TRIBUNTRAVEL.COM - Sistem booking dan pembatasan kuota pendakian gunung Merbabu menjadi 'ladang' pungli bagi oknum tak bertanggung jawab.
Oknum tersebut telah membooking tiket pendakian gunung Merbabu.
Ia kemudian menjualnya kepada rombongan pendaki yang tidak bisa booking online setelah kuota habis.
Dugaan pungli itupun viral di media sosial, setelah diunggah akun @laharbara.
Dalam postingan di Instagram, dirinya mengaku mendapatkan info dari pendaki yang menjadi korban pungli.
Modusnya lumayan rapi.
"Ada rombongan pendaki yang ingin naik Merbabu waktu malam minggu, (tapi) kuota pendakian sudah penuh semua sudah dibooking," tulisnya.
Rombongan yang ingin mendaki Merbabu itu kemudian menghubungi seseorang yang bisa menyediakan kouta tambahan untuk rombongan itu.
Tanpa menunggu lama, rombongan pendaki itupun akhirnya bisa melakukan pendakian ke Gunung Merbabu melalui 'jasa' oknum tersebut.
Baca juga: Harga Tiket Masuk Havana Hills Juni 2022, Tempat Wisata Baru di Cilacap yang Instagramable
Baca juga: Momen Dramatis Penyelamatan Pendaki yang Jatuh, Bertahan di Dinding Tebing & Tubuh Penuh Luka
"Kuota tambahan pun didapat dengan harga yang berkali-kali lipat dari harga aslinya," tulisnya.
Dia yang kemudian mencari informasi ke beberapa temannya, menduga kuota pendakian yang terbatas ini kemungkinan telah diborong oknum yang tak bertanggung jawab.
"Jadi kuota di hari-hari tertentu diborong oleh beberapa oknum, otomatis ketika orang mau naik harus beli lewat oknum tersebut dengan harga yang jelas berkali-kali lipat," tulisnya.
Melihat fenomena ini, dia berharap pendaki lain yang pernah mengalami nasib yang sama agar bisa memberikan informasi.
Dengan begitu, diharapkan pihak berwajib dalam membongkar praktik ini.
"Ayo kita bongkar kebobrokan ini bersama," serunya.
Menanggapi hal tersebut, Kasubag TU, Balai Taman Nasional Gunung Merbabu (BTNGMB), Johan Setiawan, langsung melakukan evaluasi.
Seluruh pengelola basecamp pendakian telah dikumpulkan.
Baca juga: Kisah 2 Pendaki Wanita Hilang Misterius di Hutan Panama, Ditemukan Kamera yang Rekam Momen Terakhir
"Saya pastikan, petugas kami tidak ada yang bermain-main jual beli kuota (pendakian Merbabu)," tegas Johan kepada TribunSolo.com, Rabu (8/6/2022).
Pihaknya pun masih melakukan penelusuran terhadap informasi tersebut.
Selain untuk mencari pelakuknya, informasi yang dia dapatkan juga bikin tercengang.
Bagaimana tidak, tiket pendakian ke Gunung Merbabu yang hanya Rp 15 ribu pada hari biasa, bisa dijual hingga Rp 200 ribu.
"Ada yang Rp 90 ribu juga. Padahal tiket untuk masuk (ke kawasan TNGMB) resmi PNBP (Penerimaan Negara Bukan PajaK), hanya Rp 5 ribu. sedangkan untuk tiket aktivitasnya juga Rp 5 ribu per hari, Jadi kalau pendakian dua hari Rp 10 ribu. kalau Sabtu Minggu atau tanggal merah Rp 15 ribu untuk dua hari," jelasnya.
Johan mengaku sistem booking online yang saat ini dikembangkan itu memang memiliki celah.
Hanya saja, kelemahan sistem inipun kemudian dimanfaatkan oknum tertentu.
"Kami sudah konsultasikan, dan nanti akan kita perbaiki. Selain itu, petugas di basecamp juga akan diperkuat. Nantinya, by name by Nik pendaki harus sama dengan yang di sistem booking online," pungkasnya. (*)
Baca juga: Florawisata DCastello hingga Asstro Highlands, Cek 7 Tempat Wisata di Subang yang Lagi Hits
Baca juga: Tradisi Unik: Warga Desa di Kaki Gunung Merbabu Ini Dilarang Nanggap Wayang
Artikel ini telah tayang di TribunSolo.com dengan judul Dicari: Oknum Borong Tiket Pendakian Gunung Merbabu, Lalu Dijual Kembali dengan Harga Selangit