TRIBUNTRAVEL.COM - Pandemi Covid-19 mulai mengalami penuruan di sejumlah negara dan dapat dikendalikan secara bertahap.
Beberapa negara bahkan dikabarkan telah mencabut sejumlah aturan yang berkenaan dengan penanganan Covid-19.
Termasuk satu di antaranya ada Arab Saudi.
Pemerintah Arab Saudi secara resmi mencabut aturan terkait Covid-19 sejak 5 Maret 2022.
Terkait hal tersebut pihak pemerintah Arab Saudi juga menghapus kewajiban jarak sosial bagi umat muslim yang beribadah di masjid.
Tak terkecuali pada dua masjid suci di Makkah dan Madinah.

Setelah dua tahun ada pembatasan lantaran pandemi Covid-19, dua masjid suci, Masjidil Haram dan Masjid Nabawi kembali mengizinkan ritual Ramadhan.
Segala bentuk kegiatan komunal termasuk itikaf dan buka puasa bersama kini sudah kembali normal seperti biasanya.
Melabsir laman Arabnews, Minggu (4/3/2022), kabar gembira ini disampaikan secara langsung oleh Sheikh Abdulrahman Al-Sudais, kepala Kepresidenan Umum untuk Urusan Dua Masjid Suci.
Melalui akun Twitter resmi @ReasahAlharmain kabar yang sudah diumumkan sejak 22 Maret 2022 tersebut lantas disambut oleh umat muslim dari seluruh dunia.
“Kami senang mengumumkan kembalinya Itikaf di Haramain (dua tempat suci). Itu akan diterapkan sesuai dengan kriteria tertentu, dan izin akan segera tersedia melalui situs resmi kepresidenan," ujarnya.
Baca juga: Arab Saudi Siapkan Kartu ID Pintar untuk Jemaah Masjidil Haram dan Masjid Nabawi
Baca juga: Pertama Kali Sejak Pandemi, Masjidil Haram di Mekkah Terapkan Salat Berjamaah Tanpa Jarak Sosial
TONTON JUGA:
Itikaf nantinya akan berlangsung selama 10 hari terakhir Ramadhan.
Adapun kegiatan ini berlangsung ketika jamaah pergi ke tempat pengasingan dan mencurahkan waktu mereka untuk berdoa dan membaca Al-Qur'an.
Untuk waktunya sendiri itikaf akan dimulai dari terbenamnya matahari pada hari ke-20 Ramadhan dan berakhir ketika bulan Idul Fitri terlihat.
Dalam itikaf, jamaah tinggal dan tidur di masjid dan hanya berangkat untuk berwudhu.
Layla Nagadi, warga Jeddah berusia 59 tahun, telah melaksanakan itikaf selama lebih dari 15 tahun.
“Tidak ada yang menyamai itikaf di Makkah, di mana Anda dapat mendedikasikan 10 hari terakhir Ramadhan untuk beribadah saja," katanya.
“Saya sangat senang ketika Al-Sudais mengumumkan kembalinya itikaf tahun ini, saya akan menjadi orang pertama yang melamar,” tambahnya.
Baca juga: Arab Saudi Akan Izinkan Jemaah Non-Umrah untuk Tawaf Mengelilingi Kabah di Masjidil Haram
Baca juga: Arab Saudi Izinkan Pelaksanaan Ibadah Haji 2022 dalam Jumlah Besar

Sebelum COVID-19, jemaah disambut di dua masjid suci untuk berbuka puasa oleh dermawan yang menyediakan sufra berbuka puasa atau makanan di lokasi tertentu.
Distribusi makanan berbuka puasa diizinkan tahun lalu di bulan Ramadhan tetapi tahun ini pada 13 Januari, Al-Sudais mengumumkan kembalinya sufra berbuka puasa bersama di dua masjid.
Dua ribu izin telah dikeluarkan untuk mereka yang tertarik dengan bentuk amal ini.
Bagi beberapa keluarga Saudi, menyediakan makanan buka puasa di tempat yang sama di sekitar masjid, telah diturunkan dari generasi ke generasi.
Sementara itu, kepresidenan umum akan meluncurkan beberapa program untuk menyediakan layanan bagi jamaah selama Ramadhan.
Lebih dari 12.000 pekerja akan bertugas di masjid agung Mekah, dengan perluasan ketiga digunakan dengan kapasitas penuh.
Langkah-langkah pengendalian massa telah dilembagakan, dengan area doa yang diperuntukkan bagi para penyandang cacat dan orang tua.
Baca juga: Umrah Dibuka, Lion Air Group Kembali Melayani Penerbangan Rute Jakarta-Madinah
Baca juga: Pembatasan di Arab Saudi Dilonggarkan, Jemaah Haji dan Umrah Tak Lagi Jaga Jarak
(TribunTravel/Zed)
Baca selengkapnya soal Arab Saudi di sini.