TRIBUNTRAVEL.COM - Sejak dibukanya kembali akses perbatasan Indonesia setelah pandemi COvid-19, sejumlah destinasi wisata Indonesia kembali bergejolak.
Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Salahuddin Uno pun mengungkapkan jumlah kunjungan witawan mancanegara ke Indonesia meningkat drastis.
Dari data yang diunggah akun Instagram @pesona.indonesia, menunjukan bahwa kunjungan wisatawan mancanegara ke Indonesia mengalami peningkatan 5 kali lipat atau 499 persen pada April 2022.
Baca juga: Pemerintah Batalkan Rencana Kenaikan Harga Tiket Masuk Candi Borobudur
"Jumlah kunjungan wisatawan mancanegara ke Indonesia bulan April 2022 Naik 5 kali lipat atau 499 persen dibandingkan April 2021," isi data yang diunggah akun @pesona.indonesia dikutip TribunTravel pada Rabu (15/6/2022).
Sandiaga mengatakan bahwa kenaikan tersebut menunjukan pemulihan sektor pariwisata dan ekonomi kreatif semakin nyata, seiring dengan penanganan Covid-19 yang kian terkendali serta berbagai relaksasi kebijakan yang dilakukan pemerintah Indonesia, dilansir dari Kompas.com.
Jika dilihat dari kenaikan yang signifikan tersebut, Menparekraf optimis target kunjungan wisatawan mancanegara sebesar 1,8-3,6 juta dan realisasi investasi pariwisata sebesar 2,5 miliar dollar AS tercapai.
Peningkatan jumlah kunjungan wisatawan mancanegara ke Indonesia ini rupanya didominasi oleh lima negara.
Di antaranya Australia sebanyak 14 persen, Singapura 11,4 persen, Malaysia 7,8 persen, India 6,1 persen dan Inggris 5,5 persen.
Baca juga: Perayaan Hari Raya Yadnya Kasada, Wisata Gunung Bromo Ditutup 2 Hari
Baca juga: Serunya Naik Kereta Wisata Keliling Ambarawa Cuma Rp 100 Ribu, Cek Jadwalnya di Bulan Juni 2022
Dilansir dari Kompas.com, di sisi lain meningkatkan geliat pariwisata, Sandiaga juga akan terus berkoordinasi dengan pihak-pihak terkait, seperti Kementerian BUMN, Kementerian Perhubungan, maskapai penerbangan internasional maupun nasional untuk membuka dan menambah frekuensi penerbangan ke Indonesia, terutama Bali.
"Kami ingin melakukan penjajakan peluang-peluang dibukanya jalur dan rute baru misalnya Wakatobi, Belitung, dan beberapa rute-rute yang sekarang membutuhkan penerbangan tambahan," kata dia.
Walau demikian, optimisme ini tidak lepas dari kendala yang dihadapi, utamanya dalam membuka rute baru dan menambah jadwal penerbangan.
Walaupun permintaan meningkat, namun jumlah pesawat masih sangat terbatas akibat pandemi Covid-19.
"Dan maskapai penerbangan saat ini juga telah melakukan revitalisasi, sekarang ada sekitar 350 pesawat yang beroperasi dari 550. Ini yang tentunya perlu kita sikapi karena banyak yang masih mengalami maintenance," jelasnya.
Tonton juga:
Baca juga: Kenaikan Tarif Naik ke Candi Borobudur Ditunda, Menparekreaf: Pemerintah Akan Berpihak Kepada Rakyat
Baca juga: Meriahkan Jakarta Hajatan HUT ke -495 DKI Jakarta, Ancol Bagi-bagi Tiket Masuk Gratis
(TribunTravel.com/ Ratna)
Baca juga selengkapnya seputar pariwisata Indonesia, di sini.