TRIBUNTRAVEL.COM - Sejumlah maskapai dengan penerbangan jarak jauh umumnya menyediakan fasilitas tambahan.
Misalnya bantal dan selimut bagi para penumpangnya.
Jika kamu termasuk penumpang yang sering memakai bantal dan selimut di pesawat, kamu perlu mengetahui hal ini.
Tak sedikit informasi di media sosial yang menjelaskan risiko kesehatan menggunakan bantal dan selimut di pesawat.
Namun informasi tersebut dinilai berlebihan.
Baca juga: Seberapa Sering Selimut di Pesawat Dicuci? Penumpang yang Sering Kedinginan di Pesawat Wajib Tahu

Beberapa maskapai bahkan tak lagi menyediakan fasilitas bantal dan selimut untuk mengurangi biaya operasional.
Maskapai lain yang masih memberikan bantal dan selimut biasanya hanya untuk penumpang kelas satu.
Dan beberapa maskapai penerbangan yang menyediakan bantal dan selimut juga menggunakannya kembali.
Namun, dilaporkan howstuffworks.com, perwakilan dari maskapai penerbangan memberi tahu bahwa barang-barang tersebut dicuci dan dikemas ulang di antara penggunaan untuk menghilangkan masalah kesehatan.
Seperti yang dijelaskan dalam artikel Atlanta Journal-Constitution, banyak maskapai mulai mengurangi atau menghilangkan fasilitas bantal dan selimut dalam penerbangan.
Southwest Airlines misalnya, berhenti menyediakan selimut dan bantal pada 2009 silam.
Baca juga: Penumpang Tanpa Masker Batuk dan Buang Ingus Pakai Selimut di Pesawat, Kena Denda Rp 150 Juta
"Itu terkait sanitasi," juru bicara Southwest Dan Landson menjelaskan dalam email.
Ia menjelaskan, mereka melakukan hal ini untuk mencegah penyebaran penyakit.
Sementara juru bicara Frontier Airlines Kelsy Hustead mengatakan, penyediaan bantal dan selimut dalam penerbangan bukanlah model bisnis mereka.

Seperti yang diketahui, Frontier Airlines merupakan maskapai penerbangan berbiaya rendah.
"Kami tidak menyediakan selimut dan bantal," tukas Kelsy kepada howstuffworks.com melalui email.
Maskapai penerbangan American Airlines ternyata menyediakan bantal dan selimut.
Juru bicara American Airlines Sunny Rodriguez menjelaskan, penumpang kelas ekonomi mendapatkan selimut dan bantal non-desainer dalam perjalanan tersebut.
Pada penerbangan domestik, penumpang kelas satu mendapatkan selimut non-desainer yang lebih ringan.
"Kami memutuskan strategi berdasarkan kebutuhan pelanggan yang biasanya terkait dengan lamanya perjalanan," kata Rodriguez.
"Kami tidak akan mempertimbangkan untuk menyediakan produk ini kepada setiap pelanggan setiap penerbangan, tidak selalu karena biaya, tetapi karena pemborosan. Kami ingin memberikan pengalaman pelanggan yang berarti yang memenuhi kebutuhan pelanggan," lanjut dia.
Rodriguez menjelaskan, seluruh produk bantal dan selimut akan digunakan kembali setelah dikirim untuk dicuci oleh perusahaan luar.

Kemudian bantal dan selimut akan dikemas kembali sebelum dikembalikan untuk didistribusikan ke penumpang lain.
"Saat produk tiba, mereka dibungkus dengan plastik. Itu tandanya sudah bersih dan segar. Jika dibuka, berarti sudah dicuci, meskipun sebenarnya tidak digunakan," kata Rodriguez.
Sementara maskapai JetBlue menawarkan bantal dan selimut baru untuk para penumpangnya.
Bantal leher dibanderol dengan harga 6 dolar AS (Rp 86.130), sedangkan selimut seharga 5 dolar AS (Rp 71.775).
"Cara ini memungkinkan kami untuk menyediakan produk berkualitas tinggi," kata juru bicara JetBlue Julianna Bryan.
"Sebagai maskapai penerbangan yang sangat peduli dengan keberlanjutan, kami sangat mendorong pelanggan kami untuk menyimpan bantal leher dan selimut untuk digunakan di masa mendatang," lanjutnya.
Baca juga: 5 Pesawat Unik dengan Roda Terbanyak, Ada yang Punya 32 Ban
Seberapa sering selimut di pesawat dicuci?
Dilaporkan travelweek.ca, mantan pramugari Southwest Airlines mengatakan bahwa beberapa maskapai penerbangan tidak membersihkan atau mengganti selimut di antara penerbangan.
"Selimut dan bantal itu? Ya, itu baru saja dilipat kembali dan dimasukkan kembali ke wadah di antara penerbangan," tulis mantan pramugari yang tidak diketahui namanya tersebut.

"Hanya yang baru yang pernah saya lihat berada pada penerbangan pertama di pagi hari di kota penyediaan," tambahnya melalui forum Reddit.
Klaim ini didukung oleh Sara Keagle, seorang pramugari dan blogger HuffPost.
Baca juga: Bangkai Pesawat Ini Masih Terkubur di Antartika Sejak Lakukan Pendaratan Darurat Tahun 1970
Sara memberi tahu HuffPost bahwa selimut yang baru dicuci hanya disediakan untuk penerbangan pertama hari itu.
Setelah itu, selimut cukup dilipat kembali pada semua penerbangan berikutnya.
(TribunTravel.com/Sinta A.)
Baca juga: Beli Tiket Pesawat Emirates Lewat Tiket.com Dapat Diskon Rp 250 Ribu
Baca juga: 5 Alasan Mengapa Pesawat Komersial Tidak Sediakan Parasut untuk Penumpang