TRIBUNTRAVEL.COM - Sebuah tim peneliti telah mengembangkan teknik pengolahan kayu yang diklaim bisa mengubahnya menjadi sekuat baja.
Penelitian ini bahkan memungkin kayu tersebut 23 kali lebih keras dan bisa dibuat pisau dan paku kayu yang tajam.
Dalam sebuah makalah ilmiah yang baru-baru ini diterbitkan, Ilmuwan Material di University of Maryland melaporkan kayu dapat digunakan sebagai alternatif berkelanjutan untuk material seperti baja dan keramik, dilansir dari Oddity Central, Selasa (26/10/2021).
Baca juga: Tes PCR di Bali Overload, Harganya Mendadak Naik jadi Rp 1,9 Juta
Untuk menunjukkan ketangguhan kayu yang diolah secara kimia, tim membuat pisau yang diduga hampir tiga kali lebih tajam dari pisau meja makan stainless steel.

Serta paku kayu yang dapat dipalu melalui kayu tanpa mengalami kerusakan apa pun dan yang tidak terpengaruh oleh karat.
"Ketika anda melihat-lihat bahan keras yang anda gunakan dalam kehidupan sehari-hari, anda melihat banyak dari mereka adalah bahan buatan manusia karena bahan alami belum tentu memenuhi apa yang kita butuhkan," kata penulis studi Teng Li, seorang ilmuwan material di Universitas of Maryland.
"Selulosa, komponen utama kayu, memiliki rasio kekuatan dan kepadatan yang lebih tinggi daripada kebanyakan bahan rekayasa, seperti keramik, logam, dan polimer, tetapi penggunaan kayu saat ini hampir tidak menyentuh potensi penuhnya," lanjutnya.
Baca juga: Biola Raksasa Berlayar Menyusuri Grand Canal Venesia, Tampilkan Konser Musik Klasik
Baca juga: Warteg Legendaris Langganan Jokowi di Menteng, Sudah Buka Sejak Tahun 1948
Bahan yang umum digunakan dalam konstruksi, kayu kurang kuat dalam hal ketangguhan jika dibandingkan dengan bahan rekayasa manusia karena hanya terdiri dari 40 persen hingga 50 persen selulosa, dengan hemiselulosa dan lignin menjadi komponen yang lebih lemah.

Untuk membuat kayu keras, para ilmuwan berangkat untuk menghilangkan komponen yang lebih lemah tanpa mempengaruhi selulosa.
Teng Li dan timnya mencapai tujuan mereka melalui proses dua langkah.
Langkah pertama melibatkan penghilangan lignin, sebuah proses yang tampaknya membuat kayu menjadi lunak, fleksibel, dan agak licin.
Sedangkan tahap kedua melibatkan pemberian tekanan dan panas pada kayu yang diolah secara kimia untuk menghilangkan air dan memadatkannya.
Pada titik ini, kayu yang mengeras dapat diproses dan diukir menjadi bentuk apa pun, tetapi juga dapat dilapisi dengan minyak mineral untuk memperpanjang masa pakainya.
Karena selulosa cenderung menyerap air, minyak mineral mempertahankan pisau kayu yang mengeras, memastikan pisau tetap tajam setelah dicuci berulang kali.

"Pisau itu memotong steak yang matang dengan mudah, dengan kinerja yang mirip dengan pisau meja makan," kata Li, menambahkan bahwa kayu yang dikeraskan itu sekitar 23 kali lebih keras daripada kayu biasa.
Selain pisau kayu tajam yang suatu hari nanti dapat digunakan sebagai alternatif pisau baja dan keramik, para ilmuwan juga menciptakan paku tahan lama yang dapat dipalu melalui beberapa papan kayu tanpa mengalami kerusakan apa pun, dan memiliki keunggulan tahan karat.
"Paku HW (kayu keras) dapat berfungsi seperti paku baja dengan kinerja yang sebanding tetapi kebal dari karat, mekanisme kegagalan utama paku baja," tulis penulis penelitian.
"Aplikasi yang menggembirakan ini menunjukkan janji HW sebagai alternatif terbarukan dan berbiaya rendah untuk bahan keras konvensional dengan potensi untuk menggantikan peralatan meja plastik dan paku baja," lanjutnya.
Teng Li dan rekan-rekannya di University of Maryland telah bekerja untuk menciptakan kayu keras selama bertahun-tahun, dan versi terbaru dari kayu keras mereka adalah yang terberat.
Tonton juga:
Baca juga: Viral Cara Unik Pramugari Sajikan Makanan Ringan di Pesawat, Jadi Rebutan Penumpang
Baca juga: Rizky Billar dan Lesty Kejora Babymoon ke Turki, Pamer Foto Ciuman Mesra di Cappadocia
(TribunTravel.com/ Ratna Widyawati)
Baca selengkapnya seputar viral di medsos, di sini.