Breaking News:

Swiss Buka Travel Bubble Perjalanan Udara dengan India, Ini Syarat Bagi Calon Penumpang

Dengan kesepakatan ini, maskapai dari kedua negara dapat mengoperasikan penerbangan antara India dan Swiss.

Penulis: Sinta Agustina
Editor: Nurul Intaniar
Pixabay
Turis di Taj Mahal, Agra, India. 

TRIBUNTRAVEL.COM - Swiss dan India sepakat akan melakukan perjanjian gelembung udara (air travel bubble).

Dengan kesepakatan ini, maskapai dari kedua negara dapat mengoperasikan penerbangan antara India dan Swiss.

Dilansir dari schengenvisainfo.com, pada penerbangan tersebut akan diangkut orang-orang yang termasuk dalam kategori berikut:

- Warga negara dan penduduk Swiss, orang internasional yang menuju Uni Eropa atau Zona Schengen, Amerika Selatan, atau Afrika yang transit melalui Swiss atau pasangan dari orang-orang ini baik yang menemani atau sebaliknya.

Baca juga: Omicron Terdeteksi, Swiss Justru Hapus Syarat Karantina Wajib Bagi Semua Wisatawan

- Warga negara India atau warga negara dari Nepal atau Bhutan yang ditujukan untuk negara-negara UE/Schengen, Amerika Selatan atau Afrika saja dan memperoleh visa yang sah dari negara tujuan.

- Maskapai harus memastikan bahwa tidak ada larangan perjalanan bagi warga negara India, Nepal, dan Bhutan untuk memasuki negara tujuan sebelum penerbitan boarding pass kepada penumpang India, Nepal, dan Bhutan

Bern, Swiss
Bern, Swiss (AirPano.com)

Pada saat yang sama, penerbangan dari Swiss ke India diperbolehkan bagi wisatawan dengan kategori berikut:

- Orang India atau warga negara Bhutan atau Nepal yang terdampar di UE/Schengen, Afrika, atau Amerika Selatan

- Pemegang kartu warga negara luar negeri India (OCI) dan pemegang kartu PIO yang memperoleh paspor negara manapun

- Warga negara asing dari negara-negara EU/Zona Schengen, atau Amerika Selatan atau Afrika yang memperoleh visa India yang valid

Baca juga: Belanda Lockdown 3 Minggu Akibat Kasus Covid-19 Melonjak dan Adanya Varian Baru Omicron

2 dari 2 halaman

Baru-baru ini, pihak berwenang di India juga telah mengumumkan perjanjian dengan Australia untuk memulai kembali layanan penumpang komersial setelah penangguhan penerbangan internasional reguler karena situasi COVID-19.

Berdasarkan data Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), India telah mencatat lebih dari 34.697.800 kasus infeksi COVID-19 dan 475.636 kematian sejak awal pandemi.

Turis di Taj Mahal, Agra, India.
Turis di Taj Mahal, Agra, India. (Pixabay)

Sumber yang sama menunjukkan bahwa 56.299 kasus infeksi COVID-19 telah dilaporkan di India dalam tujuh hari terakhir.

Sedangkan 2.099 orang telah meninggal selama periode yang sama.

Sementara itu, Swiss telah mencatat lebih dari 1.106.580 kasus infeksi COVID-19 dan 11.340 kematian.

Dalam tujuh hari terakhir, lebih dari 38.150 kasus infeksi COVID-19 dan 85 kematian selama periode yang sama.

Baca juga: Mulai 15 Desember, Wisatawan dari Luar Eropa yang Liburan ke Polandia Wajib Tes Covid-19

Karena angka tersebut, otoritas di Swiss mengumumkan bahwa mereka memberlakukan aturan masuk yang lebih ketat untuk 23 Negara Anggota UE dan negara ketiga sebagai upaya untuk menghentikan penyebaran COVID-19 dan varian barunya.

Pihak berwenang di Swiss mengumumkan bahwa sejak 30 November, kedatangan dari Jepang, Kanada, Nigeria, dan Portugal akan menghadapi aturan masuk yang lebih ketat ketika berencana memasuki Swiss karena varian baru Omicron.

(TribunTravel.com/Sinta A.)

Baca juga: 10 Pasar Natal Terbaik di Eropa, Ada yang Sudah Hadir Sejak 1298

Baca juga: Jerman Masukkan Swiss dan 4 Negara Dalam Daftar Negara Berisiko Tinggi

Selanjutnya
Sumber: Tribun Travel
Tags:
Swisstravel bubbleIndiaCovid-19 Haleem Koshari (Kushari) Virus Nipah Dalai Lama
BeritaTerkait
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved