TRIBUNTRAVEL.COM - PT Kereta Api Indonesia (Persero) bersiap mengoperasikan jalur kereta api rute Cibatu-Garut.
Jalur sepanjang 19 km ini akan kembali melayani masyarakat Garut dan sekitarnya setelah terakhir kali beroperasi pada tahun 1983 silam.
Seluruh aspek baik sarana, prasarana, serta SDM untuk jalur Cibatu-Garut semuanya telah siap.
Meski demikian, KAI masih berkordinasi dengan Kementerian Perhubungan setelah sebelumnya dilakukan safety assessment terkait jalur tersebut.
Baca juga: Daftar Lengkap Stasiun yang Melayani Pembatalan Tiket Kereta Api
Hal itu diungkapkan oleh Joni Martinus, selaku VP Public Relations KAI, melalui siaran pers yang telah TribunTravel rangkum dari laman kai.id.
Peninjauan kesiapan pengoperasian jalur Cibatu-Garut telah dilakukan oleh Direktur Jenderal Perkeretaapian, didampingi Direktur KAI, dan Bupati Garut pada Minggu (13/2/2022).

Rangkaian uji coba serta trial and run akan terus dilakukan agar dapat segera dilakukan tahapan operasional secara komersial untuk masyarakat umum.
Dalam hal operasional kereta api, KAI sangat memperhatikan unsur keselamatan.
Oleh sebab itu, KAI akan menjalankan jalur Cibatu-Garut setelah mendapatkan izin operasional dari Kementerian Perhubungan.
Baca juga: Kebijakan Terbaru Pembatalan Tiket Kereta Api, Simak Syarat dan Ketentuannya
Sebagai informasi, KAI telah memulai reaktivasi jalur Cibatu-Garut sejak 2018.
Di samping jalur kereta api, KAI juga membangun kembali tiga stasiun yang dilewati, yaitu Stasiun Pasirjengkol, Wanaraja, dan Garut.
Pada proses reaktivasi ini, KAI tetap menjaga kelestarian aset yang menjadi bagian dari sejarah Kabupaten Garut tersebut.

Misalnya pada pembangunan Stasiun Garut, KAI masih menjaga keaslian bentuk bangunannya.
"Untuk mengakomodasi pelanggan dengan jumlah yang lebih besar, KAI juga telah membangun gedung baru yang lebih megah dan modern di Stasiun Garut," kata Joni.
Baca juga: KAI Berikan Diskon Tiket Kereta bagi Lansia, TNI hingga Wartawan, Simak Syarat dan Caranya
Guna menunjang kenyamanan pelanggan, Stasiun Garut dilengkapi dengan ruang VIP, ruang laktasi, pos kesehatan, ruang keamanan, area bermain anak, masjid, dan fasilitas lainnya.
Sebelumnya, KAI juga telah meresmikan Masjid Al-fattah yang didirikan di Stasiun Cibatu pada April 2021.
Masjid ini dibangun dengan total luas 4.858 meter persegi dan dapat menampung hingga 1.150 orang.
Baca juga: Etika Naik Kereta Api untuk Kenyamanan Bersama, Hindari Berbicara dan Membuat Gaduh
Masjid yang memiliki menara setinggi 30 meter tersebut juga dilengkapi dengan fasilitas pedestrian, taman, serta kamar mandi.
Dalam waktu dekat, Jalur Cibatu-Garut akan memberikan konektivitas bagi masyarakat Garut untuk menuju Bandung atau Jakarta dan sebaliknya.
Hadirnya transportasi kereta api di Garut akan memberikan layanan yang nyaman dan tepat waktu bagi masyarakat.
"Reaktivasi jalur kereta api Cibatu-Garut juga diharapkan semakin memaksimalkan potensi wisata di wilayah Garut. Sehingga perekonomian masyarakat Garut akan kembali pulih dan terus meningkat," tutup Joni.
Baca juga: Daftar Kereta Api Subsidi Tahun 2022, Tarifnya Lebih Terjangkau
Baca juga: Yuk Kenalan dengan Sosok Pengisi Suara Pengumuman Kereta Api
(TribunTravel.com/Mym)
Baca selengkapnya soal kereta api di sini.