Breaking News:

Heboh Ilmuwan Temukan Planet Ekstrasurya 'Ultra-Hot' Punya Atmosfer Mirip Bumi

Heboh penemuan planet ekstrasurya 'Ultra-Hot' oleh para ilmuwah dengan atmosfer yang mirip seperti bumi.

Twitter/@sciencefactsyay
Extreme exoplanet WASP -189b 

TRIBUNTRAVEL.COM - Heboh penemuan planet ekstrasurya 'Ultra-Hot' oleh para ilmuwah dengan atmosfer yang mirip seperti bumi.

Planet ekstrasurya 'Ultra-Hot' ini berada sekira 322 tahun cahaya dari Bumi dan 20 kali lebih dekat ke bintangnya daripada ke matahari.

Planet ekstrasurya tersebut terbuat dari gas dan memiliki suhu yang mencapai hingga 3.200 °C pada siang hari.

Melansir laman UNILAD, Selasa (1/2/2022), planet tersebut digambarkan sebagai planet 'Jupiter ultra-panas', WASP-189b.

Ditemukan pada 2018, saat itu para ilmuwan berpikir kalau planet itu tidak akan memiliki kesamaan dengan bumi.

Asumsi ini masih terbilang masuk akal, mengingat bahwa terdapat fakta kalau bintangnya termasuk dalam salah satu yang terpanas di alam semesta.

Extreme exoplanet WASP -189b
Extreme exoplanet WASP -189b (Twitter/@sciencefactsyay)

Namun, sebuah makalah yang diterbitkan di Nature Astronomy pada Kamis, 27 Januari, mengungkapkan kedua planet itu memang memiliki kesamaan.

Menggunakan spektrograf HARPS di La Silla Observatory di Chili, para ilmuwan menganalisis cahaya bintang yang melewati atmosfer WASP-189b.

Dari peneletian itu kemudian ditemukan bahwa atmosfernya rupanya terdiri sejumlah lapisan.

Tentu saja hal ini bertentangan jauh dengan asumsi sebelumnya sebagaimana yang sudah dijelaskan oleh Jens Hoeijmakers, seorang astrofisikawan di Universitas Lund bersama rekan penulisnya dalam studi ini.

2 dari 3 halaman

"Di masa lalu, para astronom sering berasumsi bahwa atmosfer planet ekstrasurya ada sebagai lapisan seragam dan mereka mencoba memahaminya," ujarnya.

TONTON JUGA:

Atas dasar tersebut jika atmosfer WASP-189b terdiri dari lapisan, itu artinya planet 'Ultra-Hot' membuatnya mirip dengan Bumi.

Menginat atmosfer bumi sendiri terdiri dari sejumlah lapisan mulai dari troposfer, yang dimulai dari permukaan laut, dan stratosfer, tempat lapisan ozon berada.

Lebih lanjut lagi, astrofisikawan Universitas Lund, Bibiana Prinoth dan penulis utama studi tersebut, menyamakan penyerapan cahaya bintang di atmosfer WASP-189b dengan ozon yang menyerap sebagian sinar matahari di atmosfer bumi.

Ia juga mencatat bahwa gas-gas pada atmosfer terbut juga meninggalkan karakteristik yang terlihat seperti sidik jari.

Baca juga: Robot Perseverance NASA Akhirnya Lakukan Penjelajahan Pertama di Permukaan Planet Mars

Baca juga: Begini Cara Selfie Bersama Robot NASA Perseverance dengan Latar Planet Mars, Cobain Yuk!

Baca juga: Berusia Miliaran Tahun, Kenapa Planet Mars Baru Rayakan Tahun Baru ke-36?

Hal ini disampaikan langsung melalui akun Twitter resmi @NatureAstronomy.

Melalui Twitter tersebut Prinoth menjelaskan analisis mereka terhadap pola 'sidik jari' tersebut dari gas yang berbeda dan sedikit berubah dibandingkan ekspektasi mereka.

Mereka pecaya bahwa perubahan ini disebabkan oleh angin kencang dan sejumlah proses lain.

Sehingga terdapat penyesuaian yang bervariasi di berbagai elemen yang terdeteksi, dan kemudian menunjukkan keberadaan lapisan di planet ini.

3 dari 3 halaman

Selain penemuan lapisan secara umum, tim juga menemukan sisa-sisa titanium oksida di perisai atmosfer WASP-189b, yang menyerap radiasi gelombang pendek.

Dari penemuan itu diketahui bahwa atmosfer WASP-189b memiliki cara kerja yang mirip dengan lapisan ozon di bumi.

Temuan ini digadang-gadang dapat mengubah cara atmosfer planet ekstrasurya dipelajari di masa depan.

Sebagaimana yang sudah ditekankan Hoeijmakers, bahwa mereka menunjukkan atmosfer planet gas raksasa yang disinari secara intens memiliki struktur tiga dimensi yang kompleks'.

Baca juga: Begini Foto Robot Penjelajah Perseverance Milik NASA yang Berhasil Mendarat di Planet Mars

Baca juga: China dan Rusia Bersiap Bangun Stasiun Berawak di Bulan pada 2035, Seperti Apa?

Baca juga: Bulan Ini, 3 Pesawat Ruang Angkasa Siap Mencapai Planet Mars

(TribunTravel/Zed)

Baca selengkapnya soal planet di sini.

Selanjutnya
Sumber: Tribun Travel
Tags:
ChiliNature AstronomyLa Silla Observatory
BeritaTerkait
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved