TRIBUNTRAVEL.COM - Sebuah kafe di Italia didenda seribu Euro atau sekitar Rp 15 juta setelah seorang pelanggan mengeluh diminta bayar 2 Euro (Rp 30 ribu) untuk secangkir kopi espresso.
Pelanggan tersebut pergi ke polisi dan melaporkan masalah tersebut.
Francesco Sanapo, pemilik kafe Ditta Artigianale di Florence, Italia, mengaku kecewa atas denda tersebut.
Sanapo mengatakan, seorang pelanggan mengeluh karena harga tidak ditampilkan pada menu di belakang konter.
Faktanya, informasi tersebut ditampilkan pada menu digital yang tersedia melalui kode QR.
Dia juga menjelaskan espresso memang lebih mahal daripada kopi lainnya.
Di Italia, espresso single-shot biasanya dijual sekitar €1 (Rp 15 ribu), karena dibuat dari biji kopi yang bersumber dari perkebunan di Meksiko.
Baca juga: Coffee Shop Unik Jual Kopi Berusia 22 Tahun, Harganya Capai Rp 13 Juta
Baca juga: Nemu Warkop di New York, Sandiaga Uno: Kita Makan Indomie Telor Kornet dan Kopi Aceh Gayo
Karena aturan yang mengharuskan kafe-kafe di negara itu menampilkan harga di papan balik konter atau di menu, polisi menjatuhkan denda yang besar kepada bisnis tersebut.
Sanapo pun membuat unggahan Facebook yang menceritakan pengalamannya ini.
Dalam video Facebook Sanapo mengatakan, "Mereka mendenda saya karena pelanggan membayar 2 Euro untuk kopi tanpa kafein. Rasanya sulit dipercaya."
Dikutip dari laman UNILAD, Sabtu (21/5/2022), "ia (pelanggan) kesal sehingga melibatkan polisi, dan memutuskan kami bersalah karena aturan undang-undang yang sudah ketinggalan zaman," protesnya.
Dalam videonya Sanapo juga menunjukkan surat denda dari polisi.
"Undang-undang ini harus diubah, karena jika tidak maka 99,9 persen bar dan restoran pasti melanggarnya," lanjutnya.
Sanapo pun mengaku merasa marah karena pelanggan keberatan untuk membayar kopi tanpa kafein dari perkebunan kecil di ketinggian 1600 meter di wilayah Chiapas, kopi tanpa kafein yang dibuat secara eksklusif dengan proses panjang.

Baca juga: 5 Resep Kue Kering Lebaran Enak dan Mudah Dibuat, dari Semprit Milo hingga Lidah Kucing Kopi
Baca juga: Heboh FamilyMart Berhenti Jual Kopi Susu Keluarga, Penyebabnya Masih Misteri
Dia berkata, "pelanggan merasa tersinggung karena dia membayar dua euro, padahal barista menimbang kopi, menggilingnya, menyiapkannya dengan mesin terbaik di pasar."
"Sulit membuat orang mengerti ada kopi yang harganya bisa lebih dari satu euro. Kopi yang dihasilkan oleh petani yang bekerja keras untuk menciptakan kopi yang akan menjadi pengalaman unik. Ini bukan hanya tentang produsen, tetapi ada juga barista yang belajar untuk mengekstrak kopi terbaik"
"Itulah alasan industri kopi Italia kini menurun, sedang sekarat." ungkapnya.
"Hari ini aku yakin tidak ada bar, kedai kopi, maupun restoran di Italia yang dapat menampilkan semua harga mereka di belakang konter.
Kami memiliki kode QR, Di sana semua dapat menampilkan apa pun yang diinginkan. Tapi ini tidak cukup bagi mereka.
"Sayangnya undang-undang berusia tahun 50-an meminta kami harus menampilkan semua harga."
"Espresso dan industri kopi Italia harus bangkit dan kualitasya harus dibayar." (TribunTravel.com/Tys)
Baca juga: Aturan Pakai Masker Dilonggarkan jadi Momentum Tingkatkan Kunjungan Turis Asing di Bali
Baca juga: Video Ikan Raksasa Misterius Hebohkan Warga Ranu Pakis Lumajang, Nelyan Ungkap Faktanya