TRIBUNTRAVEL.COM - Usaha mikro kecil menengah (UMKM) menjadi salah satu sektor yang paling terdampak selama pandemi Covid-19.
Bahkan, banyak penjual UMKM yang harus berjuang dengan sangat keras demi kelangsungan hidup usahanya.
Seperti halnya kisah penjual Soto Sapi Dsaleh yang berada di Jalan Imam Bonjol, Pemecutan Klod, Denpasar, Bali ini.
Kisah tersebut dibagikan seorang food vlogger, Magda, melalui akun Yotube-nya @MGDALENAF.
Baca juga: Viral Aksi Masaknya Secepat Kilat, Penjual Mie Pangsit Aseng: Kalau Lambat Sakit Pinggang
Sejak pandemi Covid-19 melanda, usaha kuliner Soto Sapi Dsaleh mengalami penurunan penjualan yang cukup drastis.
Bahkan, penjual kini harus berjualan selama hampir seharian penuh.
"Dulu sebelum pandemi saya bukanya cuma sore aja, dari jam 6 sore sampai pagi," kata penjual dalam video yang diunggah Magda.
"Sejak pandemi kita harus putar otak, harus dari pagi sampai pagi lagi," ungkapnya.
Meski sudah buka selama hampir seharian penuh, penjual mengaku bahwa warung miliknya masih lumayan sepi.
Baca juga: Heboh Penjual Sate Tolak Terima Uang Baru Rp 75.000, Videonya Viral di Medsos
Baca juga: Kisah Penjual Mie Ahong Tanjung Priok Tak Mau Warungnya Ramai, Lakukan Hal Tak Terduga
Ia menambahkan bahwa omsetnya turun sebanyak 70 persen dibanding sebelum pandemi.
Berjualan selama hampir seharian penuh, tentu juga berimbas pada waktu tidurnya.
Penjual mengaku, dalam sehari ia tidur terkadang hanya selama 1-2 jam saja.
Bahkan, saat menjelang hari raya di Bali, penjual mengaku bisa tidak tidur sampai 2 hingga 3 hari.
Kendati demikian, penjual mengatakan bahwa harus tetap berjualan dengan sepenuh hati.
"Kita tuh kalo sudah memiliki pekerjaan, kita harus senangi pekerjaan itu sendiri, kita bawa happy aja," ungkapnya.
Sesuai namanya, Soto Sapi Dsaleh menyajikan sajian soto daging sapi.
Baca juga: Videonya Viral di Medsos, Penjual Steak Kaki Lima di Surabaya Ini Punya Omzet Rp 6 Juta per Hari
Menurut penuturan penjual, ada 6 macam bumbu rempah yang digunakan untuk membuat kuahnya.
Sedangkan untuk campuran, ada daging sapi, tetelan dan juga urat.
Seporsi soto daging sapi dibanderol dengan harga Rp 18.000, sudah termasuk nasi.
Setelah lama berbincang, tiba waktunya Magda untuk mencicipi sajian Soto Sapi Dsaleh.
"Kaldunya berasa, enak banget pasti kalau langsung dicampur dengan nasi," kata Magda.
Magda mengatakan bahwa daging sapi yang digunakan hanya memiliki sedikit lemak.
Selebihnya potongan daging semua dan udah direbus, sehingga empuk sekali.
Menuut Magda, makanan enak tak sekadar dinilai dari rasanya saja.
Ada banyak kisah dan cerita di baliknya yang perlu didengar tentang perjuangan penjual saat menyajikan kulinernya.
Dengan demikian, value makanan bisa bertambah dan rasanya pun semakin spesial.
Baca juga: Kisah Penjual Nasi Goreng Pelangi, Pernah Kerja Bareng William Wongso dan Masak di Istana Negara
Baca juga: Sate Kambing Muda Legendaris di Tegal Buka Sejak 1984, Saking Larisnya Sehari Habis 20 Ekor
(TribunTravel.com/Mym)
Baca selengkapnya soal rekomendasi kuliner di sini.