TRIBUNTRAVEL.COM - Gunung Fuji merupakan gunung tertinggi di Jepang dan menjadi satu destinasi populer bagi pendaki.
Terletak di pulau Honshu, Jepang, Gunung Fuji memiliki ketinggian 3.776 meter.
Sayang, gunung yang menjadi ikon dari Jepang ini ditutup untuk umum pada 2020.
Dilansir TribunTravel dari laman soranews, penutupan dilakukan untuk mencegah penyebaran Covid-19.

Baca juga: Viral di Medsos, Fenomena Awan Hitam Melingkar Menyelimuti Puncak Gunung Fuji, Pertanda Apa?
Setelah vaksinasi dimulai di Jepang, keputusan dibuat untuk mengizinkan pendakian pada musim panas tahun ini.
Dan mulai Kamis, (01/07/2021), Gunung Fuji secara resmi dibuka di sisi Prefektur Yamanashi .
Namun, ada syarat ketat bagi pendaki yang ingin melakukan pendakian di Gunung Fuji Jepang.
Sebagai permulaan, pendaki harus check-in di tempat parkir Fuji-Subaru Skyline 5th Station , titik tertinggi di gunung tempat mobil dan bus diperbolehkan.
Pendaki harus mendaftarkan nama ke staf administrasi, menjawab serangkaian pertanyaan tentang kondisi kesehatan fisik dan mengukur suhu tubuh.
Setelah semuanya beres, pendaki baru akan diizinkan untuk mendaki gunung.
Aturan baru juga berlaku untuk mountain huts Gunung Fuji , pondok di mana pendaki bisa mendapatkan makanan atau istirahat sebelum melanjutkan perjalanan menuju di puncak.
Tahun ini, aturan reservasi akan menjadi persyaratan mutlak, dan pondok hanya akan menerima setengah dari kapasitas pengunjung biasanya , memasang partisi untuk membantu menjaga jarak tamu, dan meningkatkan ventilasi interior mereka.
Musim pendakian Gunung Fuji dijadwalkan akan berlanjut hingga 10 September 2021.
Baca juga: Jepang Bangun Gedung Pencakar Langit Berbentuk Unik, Dilengkapi dengan Pemandangan Gunung Fuji

Baca juga: Maskapai Ini Tawarkan Penerbangan Wisata ke Gunung Fuji di Jepang
3 Fakta Unik Gunung Fuji
1. Gunung Fuji Terdiri dari Tiga Gunung
Meskipun Gunung Fuji terlihat seperti gunung bagi kita, sebenarnya ia terdiri dari tiga gunung berapi yang berurutan .
2. Sampai 1872, Gunung Fuji terlarang bagi wanita
Dilansir dari laman japan-experience, Gunung Fuji dianggap sebagai gunung suci oleh Shinto dari abad ke - 7 , dan pendakian adalah cara pemurnian Buddha Jepang .
Wanita ternoda oleh kenajisan karena menstruasi , yang menyebabkan pihak berwenang melarang pendakian mereka.
Sebuah kapel bernama "Nyonin-do" terbuka bagi mereka untuk menunggu sementara orang-orang dari keluarga itu berusaha mendaki gunung.
Beberapa tahun setelah seorang wanita asing, Fanny Parkes, menyelesaikan pendakian pada 1867 , pemerintah Meiji memutuskan untuk secara resmi mencabut larangan tersebut.
Sejak tahun 1872 wanita telah diizinkan untuk mendaki gunung.
3. Erupsi Terakhir Gunung Fuji terjadi pada 1707
Gunung Fuji adalah gunung berapi dengan interior yang menggelegak - 16 letusan sejak 781.
Letusan terakhir tercatat pada Desember 1707 , sekitar 49 hari setelah gempa di era Hoei, gempa paling kuat dalam sejarah negara itu setelah Tohoku pada 2011, dan mengirimkan abunya ke kota Edo (Tokyo modern).
Sejak itu, Gunung Fuji tetap tenang, meskipun masih dianggap sebagai gunung berapi aktif.
Baca juga: Cara Ekstrem Menikmati Keindahan Gunung Fuji di Jepang, dari Dek di Puncak Rollercoaster Raksasa
Baca juga: 7 Maskapai yang Layani Penerbangan Wisata, Bisa Lihat Gunung Fuji dan Antartika dari Ketinggian
Ambar Purwaningrum/TribunTravel