Breaking News:

Ramadhan 2022

Ngabuburit dan Cari Takjil Buka Puasa di Masjid Agung Jawa Tengah, Bisa Sekaligus Belajar Sejarah

Warga Semarang dan sekitarnya tentu sudah sangat akrab dengan tempat ini. Selain menjadi tempat ibadah, MAJT juga menjadi tempat wisata religi.

TRIBUN JATENG/M NUR HUDA
Masjid Agung Jawa Tengah (MAJT) di Jalan Gajah Raya Kota Semarang. 

TRIBUNTRAVEL.COM - Selain terkenal dengan wisata Lawang Sewu, Kota Semarang, Jawa Tengah punya sejumlah tempat menarik untuk dikunjungi.

Khususnya selama bulan puasa, tempat wisata di Semarang ini juga menjadi pilihan tempat ngabuburit warga sekitar dan wisatawan dari luar kota.

Satu di antaranya yaitu Masjid Agung Jawa Tengah (MAJT).

Masjid Agung Jawa Tengah (MAJT) di Jalan Gajah Raya, Sambirejo, Gayamsari, Kota Semarang, Jawa Tengah.

Warga Semarang dan sekitarnya tentu sudah sangat akrab dengan tempat yang satu ini.

Selain menjadi tempat ibadah, MAJT juga menjadi tempat wisata religi.

Banguna megah dengan menara pandang ini selalu ramai saat bulan suci Ramadhan.

Baca juga: Ngabuburit di Semarang, Menikmati Suasana Sore di Pantai Marina Sambil Berburu Takjil Buka Puasa

Biasanya, warga datang ke MAJT menjelang waktu buka puasa untuk ngabuburit.

Sambil menunggu adzan Magrib, ngabuburit di MAJT bisa sambil berburu takjil .

Banyak warung makan dan pedagang kaki lima berjualan makanan di sekitar MAJT.

2 dari 3 halaman

Mulai dari penjual aneka nasi sayur, pempek, aneka gorengan, minuman dan es semua mudah ditemukan di area Masjid Agung Jawa Tengah.

Selain berburu kuliner untuk takjil buka puasa, ngabuburit di MAJT juga bisa sekaligus belajar sejarah.

Tak banyak yang tahu jika masjid ini memiliki Museum Perkembangan Islam Jawa Tengah yang berada di kompleks MAJT.

Museum berada di lantai 3 menara Al Husna.

Baca juga: 8 Tempat Sewa Motor di Semarang, Murah dan Ada Sistem Harian hingga Bulanan

Di musem itu menyimpan segudang peninggalan sejarah Islam sehingga layak dikunjungi untuk menunggu waktu berbuka puasa.

Humas MAJT Benny Arief Hidayat mengatakan, Museum Perkembangan Islam Jawa Tengah menyimpan beragam karya ulama besar khususnya di Jateng.

Karya Kiai Sholeh darat di antaranya yang menjadi unsur penting dalam perkembangan Islam di Jawa bahkan nusantara.

Dikutip dari laman Tribunjateng.com, Selasa (26/4/2022), Museum MAJT menyimpan dua kitab karya Kiai Sholeh Darat berusia ratusan tahun.

Kedua kitab Kiai Sholeh Darat yang ada di MAJT berfokus mengajar kepada ketauhidan.

Tak hanya Kiai Sholeh Darat, ada juga peninggalan beberapa kitab karangan ulama tersohor di Jateng.

Baca juga: 5 Tempat Sewa Motor di Semarang Harga Terjangkau, Sudah Termasuk Helm dan Jas Hujan

Baca juga: Rekomendasi Tempat Beli Takjil di Semarang, Coba Manis Segarnya Es Puter Cong Lik yang Legendaris

3 dari 3 halaman

Seperti kitab karangan Kiai Ahmad Rifai asal Batang, dan ulama lainnya.

Terdapat juga cerita babat jawa dan layang Jati Kusumo.

Total ada lebih 20an kitab namun hanya beberapa saja yang ditampilkan di museum tersebut.

Kondisi kitab yang telah berumur ratusan tahun tersebut kondisinya masih bagus dan selalu rutin dirawat.

Mengingat, koleksi tersebut merupakan manuskrip kuno yang menjadi sumber rujukan utama.

Beberapa kitab di museum yang diresmikan pada 2006 itu tetap dilestarikan sebagai sarana masyarakat dalam mengembangkan pendidikan dan meningkatkan kecintaan terhadap sejarah dan peninggalan ulama di Jawa Tengah.

Baca juga: Berkunjung ke Sam Poo Kong saat Mudik ke Semarang, Berikut Harga Tiket Masuk dan Jam Buka Terbarunya

Baca juga: Kopi Arab jadi Takjil Buka Puasa Khas Masjid Layur, Diracik dengan Resep Legendaris dan Aneka Rempah

Selanjutnya
Sumber: Tribun Jateng
Tags:
Jawa TengahSemarangGayamsariMasjid Agung Jembatan Sikatak Gilo-gilo
BeritaTerkait
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved