TRIBUNTRAVEL.COM - Kabupaten Majalengka bisa dibilang menjadi tempat tujuan wisata di Jawa Barat yang cukup populer.
Bukan hanya terkenal dengan wisata alamnya saja, tapi ada juga destinasi yang menarik untuk dikunjungi yaitu Kampung Balemalang.
Kampung Balemalang berada di Desa Balagedog, Kecamatan Sindangwangi, Kabupaten Majalengka, Jawa Barat.
Bicara soal Kampung Balemalang, kali ini traveler akan disuguhkan informasi menarik seputar sejarah unik dari kampung tersebut.
Di sini, suasananya begitu asri.
Jauh dari hiruk pikuk kendaraan membuat kampung ini sangat nyaman dikunjungi.
Baca juga: TRAVEL UPDATE: Kampung Tematik Mulyaharja, Tempat Wisata Baru di Bogor dengan Hamparan Sawah

Konon, sejak dulu rumah di Balemalang tidak pernah bertambah, yakni hanya tujuh rumah.
Bahkan kini telah berkurang menjadi enam bangunan yang terdiri dari lima rumah dan satu bangunan musala.
Kampung tersebut berjarak 4 kilometer dari kantor desa yang mana sebenarnya memiliki akses jalan mulus yang beraspal.
Hanya saja, untuk mencapainya tidak mudah apalagi dengan kendaraan roda dua, karena kondisi jalan yang kecil dan menurun tajam.
Menurut Ketua Grup Majalengka Baheula (Grumala), Naro mengatakan Kampung Balemalang merupakan kampung yang dibilang tanggung.
Sebab, kondisi alam yang terbentuk alami, tidak bisa ditambah bangunan rumah lainnya.
"Orang pertama yang tinggal di sana adalah Buyut Rahan dan Babu Janati pada tahun 1920-an," ujar Mang Naro begitu biasa disapa kepada Tribun, Sabtu (20/3/2021).
Namun, ia tidak mengetahui alasan Buyut Rahan tinggal di kampung tersebut.
Bisa jadi, untuk bersembunyi atau memang menghindari pertempuran pada saat penjajahan itu.
"Belum jelas asal muasal kenapa Rahan tinggal di sana. Apakah menghindari pertempuran, membuang diri, atau hanya ingin menghindari keramaian dan ingin menyepi. Karena suasana di lingkungan tersebut sangat sepi dan nyaman untuk beristirahat," kata dia.
Mang Naro menyampaikan, saat ini kampung tersebut ditinggali lima Kepala Keluarga (KK).
Adapun, mereka merupakan generasi ketiga dari Buyut Rahan yang pertama tinggal.
"Jadi menurut warga setempat, kampung ini didirikan oleh orang tuanya. Katanya sebelum penjajahan Jepang itu sudah ada," ucapnya.
Warga setempat kesehariannya berprofesi sebagai petani.
Selain itu, ada juga yang berketerampilan membuat anyaman dari rotan maupun bambu.
"Kehidupan di sini sangat asri, nyaman dan sejuk. Apalagi, penduduknya ramah-ramah membuat suasana kekeluargaan begitu terasa," jelas dia.
Mang Naro menjelaskan, dinamakannya Balemalang sendiri dikarenakan pada 1930-an, di kampung tersebut dibangun sebuah kantor balai desa.
Namun, karena menghalangi jalan, dipindahkan ke tempat lain hingga saat ini.
"Sekitar tahun 1930-an, di kampung ini dibangun kantor desa. Tapi, karena menghalangi jalan atau malang, maka dipindahkan ke Balagedog. Kantor desa yang malang (menghalangi jalan) ini, akhirnya menjadi nama Balemalang," katanya.
Baca juga: Dago Dreampark Hadirkan Wisata Kampung Dayang Sumbi, Seperti Apa Ya?
Baca juga: Panduan Rute dan Harga Tiket Masuk Kampung Tematik Mulyaharja Bogor Terbaru 2021
Baca juga: Harga Tiket Masuk Kampung Tematik Mulyaharja, Agrowisata di Bogor yang Tak Jauh dari Jakarta
Baca juga: TRAVEL UPDATE: Tawarkan Nuansa Alam, Ini Pesona Kampung Tematik Ciharashas Mulyaharja di Kota Bogor
Baca juga: TRAVEL UPDATE: Tindaklanjuti Imbauan Walikota Bogor, Kampung Tematik Mulyaharja Ditutup Sementara
Artikel ini telah tayang di tribunjabar.id dengan judul "Asal Usul Kampung Balemalang, Kampung Unik di Majalengka, Hanya Punya Enam Bangunan".