Breaking News:

Diminta Pindah Kursi Kelas Utama, Ibu Muda Dirudapaksa di Kereta

Wanita dua anak tersebut menjadi korban kekerasan seksual yang dilakukan oleh pemeriksa tiket dan tiga orang pria lainnya.

Khusen Rustamov / Pixabay
Ilustrasi seorang wanita di gerbong kereta 

TRIBUNTRAVEL.COM - Seorang ibu muda diperkosa beramai-ramai di gerbong kereta yang dinaikinya.

Ia diperkosa di dalam gerbong kereta yang kosong dengan tujuan Kota Karachi, Pakistan.

Wanita dua anak tersebut menjadi korban kekerasan seksual yang dilakukan oleh pemeriksa tiket dan tiga orang pria lainnya.

Baca juga: Pria Tak Dikenal Acungkan Parang di Kereta yang Penuh Sesak, Lukai Penumpang Lain Tanpa Alasan

Insiden yang dialami ibu muda tersebut memicu kemarahan publik di tengah lonjakan kekerasan seksual di Pakistan.

Dilansir dari Mirror.co.uk, Kamis (2/6/2022), Seorang pemeriksa tiket awalnya membujuk ibu dua anak itu dari kursi kelas ekonominya dengan menawarkan kursi kelas utama ber-AC.

Ilustrasi kereta api melaju dengan cepat.
Ilustrasi kereta api melaju dengan cepat. (Flickr/Tom Hilton)

Diketahui saat itu, kereta tengah melaju dari Multan ke Karachi dengan jarak tempuh perjalanan 500 mil.

Begitu masuk, pemeriksa tiket dan tiga pria lainnya bergantian menyerangnya dan mengancam jika ibu muda tersebut mencoba melarikan diri.

Kepala Polisi Perkeretaapian Faisal Shahkar membenarkan serangkan mengejutkan itu terjadi di kereta Bahauddin Zakaria Express pekan lalu.

Menurut surat kabar Pakistan Dawn, masing-masing tersangka melarikan diri ke daerah Punjab yang jauh beberapa jam setelahnya dengan harapan bisa lolos dari penangkapan.

Tetapi polisi menangkap mereka, menangkap dua pria pada hari Senin (30/5) dengan yang ketiga ditangkap pada hari berikutnya, menurut laporan pejabat itu.

2 dari 3 halaman

Insiden itu telah memicu kemarahan di negara Asia Selatan yang ultra-konservatif, dengan masyarakat menyerukan agar orang-orang itu digantung.

Seorang pria mengatakan kepada penyiar negara Geo, "Saya ingin melihat orang-orang di balik tindakan kejam ini digantung di leher mereka."

Sebuah editorial di Dawn menyebut kejahatan itu mengerikan dan menuntut jawaban mengapa keamanan begitu lemah di kereta.

"Insiden mengerikan lainnya dari kekerasan seksual telah terungkap, menggarisbawahi bagaimana pendekatan angkuh terhadap pengaturan keamanan dapat mendorong pria yang cenderung kriminal untuk menuruti naluri terburuk mereka," katanya.

"Keamanan (perempuan) adalah barometer nilai-nilai suatu bangsa," imbuhnya.

Diperkirakan jumlah perempuan yang diperkosa di Pakistan dalam empat tahun terakhir sekitar 14.000, yang berjumlah hampir 11 orang per hari, Al Jazeera melaporkan.

Baca juga: Viral Rekaman Suasana Kabin Garuda Turbulensi Karena Angin Puting Beliung, Penumpang Teriak Histeris

Baca juga: Pria Tanpa Busana Ngamuk dan Teriaki Penumpang Lain karena Pesawat Tak Kunjung Lepas Landas

Ilustrasi seorang wanita mengenakan gaun bermotif polkadot
Ilustrasi seorang wanita mengenakan gaun bermotif polkadot (Tamara Bellis /Unsplash)

Tetapi data resmi menunjukkan kurang dari tiga persen pemerkosa menghadapi hukuman.

Tingkat hukuman yang menyedihkan adalah karena peradilan yang cacat, investigasi yang salah, dan tabu sosial.

"Angka ini mungkin puncak gunung es karena sebagian besar kasus tidak dilaporkan," kata Biro Kepolisian Nasional.

Undang-undang anti-pemerkosaan yang disahkan tahun lalu memungkinkan pengadilan untuk memerintahkan pengebirian kimia terhadap para pelanggar, tetapi ini tampaknya tidak menghalangi serangan seksual.

3 dari 3 halaman

Anggota parlemen juga telah menyetujui undang-undang yang akan memungkinkan hukuman lebih cepat melalui pembentukan pengadilan khusus, yang akan mempercepat kasus kekerasan seksual.

Kebiri kimia melibatkan penggunaan obat-obatan untuk mengurangi testosteron dan biasanya digunakan untuk menurunkan libido dan aktivitas seksual atau sebagai alternatif untuk mengobati kanker.

Hukuman ini digunakan untuk pedofil di Indonesia sejak 2016 dan pemerkosa anak di Polandia sejak 2006.

Tonton juga:

Baca juga: Viral Video Dua Pria Berkelahi di Kereta yang Penuh Penumpang, Seorang Wanita Berani Melerai

Baca juga: Penumpang Kereta Api Masih Wajib Pakai Masker Selama Perjalanan Maupun di Stasiun

(TribunTravel.com/ Ratna)

Baca selengkapnya seputar kejadian buruk yang dialami wisatawan, di sini.

Selanjutnya
Sumber: Tribun Travel
Tags:
PakistanKarachiAsia Selatan Imran Khan
BeritaTerkait
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved