Breaking News:

Bersembunyi di Roda Pesawat, Pria Ini Terbang 11 Jam dari Afrika ke Eropa

Seorang pria asal Kenya berusia 22 tahun ditemukan di bagian roda depan sebuah pesawat kargo yang terbang dari Afrika ke Eropa selama 11 jam.

Foto oleh Jan Rosolino di Unsplash
Ilustrasi pesawat yang melakukan penerbangan antar benua. 

TRIBUNTRAVEL.COM - Seorang pria asal Kenya berusia 22 tahun ditemukan di bagian roda depan sebuah pesawat kargo.

Hebatnya, pria itu ditemukan setelah pesawat berhasil menyelesaikan penerbangan selama 11 jam ke Eropa.

Melansir laman People, Selasa (25/1/2022), pesawat kargo terbang dari Afrika Selatan ke Bandara Schiphol Amsterdam.

Beruntung, pria tersebut tidak cedera dan dalam kondisi sehat.

Baca juga: Gantungan Kunci Langka Dilelang untuk Amal, Terbuat dari Kulit Pesawat

"Dia baik-baik saja dalam keadaan ini dan telah dibawa ke rumah sakit," kata petugas kepolisian dalam sebuah tweet.

Dalam pembaruan pada hari Senin (24/1/2022), polisi mengatakan bahwa pihaknya sedang mencari tahu apakah insiden itu adalah kasus penyelundupan migran.

Ilustrasi roda pesawat.
Ilustrasi roda pesawat. (anncapictures /Pixabay)

"Kekhawatiran pertama kami tentu saja adalah kesehatannya," kata juru bicara polisi militer Joanna Helmonds.

"Ini jelas sangat tidak biasa bahwa seseorang mampu bertahan dari cuaca dingin pada ketinggian seperti itu. Sangat, sangat tidak biasa," tambahnya.

Pria yang ditemukan telah mengajukan permohonan suaka, kata polisi pada Senin.

Baca juga: Etika Memakai Toilet di Pesawat Selama Penerbangan, Jangan Injak Dudukan Toilet

Baca juga: SpaceX Incar IKN untuk Luncurkan Pesawat Kecepatan Tinggi, Indonesia-AS Nantinya Cuma 2 Jam

Hal suaka adalah konsep di mana seseorang yang teraniaya di negerinya sendiri dapat dilindungi oleh otoritas berdaulat yang lain, seperti negara lain atau pejabat gereja.

2 dari 2 halaman

Dalam komentarnya kepada New York Times , Robert van Kapel, juru bicara polisi militer, mengatakan dia tidak yakin tentang keadaan seputar permohonan suaka pria itu.

“Kami tentu melihat banyak orang yang mencoba masuk ke Eropa untuk kehidupan yang lebih baik,” jelas Kapel.

Baca juga: Penumpang Terancam Masuk Bui Setelah Tolak Pakai Masker dan Lakukan Hal Tak Senonoh di Pesawat

"Kami melihatnya setiap hari, tidak hanya di bandara tetapi juga di pelabuhan dan jalan raya," imbuhnya.

Kapel yakin pria itu menaiki pesawat di Nairobi, ibu kota Kenya, di mana pesawat berhenti dalam perjalanan ke Amsterdam dari Johannesburg, kota terbesar di Afrika Selatan.

Sementara penumpang gelap dalam penerbangan jarang terjadi, mereka yang berhasil menyelinap ke dalam roda pesawat akan menghadapi suhu beku dan kadar oksigen rendah, meningkatkan risiko hipotermia dan hipoksia, lapor Washington Post.

Mereka juga bisa tertimpa peralatan pesawat, atau terjatuh dari pesawat.

Seperti halnya kasus pada tahun 2019 lalu, seorang penumpang gelap jatuh dari pesawat yang terbang di atas London.

Penumpang tersebut jatuh menghantam taman perumahan di dekat seorang pria yang sedang berjemur dan tewas seketika.

Baca juga: Kebohongan Pramugari di Pesawat Terungkap, Ternyata Ada Tujuan Baik di Baliknya

Baca juga: Melepas Masker saat Minum, Seorang Penumpang Diusir dari Pesawat

(TribunTravel.com/mym)

Baca selengkapnya soal artikel viral di sini.

Selanjutnya
Sumber: Tribun Travel
Tags:
EropaAfrikaPenumpang Gelap
BeritaTerkait
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved