TRIBUNTRAVEL.COM - Para ilmuwan menemukan kolam air asin sangat besar di dasar Laut Merah.
Anehnya, kolam di dasar laut itu membunuh apa pun yang berenang ke dalamnya.
Profesor Sam Purkis, yang merupakan bagian dari tim peneliti University of Miami adalah orang yang melakukan penemuan tersebut.
Ia menjelaskan, air asin tersebut tidak mengandung oksige sehingga setiap hewan yang berenang di sana akan langsung pingsan kemudian mati.
Dikutip dari laman UNILAD, Jumat (22/7/2022), namun kolam air asing tersembunyi di dasar laut ini adalah kabar baik bagi makhluk pemangsa.

Saat berbicara tentang temuannya kepada Live Science , Purkis juga mengatakan penemuan itu dapat membantu para ilmuwan mengetahui bagaimana lautan di planet kita terbentuk jutaan tahun yang lalu.
Purkis menjelaskan, "Penemuan kami tentang komunitas mikroba bertahan hidup di lingkungan ekstrem dapat membantu melacak batas kehidupan di Bumi. Sehingga dapat diterapkan untuk mencari kehidupan di tempat lain di tata surya kita dan di luarnya."
Baca juga: Syarat Perjalanan untuk Transportasi Udara, Laut & Darat, Cek sebelum Bepergian
Dia menambahkan, "Sampai kita memahami batas kehidupan di Bumi, maka kita bisa menentukan apakah planet lain dapat menampung makhluk hidup."
Terlepas dari kemampuannya yang 'tidak ramah' dan bisa apa pun yang mendekat, kolam air asin sebenarnya kaya akan keanekaragaman hayati.
"Di dasar laut yang sangat dalam ini, biasanya tidak banyak kehidupan. Namun, kolam air asin rupanya justru menjadi oasis kehidupan yang kaya," jelas Purkis.
Purkis dan timnya membuat penemuan di kedalaman 1.770 meter menggunakan kendaraan bawah air yang dioperasikan dari jarak jauh (ROV).

Purkis menemukan kolam air asin pada lima menit terakhir dari penyelamannya yang telah berlangsung sepuluh jam.
Kolam air asin tidak hanya nol oksigen dan penuh dengan kadar garam mematikan, tetapi juga dapat mengandung bahan kimia beracun seperti hidrogen sulfida.
Itulah sebabnya banyak hewan mati saat menjangkau kolam air asin ini.
Air garam ini benar-benar 'mengasinkan' hewan hidup.
Baca juga: 5 Restoran Bawah Laut Terbaik di Dunia, Ada Satu di Indonesia
Meski demikian, peneliti pernah menemukan kepiting di dalam kolam air asin (yang diduga telah mati selama delapan tahun) namun memiliki jaringan lunak yang utuh.
Namun, tepi kolam air asin ini sering ditempeli kerang.
Hal ini karena moluska mengandung bakteri kemosintetik simbiosis yang memanfaatkan metana dalam jumlah tinggi di kolam air asin dan mengubahnya menjadi gula karbon.
Baca juga: Sejarah Sea World Ancol, Tempat Wisata Favorit untuk Mengenal Dunia Laut
Indahnya Museum Bawah Laut Siprus
Siprus memiliki sejumlah hal yang begitu menakjubkan, termasuk museum.
Uniknya, di Siprus ada museum yang terletak di bawah laut.
Museum ini memberikan kesempatan pada wisatawan untuk melihat beberapa patung epik di bawah permukaan laut.
Melansir laman Travel + Leisure, Museum Patung Bawah Air Ayia Napa (MUSAN) dibuka untuk umum pada Agustus 2021 lalu.
Museum tersebut menampilkan karya seorang pematung populer, yakni Jason deCaires Taylor.
Sejak pertama kali dibuka, MUSAN disebut-sebut sebagai museum bawah laut pertama di Laut Mediterania.
Museum terletak 200 meter di lepas pantai Aiya Napa, sebuah kota resor di tenggara Siprus.
Pembangunan destinasi unik ini dimaksudkan untuk menyerupai hutan bawah tanah.
Baca juga: Pria Main Kayak Terseret 4 Kilometer ke Laut, Gunakan Apple Watch untuk Panggilan Darurat
Menariknya, museum juga memiliki sejumlah patung anak-anak yang bermain di samping patung karakter misterius.
"Tujuan kreatifnya adalah untuk menciptakan hubungan yang mulus antara daratan dan lautan, menggabungkan dua keajaiban yang berbeda, satu diciptakan oleh manusia dan satu dirancang oleh alam," bunyi situs museum.
"Untuk mengembangkan portal ke alam bawah laut yang menawarkan pengunjung pertemuan singkat dengan keindahan alam di bawah permukaan air, memberikan pengalaman dunia lain yang menggambarkan konektivitas manusia dengan alam, bentuk organik hibrida yang selaras dengan lingkungannya," jelas situs.
Baca juga: Melintas di Atas Jakarta, Pilot Temukan Pulau Kecil dengan Landasan Udara di Tengah Laut
Menurut pihak museum, karya tersebut juga bertujuan untuk memberikan perhatian pada konservasi dan secara aktif berperan sebagai ekosistem baru bagi kehidupan akuatik untuk berkembang.
Seiring waktu, My Modern Met melaporkan, harapannya adalah setiap patung akan tertutup biomassa laut, membuat setiap bagian menjadi lebih indah.
Koleksi patung bawah laut yang tersebar di antara serangkaian pohon organik dan tanaman yang dipahat akan menciptakan hutan bawah laut pertama di dunia.
Karya ini akan menjadi sebuah simbol untuk meningkatkan kisah Zona Perlindungan Laut yang baru dibuat Ayia Napa. (TribunTravel.com/Tys)