lihat foto
TRIBUNTRAVEL.COM - Mendapatkan kenyamanan dan keamanan dalam perjalanan udara sudah menjadi hak bagi para penumpang.
Namun tak sedikit penumpang yang terganggu oleh perilaku penumpang lain.
Bahkan ada yang mendapatkan tindakan tidak senonoh dari penumpang lain.
Seorang remaja mengunggah video pelecehan seksual yang dialaminya ke aplikasi TikTok.
Baca juga: Video Viral Hidung Pesawat Rusak Gara-gara Roda Pendaratan Depan Gagal Terkunci
Remaja wanita tersebut mengaku mendapat pelecehan seksual dari penumpang yang duduk di barisan kursi di belakangnya.
Dilansir dari laman news.com.au, Senin (21/6/2021), Di awal video, remaja tersebut merekam sebuah tangan yang masuk dari celah kursi yang didudukinya.
Tangan tersebut merupakan milik seorang pria tua berusia sekitar 50-60 tahun.
Pria tua tersebut meraba-raba lengan dan payudara remaja tersebut selama berada di pesawat.
"Pria itu berusia sekitar 50-60 an dan saya sangat tidak nyaman @spiritairlines #fyp#foryou #harassmentawareness," tulis keterangan video yang diposting ke TikTok.
Di awal video, remaja tersebut menuliskan, "Dalam penerbangan saya ke California, pria di belakang terus menyentuh lengan dan payudara saya."
Dalam video tersebut terlihat remaja wanita tersebut duduk di kursi dekat jendela dan bersandar ke belakang, ketika tangan pria tersebut masuk melalui celah kursi yang ada.
Video tersebut diunggah oleh akun @mobilesushibar, dan menjelaskan bahwa remaja tersebut telah menunjukan video pelecehan itu kepada awak kabin Spirit Airlines dan orang-orang di dekatnya, namun diabaikan.
"Dan ketika saya menunjukan video itu kepada semua orang di sekitar saya dan awak kabin, saya disuruh duduk dan tetap diam," tulis keterangan video tersebut.
Video itu pun mendapat banyak dukungan dari warganet, dan mendesaknya untuk mengajukan gugatan terhadap Spirit Airlines.
"Saya akan berteriak dan menjerit, membuat keributan hingga semua orang tahu," tulis seorang pengguna.
"@spiritairlines apa yang akan kamu lakukan? Ini MENGERIKAN!!!," tulis warganet lainnya.
Video tersebut telah ditonton lebih dari 1,8 juta kali dan memiliki lebih dari 440 ribu suka dan komentar sejak diposting tiga hari lalu.
Baca juga: Viral Wanita Mendadak Teriak Histeris, Kaget Lihat Kelakuan Kucing Peliharaan
Baca juga: Pramugari Dilecehkan Tetangganya Usai Ajukan Keberatan Minum Miras dan Konsumsi Narkoba
Dalam serangkaian video berikutnya, wanita itu mengatakan dia naik pesawat pada pukul 06.00 bersama keluarganya dan duduk di kursi terpisah.
Dia bilang dia berganti kursi dengan seorang wanita yang menginginkan kursi di lorong.
Dia bilang dia mulai tenang dan mulai membaca buku ketika dia merasa sedikit keras seperti ada sesuatu yang membelai saya di sini (lengan dan payudara).
"Saya ingin tahu perasaan apa ini, itu benar-benar halus, dan saya mengulurkan tangan dan menyentuh ujung jarinya," lanjutnya.
Dia kemudian mengirim pesan kepada saudara perempuannya untuk memberi tahu bahwa dia sedang diraba-raba.
"Saya pikir itu akan berhenti di situ karena dia tahu bahwa saya tahu bahwa dia menyentuh saya karena saya menyentuh ujung jarinya."
Setelah beberapa waktu berlalu dan remaja tersebut kembali ke posisi sebelumnya sehingga dia bisa membaca.
"Itu terjadi lagi, jadi ini saat aku seperti bisa tahu dia mencoba meraih payudaraku," sambungnya.
"Jadi saya harus duduk di sana dan mendapatkan pelecehan selama satu jam," tambahnya dalam video yang ditunjukkan kepada pramugari.
Ia menambahkan, "Dia (pramugari) mencoba mengabaikannya dan saya disuruh tenang, duduk, diam."
"Itu membuat saya sangat kesal karena tidak ada yang peduli bahwa saya telah melalui itu begitu lama." lanjutnya.
"Fakta bahwa saya harus duduk di sana dan mengumpulkan bukti untuk apa-apa berbicara banyak," pungkas remaja tersebut.
Tonton juga:
Baca juga: Heboh Laba-laba Besar Jatuh di Kokpit Pesawat, Pilot: Saya Harus Tetap Tenang
Baca juga: Sebabkan Gangguan dan Sebarkan Kabar Palsu Ada Teroris di Pesawat, Pramugara Ini Ditahan
(TribunTravel.com/ Ratna Widyawati)
Baca selengkapnya seputar kelakuan penumpang yang dibenci pramugari, di sini.
