Breaking News:

Ular Laut Jauh Lebih Mematikan Dibanding Ular di Darat, Satu Tetes Bisanya Mampu Bunuh 22 Orang

Sebanyak 1,5 miligram racun dari ular laut berhidung kait itu diperkirakan cukup untuk membunuh 22 orang, dan dianggap lebih mematikan dari ular darat

Tony Alter / Flickr
Ilustrasi - ular gigit lengan manusia. 

TRIBUNTRAVEL.COM - Ular tak hanya ditemukan di daratan, ada juga ular laut yang banyak di jumpai di beberapa perairan.

Ular laut konon katanya memiliki bisa yang lebih mematikan dibanding ular darat.

Tak terkecuali ular laut yang berada di Taipan pedalaman Australia yang terkenal dengan ular coklat timur.

Baca juga: Terbiasa Hidup Serba Mewah, Orang Super Kaya Rusia Menangis Tak Bisa Lagi Sewa Jet Pribadi

Ular tersebut memiliki bisa mematikan, hanya dengan 1,5 miligram racun dari ular laut berhidung kait itu diperkirakan cukup untuk membunuh 22 orang, dilansir dari 9News, Senin (4/4/2022).

Ini dianggap sebagai ular paling berbisa di dunia dan ditemukan di laut lepas Australia, Selandia Baru, dan Asia.

Pemilik Australian Snake Catchers Sean Cade, mengatakan penduduk di pantai timur tidak perlu terlalu khawatir dengan ular kail.

Ilustrasi ular
Ilustrasi ular (Pixabay/ CDPHOTOGRAPHY)

Karena spesies yang paling umum yang ditemukan adalah ular laut perut kuning dan ular laut zaitun.

Semuanya sangat berbisa, tetapi tidak lebih berbahaya dari ualar hidung kail.

"Selalu hubungi pawang jika Anda menemukan ular di pantai, dengan badai dan masuknya air, itu berpotensi mendorong spesies lebih dekat ke pantai," kata Cade.

"Ular laut hanya datang ke darat ketika mereka terluka. Orang-orang berpikir, 'itu ular laut oh mudah, hanya perlu muncul kembali ke laut', tetapi seringkali mereka membutuhkan bantuan," imbuhnya.

2 dari 3 halaman

"Teritip pada ular laut adalah pertanda umum bahwa ular tidak sehat," sambungnya.

Baca juga: Cerita Pria Digigit Ular yang Disimpan dalam Toples Anggur Selama Satu Tahun

Baca juga: Bukan Kali Pertama, Pramugari Ungkap Sering Bertemu Laba-Laba hingga Ular di Pesawat

Pada Desember 2020, Cade membantu penyelamatan dua ular laut perut kuning di Kurnell dekat Cronulla.

Sayangnya, satu ular mati sebelum kedatangannya, tetapi itu memungkinkan dia untuk memotret posisi taring ular tersebut.

Ilustrasi ular yang sedang mengigit lengan manusia
Ilustrasi ular yang sedang mengigit lengan manusia (Tony Alter from Newport News, USA / CC BY (https://creativecommons.org/licenses/by/2.0))

Mereka mundur lebih jauh di rahang dan lebih besar dari ular-ular di darat.

Mr Cade mengatakan ini adalah bagian dari alasan mengapa ular laut sangat mematikan.

"Di bawah air, racunnya menjadi encer, jadi harus lebih kuat," katanya.

"Cara rahang berevolusi memungkinkan lebih banyak racun untuk dikirim," lanjutnya.

Ia menambahkan, "Mereka memberikan lebih banyak volume racun saat taringnya diluruskan, memungkinkan mereka untuk mencengkeram lebih keras. Ini juga mencegah mangsa yang licin melarikan diri."

"Butuh lebih banyak upaya bagi ular laut untuk menangkap ikan," pungkasnya.

Tonton juga:

Baca juga: Jembatan Gantung Terpanjang di Dunia Resmi Dibuka, Canakkale 1915 Akan Jadi Penghubung Asia-Eropa

Baca juga: Viral Objek Mirip Kerangka Ular Raksasa Tertangkap Kamera Google Maps di Prancis, Ini Faktanya

3 dari 3 halaman

(TribunTravel.com/ Ratna)

Baca selengkapnya seputar ular berbisa, di sini.

Selanjutnya
Sumber: Tribun Travel
Tags:
AsiaSelandia BaruAustralia Seroja Asia Fomepizole Clara Tan HBF Park
BeritaTerkait
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved