TRIBUNTRAVEL.COM - Bepergian menggunakan pesawat terbang sama halnya dengan transportasi darat maupun laut yang tak selamanya berjalan mulus.
Pilot pesawat memang terlatih dengan baik untuk mengetahui apa yang harus dilakukan jika dalam keadaan darurat.
Namun, dalam kasus yang jarang terjadi dalam keadaan darurat yang nyata, ada beberapa tombol yang diharapkan tidak pernah disentuh oleh setiap pilot.
Baca juga: Trik Pramugari Atasi Penumpang Menyebalkan di Pesawat, Tambahkan Banyak Es pada Minuman Penumpang
Hal ini diungkapkan oleh pilot Patrick Smith kepada Daily Mail, dilansir dari Rd.com, Senin (14/3/2022), yang menyebutkan lima tombol paling tak ingin disentuh oleh pilot.
1. Sistem pelindung kebakaran

Traveler tahu bagaimana petugas keamanan selalu memastikan penumpang tidak memiliki baterai lithium di tas?
Reaksi kimia dapat menyebabkan baterai tiba-tiba menjadi terlalu panas dan memicu kebakaran.
"Api yang lebih besar, yang melibatkan banyak baterai, di bagasi atau kompartemen barang, "kata Smith kepada Daily Mail.
Jika kebakaran mulai terjadi di area kargo, pilot perlu menggunakan fire protection system untuk memutus aliran gas ke mesin dan benar-benar berhenti menambahkan bahan bakar ke api.
Pilot pesawat mungkin juga perlu mengaktifkan sakelar pemadam kebakaran kompartemen kargo, yang akan melepaskan bahan kimia ke area tersebut untuk memadamkan api, menurut Administrasi Penerbangan Federal.
2. Tombol pendaratan di air
Administrasi Penerbangan Federal mengharuskan semua pesawat komersial untuk memiliki saklar parit, tetapi itu hanya akan digunakan dalam satu skenario terburuk yakni pendaratan darurat di air.
Ketika seorang pilot membalik sakelar, katup, saluran masuk udara, dan bukaan lain di bagian bawah pesawat akan menutup, menurut Quora.
Menyegel semuanya tidak akan membuat pesawat tidak tenggelam, tetapi itu berarti pesawat tidak kemasukan dengan cepat, sehingga penumpang memiliki lebih banyak waktu untuk mendapatkan keselamatan.
3. Mengirim kode marabahaya 7500

Pilot menggunakan kode empat digit yang disebut "squawks" untuk tetap berhubungan dengan kontrol lalu lintas udara dengan perangkat yang disebut transponder.
Biasanya, angka-angka itu hanya digunakan untuk mengidentifikasi pesawat, tetapi pilot juga memiliki kode lain untuk digunakan selama keadaan darurat.
Misalnya, menyetel dial ke 7600 berarti mereka kehilangan komunikasi radio dan 7700 menunjukkan ada keadaan darurat umum.
Meskipun pilot pesawat Ken Hoke memberi tahu FlightRadar24bahwa sebagian besar "darurat" itu tidak berbahaya.
"'Darurat' tidak berarti penumpang dan awak berada dalam perjuangan hidup dan mati yang layak untuk berita malam," katanya.
"Sebagian besar waktu, kru menggunakan banyak kehati-hatian dan membiarkan (kontrol lalu lintas udara) tahu bahwa mereka bekerja dengan situasi yang tidak normal, " sambungnya.
Salah satu yang menakutkan yakni mengirim 7500 berarti pesawat sedang dibajak.
Ada juga kemungkinan kecil pesawat bisa bertabrakan dengan sekawanan burung.
Baca juga: Jarang Diketahui, Pramugari Punya Alasan Perhatikan Penumpang saat Pertama Kali Naik Pesawat
Baca juga: Video Viral, Penumpang Pesawat Kompak Nyanyi Baby Shark untuk Hibur Anak Kecil yang Menangis
4. Saklar oksigen penumpang

Pesawat selalu menurunkan tekanan sebelum lepas landas dan mendarat (petunjuk mengapa penumpang tidak boleh tidur saat lepas landas dan mendarat).
Tetapi jika itu terjadi dengan cepat di tengah penerbangan, pesawat akan melepaskan masker oksigen secara otomatis dan staf penerbangan dapat melepaskannya secara manual juga.
Pada ketinggian 22.000, penumpang akan memiliki lima hingga sepuluh menit kesadaran berguna tanpa masker oksigen, menurut Airbus.
Tetapi jika penumpang berada di 40.000, angka itu turun menjadi 18 hingga 30 detik.
Setelah itu, pilot mungkin perlu melakukan pendaratan darurat, tetapi Smith mengatakan untuk tidak panik.
"Cobalah untuk tidak menjerit atau panik. Sebaliknya, ikat masker oksigen Anda dan cobalah untuk rileks," katanya kepada Daily Mail.
"Pesawat akan segera berada di ketinggian yang aman, dan ada beberapa menit cadangan oksigen untuk semua orang," imbuhnya.
5. Ekstensi gigi darurat
Pesawat terbang membutuhkan roda untuk pendaratan yang aman, tetapi jika sistem tenaga utama tidak berfungsi, roda tersebut tidak akan terlepas.
Dalam hal ini, pilot membutuhkan rencana cadangan.
Sistem ekstensi darurat menghilangkan tekanan yang membuat roda gigi tidak bergerak, atau membiarkan pilot memutar roda gigi ke posisi yang tepat, menurut FAA.
Tonton juga:
Baca juga: Viral Wanita Bawa Burung Merak ke dalam Pesawat, Warganet Pertanyakan Cara Lewati Keamanan Bandara
Baca juga: Viral Video Penumpang Pesawat Dikagetkan Aksi Wanita yang Bawa Merak saat Penerbangan
(TribunTravel.com/Ratna)
Baca juga selengkapnya seputar fakta unik pesawat, di sini.