Breaking News:

Hampir Semua Pesawat di Dunia Memiliki Jendela Berbentuk Bundar, Ini Alasannya

Jendela pesawat dibuat bundar untuk mengatur tekanan udara di dalam dan di luar pesawat.

Unsplash/Rudy Dong
Ilustrasi jendela pesawat. 

TRIBUNTRAVEL.COM - Jika diperhatikan, seluruh pesawat di dunia ternyata memiliki bentuk jendela yang hampir sama.

Secara umum, jendela pesawat biasanya berbentuk bundar dan berukuran kecil.

Kendati demikian, berada di dekat jendela merupakan tempat favorit bagi sebagian penumpang.

Sebab, kursi dekat jendela memungkinkan para penumpang dapat menikmati keindahan pemandangan selama penerbangan.

Baca juga: Penumpang Perlu Aktifkan Mode Pesawat pada Ponsel saat Penerbangan, Simak Alasan Pentingnya

Lantas, mengapa tidak dibuat dalam bentuk lain dan lebih besar?

Alasannya berakar pada aerodinamika pesawat.

Ilustrasi jendela pesawat
Ilustrasi jendela pesawat (Flickr/ Jack Snell)

Jendela pesawat dibuat bundar untuk mengatur tekanan udara di dalam dan di luar pesawat.

Saat berlayar di atas 10.000 kaki, kabin pesawat diberi tekanan hingga 11-12 psi, sedangkan tekanan udara luar mungkin hanya 4-5 psi.

Variasi yang besar ini menyebabkan tekanan pada jendela, yang harus berurusan dengan siklus tekanan berulang.

Baca juga: Tikus Berkeliaran di Pesawat Sebabkan Penerbangan Ditunda hingga 2 Jam

Alasan dipilihnya jendela bundar sebagai standar adalah karena bentuknya memungkinkan distribusi tekanan yang merata di seluruh panel.

2 dari 3 halaman

Dikutip dari simpleflying.com, desain ini juga lebih tahan terhadap deformasi, sehingga lebih kuat untuk penggunaan jangka panjang.

Itulah mengapa semua pesawat di dunia menggunakan jendela berbentuk bundar selama lebih dari 70 tahun.

Ilustrasi jendela pesawat
Ilustrasi jendela pesawat (Flickr/ Bernal Saborio)

Kendati demikian, pesawat ternyata pernah menggunakan jendela berbentuk persegi pada awalnya.

Hingga tahun 1950-an, pesawat diketahui masih terbiasa dengan jendela berbentuk persegi.

Namun, semuanya berubah ketika insiden 2 pesawat hancur di udara pada tahun 1954, menewaskan 56 penumpang.

Baca juga: Harga Avtur Melambung, Kemenhub Beri Izin Maskapai Naikkan Harga Tiket Pesawat

Insiden tersebut memicu penyelidikan lebih lanjut, dengan penyebab ditemukan karean jendela berbentuk persegi.

Secara khusus, masing-masing sisi persegi menerima terlalu banyak tekanan, menyebabkan keretakan dan menghancurkan pesawat.

Sedangkan empat sudut persegi mengambil hingga 70% dari tekanan, menyebabkan mereka berantakan ketika digunakan secara berulang.

Baca juga: Mike Tyson Tinju Seorang Penumpang Mabuk di Pesawat, Videonya Viral di Medos

Untuk mencegah lebih banyak insiden seperti itu, desainer bergerak mencari bentuk baru untuk menahan tekanan, dan mengarah ke bentuk jendela melingkar yang digunakan hingga kini.

Bukan hanya bentuk yang digunakan para insinyur untuk memastikan bahwa jendela tetap kokoh selama penerbangan, melainkan juga lapisan perlindungan.

3 dari 3 halaman

Jika diperhatikan, jendela pesawat terbuat dari tiga lapisan akrilik.

Lapisan paling luar adalah yang paling tebal dan mengambil semua tekanan dari luar, sedangkan yang di tengah juga tebal dan memiliki lubang kecil yang digunakan untuk menyamakan tekanan dan melindungi panel bagian dalam.

Saat ini, insiden yang melibatkan jendela pesawat memang sangat jarang terjadi.

Meski begitu, jendela tetap menjadi bagian penting dari pemeriksaan keamanan.

Baca juga: Pertama Kali Naik Pesawat? Simak Tips dan Trik Terbaik Agar Penerbangan Lancar

Baca juga: Pilot Alami Cedera di Kokpit, Pesawat Terpaksa Mendarat Darurat

(TribunTravel.com/Mym)

Baca selengkapnya soal artikel penerbangan di sini.

Selanjutnya
Sumber: Tribun Travel
Tags:
maskapai penerbanganjendela pesawatpesawat terbang Yeti Airlines
BeritaTerkait
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved