TRIBUNTRAVEL.COM - Banyak cara yang dilakukan orang untuk minta maaf.
Mulai dari berjabat tangan hingga memberikan hadiah.
Di Jepang, cara lama untuk minta maaf yang paling tulus adalah dengan mencukur rambut.
Kebiasaan ini biasanya dilakukan saat seseorang melakukan kesalahan besar.
Cara ini jugalah yang dilakukan pemilik kedai Takoba, sebuah kios takoyaki di Osaka, Jepang.
Baca juga: Mencoba Sensasi Berkemah di Pulau Tak Berpenghuni di Jepang, Simak Tarif Inapnya
Baca juga: Koper Berisi Mayat Ditemukan di Tepi Danau Terbesar di Jepang
Setelah menerima keluhan dari pelanggan, dia langsung mengambil gunting dan menggunduli habis kepalanya.
Bukan tanpa alasan mengapa pemilik Takoba melakukan hal itu.
Keluhan yang dia terima adalah pelanggan menemukan rambut di takoyaki yang mereka pesan.
Bersamaan dengan foto kepalanya yang baru dipangkas, pemilik Takoba itu menulis di Twitter.
“Suatu hari saya menerima keluhan bahwa pelanggan menemukan rambut di takoyaki mereka. Saya dengan tulus meminta maaf karena telah menyebabkan ketidaknyamanan yang tidak dapat dimaafkan kepada pelanggan. Bersamaan dengan penyesalan yang dalam ini, saya telah mencukur kepala saya dan tidak akan membuat kesalahan yang sama lagi. ”
Baca juga: Resep Miffy Toast Enak, Menu Sarapan Menggemaskan yang Jadi Tren TikTok Jepang
Baca juga: HTM dan Jam Buka Sakura Hills Tawangmangu Terbaru, Tempat Terbaik untuk Berburu Foto ala Jepang
Tak berhenti sampai di situ saja.
Pemilik Takoba itu juga datang ke rumah pelanggannya, TribunTravel melansir dari soranews.
Selain meminta maaf secara langsung, dia juga memberikan poin khusus kepada pelanggannya itu.
Menariknya akhir dari cerita pemilik Takoba tak berhenti sampai di situ.
Setelah meminta maaf, pemilik Takoba mengatakan dia meminta pelanggan yang komplain itu untuk menunjukkan takoyaki di mana rambutnya ditemukan.
Namun, ketika si pelanggan melakukannya, pemilik Takoba tahu jika takoyaki yang dibeli itu bukan berasal dari tokonya.
Meski demikian, pemilik Takoba itu tidak marah dan tetap melanjutkan pekerjaannya.
Baca juga: Sakit Perut, Pengemudi Kereta di Jepang Tinggalkan Kokpit untuk ke Toilet saat Melaju 145 Km/Jam
Ambar Purwaningrum/TribunTravel