TRIBUNTRAVEL.COM - Sebuah desa 'hantu' muncul dari bendungan setelah 30 tahun terendam air.
Musim panas telah membuat bendungan di Spanyol mengalami kekeringan.
Menurut laporan The Sun yang dilansir pada Jumat (25/2/2022), hujan yang tidak terjadi selama hampir dua bulan ini membuat reruntuhan Aceredo, sebuah desa yang ditinggalkan muncul.
Baca juga: Madame Tussauds Los Angeles Tawarkan Paket Acara Pernikahan dengan Tamu Selebriti Favorit, Mau?
Atap-atap rumah yang mengintip dari permukaan air bendungan telah menjadi pemandangan umum setiap musim panas di bendungan Lindoso, barat laut Spanyol.
Penduduk setempat bahkan dapat melihat bangkai mobil yang berkarat, air mancur batu dengan air yang masih menyembur.

Hingga jalanan tua menuju tempat yang dulunya adalah bar setempat.
Pada musim panas, sebagian dari desa tua Aceredo akan tampak.
Desa 'hantu' ini tenggelam selama 30 tahun ketika bendungan pembangkit listrik tenaga air membanjiri lembah tersebut.
Namun menurut sejarah, belum pernah desa ini muncul secara keseluruhan di tengah musim dingin yang biasanya berlimpah air.
Pensiunan Maximino Perez Romero (65) dari A Coruna mengatakan dia merasa seperti sedang menonton film.
"Saya merasa sedih. Perasaan saya adalah inilah yang akan terjadi selama bertahun-tahun karena kekeringan dan perubahan iklim," uajarnya.
Baca juga: Warung Bakso All You Can Eat di Bogor, Bayar Rp 20 Ribu Bisa Ambil Bakso Sepuasnya
Baca juga: Viral Video Buaya Kabur Pecahkan Kaca Mobil saat Akan Dipindahkan dari Kebun Binatang
Sementara Jos Luis Penn (72) biasanya berhenti di bar bersama teman-temannya di akhir hari setelah memancing.
"Seluruh tempat itu dulunya adalah kebun anggur, pohon jeruk. Semuanya hijau dan indah," kata Penn yang pernah tinggal di desa tersebut dan menunjuk ke dasar waduk berwarna kuning yang retak.
"Lihatlah sekarang, sedih sekali," imbuhnya.

Perubahan Iklim hingga Sebabkan Kekeringan
Sementara zona kering di Semenanjung Iberia Spanyol secara historis mengalami kekeringan, para ahli mengatakan perubahan iklim telah memperburuk masalah.
Tahun ini, di tengah rekor tingkat curah hujan yang rendah atau tidak sama sekali, para petani di Portugal dan Spanyol khawatir mengalami gagal panen.
Dalam tiga bulan terakhir tahun 2021, Spanyol mencatat hanya 35 persen dari rata-rata curah hujan yang terjadi selama periode yang sama dari 1981 dan 2010.

Tapi sejak itu, hampir tidak ada hujan.
Menurut badan cuaca nasional AEMET, pada abad ini hanya tahun 2005 bulan Januari yang tidak ada hujan.
Jika awan tidak keluar dalam dua minggu ke depan, subsidi darurat untuk petani akan dibutuhkan,
Juru Bicara Dinas Cuaca Ruben del Campo mengatakan bahwa curah hujan di bawah rata-rata selama enam bulan terakhir kemungkinan akan berlanjut selama beberapa minggu lagi.
Ia berharap musim semi akan membawa bantuan yang sangat dibutuhkan.
Tonton juga:
Baca juga: Viral di TikTok Pramugari Ungkap Perlakuan Penumpang yang Menjengkelkan di Pesawat
Baca juga: Liburan ke Bali Tanpa Ruben Onsu, Sarwendah Tetap Kompak Bareng Anak-anak
(TribunTravel.com/Ratna)
Baca selengkapnya seputar viral di medsos, di sini.