulai pada 11 Januari 1914 dan menjadi letusan gunung berapi paling kuat di Jepang selama abad ke-20.
Ada banyak letusan gunung berapi pada saat itu, dengan berbagai tingkat keparahan dan keteraturan.
Pada tahun 2019, Gunung api Sakurajima pernah memuntahkan abu vulkanik setinggi lebih dari tiga mil.
Selain bahaya puing-puing vulkanik yang jatuh di daerah tempat tinggal warga, abu vulkanik letusan Gunung api Sakurajima juga menyebabkan sejumlah besar masalah kesehatan.
Abu vulkanik ini dapat menyebabkan masalah pernapasan bagi manusia, sementara abu yang besar dapat menyebabkan kerusakan pada bangunan atau menyumbat infrastruktur.
Lebih buruk lagi, abu dari gunung berapi dapat mencemari ekosistem di sekitarnya, mengganggu pasokan air dan mempersulit hewan yang tinggal di dekatnya untuk bertahan hidup. (TribunTravel.com/Tys)
Baca juga: Rundown Hari ke-2 Jazz Gunung Bromo 2022, Ada Penampilan Spesial Andien
Baca juga: Daftar Paket Penginapan Jazz Gunung Bromo 2022 untuk Couple dan Rombongan
Baca juga: Nonton Jazz Gunung Bromo 2022? Jangan Lupa Bawa Pulang 4 Oleh-oleh Khasnya