TRIBUNTRAVEL.COM - Kegiatan menunggu waktu buka puasa atau ngabuburit sudah menjadi tradisi bagi sebagian umat Islam di Indonesia saat Bulan Ramadan.
Waktu menjelang berbuka dimanfaatkan sebagian orang dengan berbagai kegiatan, termasuk mengunjungi destinasi yang menawan.
Peluang ini pun ditangkap Kelompok Masyarakat (Pokmas) D'Kuwondogiri di Dusun Kuwondogiri Desa Blambangan Kecamatan Bawang, Banjarnegara, Jawa Tengah.
Mereka menciptakan destinasi yang menarik untuk dikunjungi dengan konsep alam pedesaan.
Hamparan sawah yang luas di desa ternyata bukan hanya menjanjikan untuk usaha pertanian.
Mereka mampu menyulapnya menjadi destinasi wisata.
Menariknya, mereka memanfaatkan sumber daya lokal atau limbah pertanian (jerami) untuk menunjang destinasi.
Terlebih, stok jerami di desa melimpah usai petani panen raya.
Di tangan mereka, sebagian jerami itu disulap menjadi karya bernilai seni tinggi.
Mereka mengumpulkan jerami di lahan sekitar 1 hektar.
Bahan alam itu kemudian dibentuk menjadi patung dengan bermacam karakter.
"Pembuatan patung jerami ini memakan waktu kurang lebih 1,5 bulan, " kata Muhamad Muhtar, pengurus Pokmas D'Kuwondogiri, Senin (3/5/2021)
Mereka menamai destinasi itu Rest Area Gili Lori dengan tema Dolanan Damen.
Di areal sawah itu, ada patung jerami berbentuk pesawat, perahu layar, musala, bedug hingga ketupat yang menjadi ikon lebaran.
Karakter patung memang sebagian disesuaikan dengan momentum Hari Kemenangan atau Idul Fitri bagi umat Islam.
Rest area ini memang dibuka untuk menghibur masyarakat yang akan menghadapi lebaran.
Karenanya, destinasi ini dibuka khusus di Bulan Puasa Ramadan hingga libur lebaran nanti.
Di bulan puasa ini, destinasi tersebut sudah mulai ramai dikunjungi orang, terutama saat sore atau menjelang waktu Magrib.
Di tempat ini, pengunjung bisa menyaksikan aneka rupa patung jerami.
Patung itu juga menjadi spot yang menarik bagi pengunjung untuk berswafoto.
Ada pula spot selfie khusus untuk memanjakan pengunjung yang suka berfoto.
Panorama sawah dan suasana pedesaan yang masih kental jadi daya tarik lain bagi wisatawan.
Semilir angin masih segar karena lokasinya di pedesaan.
"Ini untuk hiburan masyarakat yang sudah lelah karena pandemi, " katanya
Menariknya, tidak ada tiket masuk ke rest area ini. Hanya ada kotak donasi yang ditaruh di pintu masuk rest area.
Pengunjung bisa menyumbang seikhlasnya untuk mengapresiasi karya kelompok tersebut.
Bagaimanapun, mereka dengan jerih payah membuatnya.
Lahan yang dipakai untuk rest area didapat dengan cara menyewa ke petani. Ada beberapa petugas yang berjaga di rest area.
Mereka siap memandu pengunjung sekaligus menjadi juru foto bagi mereka secara sukarela.
Di komplek rest area, sejumlah pedagang ikut mengais rizki dari pengunjung. Berbagai semisal Dawet Ayu dan jajanan tradisional lainnya siap memanjakan lidah pengunjung untuk menu berbuka puasa.
Baca juga: Serunya Ngabuburit di Taman Heulang Bogor, Bisa Sembari Olahraga dan Menikmati Pemandangan Taman
Baca juga: Ngabuburit Asyik di Siombak Marelan, Bisa Berburu Foto Sepuasnya di Spot Instagramable
Baca juga: Ngabuburit Seru di Farm House Lembang Bandung, Ini Harga Tiket Masuk dan Jam Bukanya
Baca juga: 5 Tempat Ngabuburit Asyik di Purwokerto, Bisa Sambil Berburu Takjil dan Hunting Foto Instagrammable
Baca juga: 5 Tempat Ngabuburit Asyik di Semarang, Ada Taman Indonesia Kaya hingga Kawasan Simpang Lima
Artikel ini telah tayang di TribunJateng.com dengan judul Indahnya Ngabuburit di Taman Patung Jerami Gili Lori Banjarnegara