lihat foto
TRIBUNTRAVEL.COM - Sebuah video yang menampilkan aksi penguin cerdas telah muncul kembali minggu ini.
Awalnya, video tersebut telah dipublikasikan oleh akun YouTube Expert Vagabond pada Desember 2019 lalu.
Dalam video tersebut, sekelompok turis sedang melakukan pelayaran di antara gunung es di Selat Gerlache Antartika.
Tiba-tiba, sekelompok paus orca muncul di samping perahu.
Baca juga: Keunikan Penguin Afrika, Punya Titik-titik Hitam hingga Bersarang di Dalam Lubang
Para turis tentu sangat senang dengan pemandangan ini dan langsung mengabadikannya.
Namun ternyata, paus orca bukan satu-satunya satwa liar yang berenang di dekat perahu.
Tampaknya ada penguin yang terperangkap di tempat yang salah dan pada waktu yang salah.
Bagaimana tidak, penguin tersebut terjebak di perairan dengan gerombolan paus orca yang terlihat tengah mengejarnya.
Untungnya, penguin itu cukup cerdas dan memiliki ide yang brilian.
Setelah beberapa kali mencoba, hewan yang menggemaskan itu berhasil melompat ke satu perahu wisata untuk menyelamatkan diri.
"Sekarang paus orca juga akan melompat ke kapal," terdengar candaan seorang turis di video.
Beruntung bagi penumpang perahu wisata, para orca kehilangan minat memburu dan berenang menjauh.
Ini tentu menjadi akhir yang membahagiakan bagi penguin.
Setelah paus orca meninggalkan perairan, barulah penguin tersebut kembali ke laut.
'Penguin Bingung' yang Menggemaskan Ini Viral di Medsos, Apa yang sebenarnya terjadi?
Jika kamu pernah kehilangan jejak teman di tengah keramaian, kamu mungkin akan berempati dengan penguin dalam video viral baru-baru ini.
Pinguin itu terpisah dari kelompoknya dan mulai melompat pergi bersama dengan kelompok lainnya.
Tak lama, pinguin dari kelompok pertama kembali dan mengajak pinguin yang tersesat untuk kembali ke rombongan.
Rekaman itu diposting pada 9 Januari oleh The Southern Barlows, saluran YouTube yang membagikan klip kehidupan di Kepulauan Falkland (juga dikenal sebagai Islas Malvinas), menurut deskripsi akun.
Falklands adalah kepulauan di Samudera Atlantik di lepas pantai selatan Argentina, dan sekira 320.000 dihuni penguin rockhopper selatan (Eudyptes chrysocome chrysocome) yang ada sana setiap tahun dari Oktober hingga April, menurut Falklands Conservation.
Dalam video pendek tersebut, satu kelompok penguin melompat dengan penuh semangat ke bawah bukit, mungkin pergi ke laut untuk mencari makan, kata Klemens Pütz, direktur ilmiah dari Antarctic Research Trust di Bremervörde, Jerman.
Kelompok pertama kemungkinan hendak ke laut bertemu dengan kelompok kedua yang terlihat seperti baru saja kembali dari berburu, kata Pütz kepada Live Science.
Dalam pertemuan itu, kedua kelompok tampak berhenti sejenak, TribunTravel melansir dari laman livescience.
Setelah itu keduanya melanjutkan tujuan mereka.
Namun tampak dalam video, satu pinguin dari kelompok pertama berbalik arah.
Tak lama kemudian satu pinguin yang ada di kelompok kedua mengikuti pinguin pertama yang berhenti.
Rupanya pinguin dari kelompok kedua itu berasal dari kelompok pertama yang salah rombongan.
Video tentang pinguin yang salah rombongan itu langsung menjadi viral di medsos.
Meskipun penguin yang "bingung" dalam video itu untuk sementara waktu tampaknya tidak dapat membedakan kelompok mana yang benar, pinguin rockhopper dapat mengidentifikasi pasangan dan anak mereka di antara puluhan ribu di satu koloni, kata Nicolás Alejandro Lois, seorang peneliti dan kandidat doktor Ekologi, Genetika dan Evolusi Buenos Aires.
Burung-burung itu menemukan satu sama lain sebagian besar dengan menggunakan vokalisasi panggilan dan respons dan isyarat visual, di mana "mereka berhenti, berdiri tegak dan menoleh," kata Lois kepada Live Science melalui email.
Burung jantan dan betina berpasangan selama beberapa tahun (seperti yang terjadi pada banyak spesies penguin), dan beberapa bukti menunjukkan bahwa mereka menemukan satu sama lain dengan bertemu di lokasi sarang yang sama setiap musim semi, "karena pasangan menghabiskan musim dingin secara terpisah," kata Nina Dehnhard , seorang ahli ekologi burung laut dari Institut Norwegia untuk Penelitian Alam di Trondheim, Norwegia.
Kebiasaan itu bisa menjelaskan mengapa penguin rockhopper dianggap lebih setia pada pasangannya ketimbang penguin kaisar, "yang tidak memiliki sarang tetap," kata Dehnhard melalui email.
Saat penguin menghabiskan waktu berbulan-bulan berkembang biak di koloni, mereka sering berkumpul dalam kelompok kecil seperti yang terlihat di video, karena perjalanan ke dan dari laut lebih aman bersama kelompok.
Tetapi tidak ada ikatan khusus antara burung dalam kelompok seperti itu - mereka kebetulan menuju ke arah yang sama pada waktu yang sama, kata Pütz kepada Live Science.
"Mereka hanyalah campuran penguin. Dan lain waktu, mereka berada dalam kelompok yang sama sekali berbeda," kata Pütz.
Ketika kelompok penguin yang menuju ke arah yang berbeda bertemu satu sama lain, "kebingungan biasanya muncul," kata Lois dalam email.
Dan meskipun penguin yang mengalami kebingungan sesaat dalam video tersebut tampaknya menerima bantuan dari rockhopper lain yang prihatin, kecil kemungkinan bahwa penguin kedua benar-benar menunjukkan perilaku altruistik.
Sebaliknya, itu mungkin sama bingungnya dengan yang pertama, kata Pütz.
"Saya pikir itu hanya kebetulan dan tampak di mata manusia seolah-olah salah satu penguin membantu yang lain dan membuatnya kembali ke jalurnya," katanya.
Baca juga: 5 Kasus Pencurian Terkonyol di Dunia, Termasuk Turis Curi Penguin dari Sea World
Baca juga: Restoran di Dubai Tawarkan Sensasi Sarapan Bersama Penguin, Seperti Apa?
Baca juga: Setelah 5.000 Tahun, Makam Penguin Kuno Ditemukan karena Efek Pemanasan Global
Baca juga: Habitat Penguin di Georgia Terancam karena Gunung Es Hampir Mendekatinya
Baca juga: Lapisan Es Antartika Mencair, Bangkai Penguin Berusia 800 Tahun Ditemukan Utuh
(TribunTravel.com/Muhammad Yurokha M)
