TRIBUNTRAVEL.COM - Juliandi Tigor Simanjuntak memilih menjadi penjual nasi goreng setelah dirinya tidak lagi menjadi pegawai Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).
Ia belajar secara otodidak untuk menciptakan menu andalan.
Tigor menjadi satu diantara 57 pegawai yang diberhentikan dari KPK setelah dinyatakan tidak lulus menjalani tes wawasan kebangsaan (TWK) untuk menjadi aparatur sipil negara (ASN).
Pernah menjadi punggawa lembaga antirasuah dan menghadapi para koruptor, Tigor tidak merasa berkecil diri menjadi berjualan nasi goreng.
Aktivis gereja ini menganggap apa yang dijalaninya saat ini sebagai bentuk usaha agar dirinya tetap produktif dan tetap bisa menghidupi keluarganya usai didepak dari KPK.
Baca juga: Bubur Ayam Topping Melimpah di Jakarta Barat, Tak Tumpah Meski Mangkuknya Dibalik
"Apapun usaha yang kita lakukan kalau sesuai dengan hati nurani kita itu kita jalankan. Saya sih tidak merasa malu dan ini kan menurut antara ya kalau kita menuju sesuatu itu harus ada pengorbanan," katanya saat berbincang dengan Tribunnews, Senin (11/10/2021) malam.
"Menurut saya usaha itu salah satu solusi ketika kita menemukan hal kayak kemarin ketika diberhentikan tanpa mendapatkan kompensasi apapun. Kita punya keluarga dan kita harus memikirkan. Kita harus berpijak di kaki sendiri," lanjut dia.
Pria yang akrab disapa Bang Tigor itu menjajakan nasi goreng di warung sederhana yang ia beri nama Nasi Goreng KS Rempah.
Lokasinya ada di Jatirahayu, Pondok Melati, Bekasi, Jawa Barat.
Dia menyewa halaman ruko yang biasa berjualan perlengkapan kendaraan untuk bisa berjualan nasi goreng.
Baca juga: Nikmatnya Ayam Taliwang 27 di Jakarta Barat, Bumbunya Dikirim Langsung dari Lombok
Saat berjualan, Tigor tidak bekerja sendirian.
Dia dibantu oleh sejumlah koleganya sekitar dua orang yang biasa membantunya dalam menyajikan nasi goreng kepada pelanggan.
Terpikir banting setir
Kepada Tribunnews, Tigor mengaku memang mulai berpikir banting setir berjualan nasi goreng setelah di-nonaktifkan KPK.
Dia mengaku tak menyangka dirinya didepak dari lembaga antirasuah lebih cepat dari waktu yang diperkirakan.
"Kurang lebih setelah di-non jobkan saya sudah berpikir ke depan mau seperti apa. Sejak 30 September kita diberhentikan itu bukan sesuatu yang bisa diprediksikan. Karena kan saya pikir di bulan Oktober (diberhentikan)," kata Tigor.
Usai disingkirkan dari KPK, Tigor mulai berpikir keras untuk dapat menghidupi istri dan ketiga anaknya yang masih bersekolah.
Baca juga: Sajian Mie Setan Gerobakan Super Laris di Jakarta Pusat, Porsi Jumbo Cuma Rp 13 Ribu
Dia akhirnya memilih belajar secara otodidak memasak nasi goreng dari YouTube.
"Semua menu yang saya sampaikan atau buat itu semua produksi dari YouTube," kata Tigor.
"Karena saya enggak ada kegiatan saya lihat proses semua yang ada di YouTube. Tapi tentunya saya kombinasikan dengan berbagai menu," lanjutnya.
Sempat dikunjungi Novel dan keluarga
Novel Baswedan berkesempatan mendatangi Nasi Goreng KS Rempah milik Bang Tigor.
Novel yang datang bersama istri dan anaknya tampak datang ditemani eks ketua wadah KPK Yudi Purnomo.
Terlihat, Yudi tengah memakai jaket bertuliskan 'Kita Anti Korupsi'.
Setibanya di sana, mereka langsung menyapa Tigor yang sedang sibuk memasak nasi goreng pesanan sejumlah pelanggan.
Setelah bertegur sapa, mereka sempat berfoto di depan gerobak jualan nasi goreng milik Tigor Simanjuntak.
Baca juga: Panduan Naik Transportasi Umum ke Taman Safari Bogor dari Jakarta
Saat berfoto, mereka mengaku tidak sabar mencicipi buatan nasi goreng ala Bang Tigor.
"Wanginya sudah enak banget. Kita cobain dulu," kata Novel saat berbincang dengan Tigor.
Setelah itu, Novel dan keluarga memesan menu dua porsi nasi goreng ala Tigor Simanjuntak.
Sementara itu, mereka juga memesan menu wedang jahe sebagai minumnya.
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Kisah Bang Tigor Jadi Penjual Nasi Goreng Setelah Didepak Dari KPK, Ungkap Rahasia Buat Menu Andalan.