TRIBUNTRAVEL.COM - Seorang pria yang mencoba melompat dari balkon lantai 23 sebuah resor pantai tewas karena parasutnya gagal dibuka.
Kejadiaan naas ini terjadi di Sunrise Beach Resort di Pantai Panama City pada Minggu (21/3/2021) malam.
Menurut laporan stasiun berita WMBB yang dilansir dari News.com.au, Rabu (24/3/2021), pria berusia 31 tahun tersebut tewas seketika setelah melompat dari balkon lantai 23 hotel tersebut.
Baca juga: 5 Hotel Murah di Batu Malang untuk Liburan Keluarga, Fasilitas Lengkap Harga Mulai Rp 97 Ribuan
Awalnya, ia telah mencoba melakukan lompatan dasar di hotel tersebut, tetapi parasutnya tidak terbuka tepat waktu.
Siaran pers dari Departemen Kepolisian Pantai Panama City mengidentifikasi pria itu sebagai penduduk setempat bernama Timothy Dale Ackerman.
"Departemen Kepolisian Pantai Panama City ingin mengingatkan semua orang bahwa melanggar hukum dan tidak ada tempat hukum di Florida yang mengizinkan aksi berbahaya tersebut," isi rilis tersebut.
Pantai Panama City adalah tujuan liburan musim semi populer yang terletak di Teluk Meksiko, dan berjarak sekitar 160 km barat daya Ibukota Florida, Tallahassee.
Kematian pria itu terjadi saat perayaan liburan musim semi menjadi liar di Florida, dengan keadaan darurat diumumkan di Pantai Miami dan tim SWAT terpaksa melepaskan tembakan peringatan.
Video di media sosial dan media lokal menunjukkan ribuan orang yang bersuka ria menentang pandemi COVID-19 dan jam malam Miami Beach setelah dimulai pada pukul 20.00 pada hari Sabtu (20/3/2021).
Tim senjata dan taktik khusus bergabung untuk memblokir jalan-jalan dan menggunakan meriam suara tajam untuk mencoba membersihkan jalan-jalan yang penuh sesak sementara pesta terus berlangsung selama berjam-jam, menurut video yang direkam di tempat kejadian.
Tonton juga:
Warga Florida AS Diminta Konsumsi Ular Piton Liar untuk Kurangi Populasinya
Selama bertahun-tahun, masyarakat Florida, AS harus berurusan dengan pupulasi ular piton Burma yang dianggap sebagai spesies invasif.
Pejabat daerah setempat pun menyatakan ular piton Burma telah mengganggu rantai makanan di daerah yang lingkungannya rentan, seperti Everglades.
Akhirnya, mereka berusaha mencari cara untuk membatasi populasi ular.
Dikutip TribunTravel dari laman UNILAD, Sabtu (19/12/2020), Segelson mengatakan saat ini sedang melakukan penelitian untuk melihat apakah ular piton aman dikonsumsi.
Pasalnya, ular jenis ini diketahui mengandung merkuri tinggi yang beracun bagi manusia.
Seorang pemburu python yang bekerja di Distrik Pengelolaan Air Florida Selatan, Donna Kalil mengatakan kepada Tampa Bay Times jika dia makan piton beberapa kali seminggu.
Menurutnya, tekstur daging ular ini mirip ikan tapi juga berlemak seperti daging babi.
Menurut Badan Perlindungan Lingkungan AS dan Badan Pengawas Obat dan Makanan, batas aman konsumsi merkuri pada manusia adalah 0,3 per satu juta.
Namun, beberapa ular sanca di Florida tercatat memiliki kandungan merkuri lebih dari 100 kali lipat angka batas aman.
Baca juga: Viral, Wanita Ini Temukan Hal Mengejutkan yang Tersembunyi Selama 50 Tahun di Bawah Karpet Rumahnya
Baca juga: Viral di Medsos, Terekam Google Maps Street View Sosok Menyeramkan Bersembunyi di Balik Jendela
Baca juga: 4 Minuman yang Tren di Tengah Pandemi Covid-19, Ada Dalgona Coffee yang Sempat Viral
Baca juga: Viral di Medsos, Tertangkap Google Maps Street View, Jalanan Misterius yang Menghebohkan, Apa itu?
Baca juga: Video Viral, Penguin Melompat ke Perahu Wisata saat Melarikan Diri dari Paus Orca
(TribunTravel.com/ Ratna Widyawati)
Baca selengkapnya seputar Berita Viral di sini.