TRIBUNTRAVEL.COM - Pesawat terbesar di dunia, Antonov AN-225, telah dihancurkan saat invasi Rusia ke Ukraina.
Pesawat besar bernama 'Mriya' tersebut diparkir di lapangan terbang dekat Kyiv ketika diserang oleh penduduk Rusia.
Perusahaan pertahanan Ukraina yang mengelola Antonov, Ukroboronprom pada Minggu (27/2/2022), mengeluarkan pernyataan yang mengatakan bahwa pesawat itu telah dihancurkan tetapi akan dibangun kembali dengan biaya yang dikeluarkan sebesar 3 miliar dolar AS, dilaporkan CNN Travel.
"Restorasi diperkirakan memakan waktu lebih dari lima tahun," kata pernyataan itu.
"Tugas kami adalah memastikan bahwa biaya ini ditanggung oleh Federasi Rusia, yang telah menyebabkan kerusakan yang disengaja pada penerbangan Ukraina dan sektor kargo udara," tambahnya.
Dalam pernyataan selanjutnya, perusahaan mengatakan bahwa pesawat yang saat itu berada di Kyiv sedang menjalani perawatan pada Kamis (24/2/2022).
Baca juga: Ribuan Turis Rusia Terlantar di Thailand setelah Penerbangan Ditangguhkan
"Menurut direktur Antonov Airlines, salah satu mesin dibongkar untuk diperbaiki dan pesawat tidak bisa lepas landas hari itu, meskipun perintah yang sesuai telah diberikan," katanya.
Sampai saat ini, belum ada konfirmasi mengenai kehancuran pesawat tersebut.

Sebuah tweet dari Perusahaan Antonov mengatakan, tidak dapat memverifikasi kondisi teknis pesawat sampai diperiksa oleh para ahli.
Di sisi lain, pasukan Rusia mengklaim telah merebut lapangan terbang Hostomel, tempat AN-225 berada pada Jumat (25/2/2022).
Baca juga: Rusia Tutup Wilayah Udara, Maskapai yang Terbang ke India Ikut Terdampak
Citra satelit dari Maxar Technologies menunjukkan kerusakan signifikan pada bagian hanggar tempat AN-225 disimpan.
Sementara itu, Fire Information for Resource Management System NASA mendeteksi beberapa kebakaran di bandara, termasuk di hanggar tempat pesawat disimpan.
Kebakaran di hanggar itu terdeteksi pada Minggu pukul 11.13 waktu setempat, menurut data NASA yang diperoleh dari sejumlah satelit NOAA dan NASA.
Tidak jelas apakah kebakaran di bandara ini adalah akibat dari kebakaran yang sebenarnya atau ledakan dari serangan militer.
Antonov AN-225 telah beroperasi lebih dari 30 tahun sejak zaman Uni Soviet.
Pesawat besar itu terkadang dirancang untuk membantu bantuan pengangkutan udara selama krisis di negara lain.
Setelah gempa bumi Haiti 2010, AN-225 mengirimkan pasokan bantuan ke Republik Dominika.
Selama masa-masa awal pandemi Covid-19, 'Mriya' digunakan untuk mengangkut pasokan medis ke daerah-daerah yang terkena dampak.

Popularitasnya di dunia penerbangan membuatnya sering menarik perhatian banyak orang ke manapun ia pergi, terutama ketika ia tampil sebagai bintang di pertunjukan udara.
Sampai hari ini, 'Mriya' tetap menjadi pesawat terberat yang pernah dibuat.
Antonov AN-225 didukung oleh enam mesin turbofan dengan berat muatan maksimum 250 ton, yang dapat dibawa di dalam atau di punggungnya.
Hanya satu AN-225 yang pernah dibuat oleh perusahaan Antonov yang berbasis di Kiev, yang datang dengan desainnya.
Baca juga: 144 WNI Berhasil Dipulangkan ke Indonesia dari Ukraina
Baca juga: Gadis Ukraina Viral setelah Unggah Video Keseharian saat Mengungsi di Bungker Bawah Tanah
Pesawat itu pertama kali terbang pada 1988 dan telah beroperasi sejak saat itu.
Konstruksi untuk pesawat kedua sebenarnya telah dimulai, namun tidak pernah selesai.
Baca juga: McDonalds Akan Tutup Sementara 847 Gerainya di Rusia
Kisah AN-225 dimulai kembali pada tahun 1960 dan 1970-an ketika Uni Soviet turut berperan dalam perlombaan ke luar angkasa dengan Amerika Serikat.
Pada akhir 1970-an, muncul kebutuhan untuk mengangkut muatan besar dan berat dari tempat perakitan ke Kosmodrom Baikonur, pelabuhan antariksa yang luas di padang pasir Kazakhstan yang merupakan landasan peluncuran perjalanan ruang angkasa Yuri Gagarin pada 1961.
Kargo yang dimaksud adalah pesawat ruang angkasa Buran, jawaban Uni Soviet untuk pesawat ulang-alik NASA.
Karena pada saat itu tidak ada pesawat yang mampu mengangkutnya, perusahaan Antonov diperintahkan untuk mengembangkannya.
(TribunTravel.com/Sinta)