Breaking News:

5 Mitos yang Menyelimuti Gunung Merapi, Adanya Pasar Bubrah hingga Keraton

Keberadaan mitos di Gunung Merapi ini membuat pendaki harus lebih berhati-hati dalam menjaga sikap dan ucapan.

TRIBUNJOGJA.COM/ Almurfi Syofyan
Penampakan Gunung Merapi saat dilihat dari Kali Woro, Desa Sidorejo, Kecamatan Kemalang, Kabupaten Klaten, Jawa Tengah. 

TRIBUNTRAVEL.COM - Pernah mendaki Gunung Merapi di Jogja?

Jika ya, pasti sering mendengar sejumlah mitos yang menyelimuti Gunung Merapi.

Keberadaan mitos di Gunung Merapi ini membuat pendaki harus lebih berhati-hati dalam menjaga sikap dan ucapan.

Berikut 5 mitos yang menyelimuti Gunung Merapi:

1. Pasar Bubrah atau Pasar Ghaib

Batas aman pendakian di Pasar Bubrah, Gunung Merapi, Oktober 2017.
Batas aman pendakian di Pasar Bubrah, Gunung Merapi, Oktober 2017. (TRIBUNTRAVEL.COM/SRI JULIATI)

Baca juga: Viral Video Kelakuan Buruk Pendaki, Nekat Berjoget di Atas Tugu Puncak Gunung Merapi

Gunung merapi sangat terkenal akan pasar bubrah.

Lantas apa itu pasar bubrah?

Pasar bubrah merupakan pasar ghaib yang ada di lereng Gunung Merapi.

Para pendaki pasti tidak asing dengan pasar ini.

Jika kamu sampai di area pasar ini maka akan mendengar suara ramai layaknya orang di pasar.

2 dari 4 halaman

Mitosnya jangan menengok ke belakang, jika merasa ada yang memanggil.

Jika menengok maka akan ikut ke dalam dunia mereka, intinya tetap lanjutkan saja perjalanan.

2. Berdirinya Keraton di Pucuk Merapi

Gunung Merapi tertutup kabur
Gunung Merapi tertutup kabur (Dok Tribunjogja.com | Setya Krisna Sumargo)

Baca juga: Harga Tiket Masuk Tumpeng Menoreh 2021, Bisa Melihat Keindahan Gunung Merapi, Merbabu, dan Sindoro

Keraton di sini maksudnya layaknya tatanan keraton pada umumnya.

Adanya ratu, raja, abdi dalem, prajurit keraton, beserta kudanya.

Prajurit dari keraton ghaib ini mitosnya berasal dari pendaki yang diambil oleh penghuni merapi.

Lebih parahnya lagi terdapat sebuah mitos, apabila sang ratu keraton menyukai satu pendaki laki-laki maka langsung diajak untuk tinggal di Gunung Merapi, menjadi penghuni tetap di sana, dan tentunya dalam wujud roh.

3. Misteri Bunker Merapi

Panorama Gunung Merapi dari Bunker Kaliadem, Yogyakarta
Panorama Gunung Merapi dari Bunker Kaliadem, Yogyakarta ((KOMPAS.COM/SRI ANINDIATI NURSASTRI))

Baca juga: Harga Tiket Masuk De Mangol, Bisa Lihat Keindahan Gunung Merapi, Tebing Breksi dan Candi Ratu Boko

Bunker Merapi bernama Bunker Kaliadem.

Fungsi bunker ini menjadi tempat penyelamat darurat ketika terjadi erupsi letusan Gunung Gerapi.

3 dari 4 halaman

Bunker ini terbuat dari semen yang kemudian dicampur batu agar semakin kokoh.

Fungsi bunker ini sendiri digunakan warga untuk berlindung dari awan panas.

4. Larangan Menangkap Hewan atau Mengambil Tanaman Merapi

Foto puncak barat Gunung Merapi dari PGM Babadan, Dusun Babadan, Desa Krinjing, Kabupaten Magelang, Jateng, Kamis, 29 Oktober 2020.
Foto puncak barat Gunung Merapi dari PGM Babadan, Dusun Babadan, Desa Krinjing, Kabupaten Magelang, Jateng, Kamis, 29 Oktober 2020. (Tribunjogja/ Setya Krisna Sumargo)

Baca juga: Makan Siang di Klaten? Cobain Nikmatnya Bakso Tumpeng Merapi Jumbo yang Disiram Cabai Rawit

Jika berada di suatu tempat haruslah menghargai di sekitar.

Layaknya sebuah pepatah bahwa di mana bumi dipijak di sana langit dijunjung.

Kita tidak tahu siapa saja penghuni Merapi, meraka semua mungkin sudah berada di sana selama ratusan tahun yang lalu.

Jika ada binatang yang melintas maka biarkan saja.

Apabila kita menyukai keelokannya maka cukup nikmati saja dan tidak boleh dibawa pulang.

5. Beragamnya Sosok Penunggu Merapi

Pemandangan Gunung Merapi dari Candi Borobudur
Pemandangan Gunung Merapi dari Candi Borobudur (Flickr/Stefan Magdalinski)

Baca juga: TRAVEL UPDATE: Mengintip Pondok Merapi Selo, Penginapan dengan View Gunung Merapi yang Menakjubkan

Banyak sosok yang menjadi penunggu setia Gunung Merapi.

4 dari 4 halaman

Sosok itu ialah Empu Rama dan Empu Permadi, Nyai Gadung Melati, Eyang Sapu Jagad, Kyai Krincing Wesi dan Branjang Kawat, Kyai Sapuangin, Eyang Megantara, dan Kyai Kartadimedjo.

Sosok-sosok tersebut tentunya sudah menjadi penghuni tetap di Gunung Merapi.

Maka hormatilah dan hargailah para leluhur di sana.

Jangan lakukan hal-hal negatif atau senonoh ketika di Gunung Merapi.

Jagalah sikap dan perkataan di mana pun kita sedang berada.

Artikel ini telah tayang di TribunJogja.com dengan judul 5 Mitos Gunung Merapi di Sleman DI Yogyakarta yang Masih Menyisakan Misteri

Selanjutnya
Sumber: Tribun Jogja
Tags:
JogjaGunung Merapimendaki Gunung Merapimitos di Gunung Merapi
BeritaTerkait
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved