Breaking News:

Gara-gara Penumpang Berdiri di Lorong, Pilot Serang Pramugari hingga Alami Patah Lengan

Seorang pilot diduga menyerang pramugari hingga mengalami patah lengan, gara-gara seorang penumpang berdiri di lorong.

Penulis: Ratna Widyawati
Editor: Sinta Agustina
Pixabay/StockSnap
Ilustrasi pilot duduk di ruang kokpit. 

TRIBUNTRAVEL.COM - Seorang pilot diduga menyerang pramugari hingga mengalami patah lengan.

Insiden tersebut dilaporkan terjadi di China dalam penerbangan Donghai Airlines pada 20 Februari 2021.

Pesawat tersebut terbang dari Nantong, Jiangsu menuju Xi'an, Shaanxi.

Baca juga: Terparkir di Bandara, Pesawat Air France Terkena Aksi Vandalisme Pengunjuk Rasa

Dilansir dari Foxnews.com, Selasa (9/3/2021), insiden tersebut berawal ketika pilot keluar dari kokpit dan menggunakan kamar mandi kelas satu di pesawat.

South China Morning Post melaporkan, pilot tersebut memperhatikan seorang penumpang mendekat tepat ketika dia memasuki toilet.

Ilustrasi pilot duduk di ruangan kokpit pesawat, Selasa (17/11/2020).
Ilustrasi pilot duduk di ruangan kokpit pesawat, Selasa (17/11/2020). (Pixabay/StockSnap)

Lantas, ia menginstruksikan penumpang untuk menunggu di kursi dan bukan di luar pintu toilet hingga ia selesai menggunakan toilet.

Namun, setelah keluar dari toilet, pilot tersebut melihat penumpang yang tidak sabar berdiri di luar pintu.

Pilot itu pun segera menyalahkan pramugari kelas satu karena tidak melakukan pekerjaannya dengan membiarkan penumpang menunggu di lorong.

Ilustrasi toilet pesawat.
Ilustrasi toilet pesawat. (Reader's Digest)

Penumpang yang menceritakan kejadian itu di media sosial mengatakan pilot kemudian menyerang pramugari tersebut hingga lengannya patah.

Pilot juga diduga kehilangan gigi selama pertarungan.

2 dari 4 halaman

Akibat insiden ini, pilot dan pramugari tersebut ditangguhkan untuk sementara waktu.

Donghai Airlines yang berbasis di Shenzhen kemudian mengonfirmasi bahwa baik pilot maupun pramugari telah ditangguhkan menyusul pernyataan mereka.

Tonton juga:

"Perusahaan sangat mementingkan pernyataan di antara anggota awak selama penerbangan dan melakukan verifikasi internal yang ketat," tulis maskapai itu dalam sebuah pernyataan yang dibagikan.

"Anggota staf yang terlibat telah ditangguhkan untuk sementara waktu dari pekerjaan mereka untuk memastikan keselamatan penerbangan," imbuhnya.

Penumpang didenda Rp 747 Juta karena merusak toilet

Insiden lain pernah terjadi dalam penerbangan Finnair.

Seorang penumpang didenda sebesar 43.000 euro atau setara Rp 747 juta dan diberi satu tahun hukuman percobaan penjara.

Hukuman tersebut didapat setelah ia dilaporkan merusak toilet pesawat.

Tak hanya itu, pria asal Finlandia itu juga diperintahkan untuk membayar biaya hukum maskapai dalam putusan yang dijatuhkan oleh Pengadilan Distrik Helsinki.

3 dari 4 halaman

Melansir Independent, Senin (26/10/2020), insiden perusakan toilet pesawat terjadi dalam penerbangan Helsinski ke Vietnam pada 2017 lalu.

Insiden tersebut dimulai setelah penumpang berusaha menggunakan kartu hadiah dari Finnair untuk membayar pembelian dalam penerbangan.

Seorang pramugari mengatakan ia marah setelah metode pembayaran ini ditolak, lapor Yle Uutiset.

Pria itu kemudian pergi ke salah satu toilet pesawat, suara benturan keras pun bisa terdengar saat dia berada di bilik toilet.

Setelah pria tersebut keluar dari toilet, awak kabin pun bergegas untuk memeriksanya.

"Saya tidak pernah melihat begitu banyak bagian yang rusak di toilet selama saya berkarir, dan itu menimbulkan muntahan dan air kencing," kata pramugari itu dalam proses pengadilan.

Rak handuk terlepas dari cermin, ada upaya untuk memecahkan wastafel, satu pintu rusak dan dinding di belakang juga mengalami kerusakan.

Pria tersebut mengaku bahwa ia yang menyebabkan kerusakan di toilet, namun membantah bahwa hal itu dilakukan secara sengaja.

"Saya terombang-ambing karena turbulensi, dan saya berpegangan pada rak cermin," kata pria tersebut.

Pria itu juga menambahkan bahwa dia telah minum alkohol dan obat penenang.

maskapai Finnair
maskapai Finnair (Flickr/Valentin Hintikka)

Penegasannya itu dibantah oleh empat saksi, yang semuanya menyatakan tidak ada perilaku aneh selama penerbangan.

4 dari 4 halaman

Sementara itu, direktur keselamatan Finnair langsung membantah bahwa kerusakan toilet tersebut akibat turbulensi.

“Perlu menggunakan tenaga yang sangat kuat untuk melepas rak handuk dan pintu lemari,” katanya.

Pria itu dinyatakan bersalah karena membahayakan keselamatan penumpang dan pengadilan memutuskan bahwa dia masih bertanggung jawab meskipun telah mengonsumsi obat penenang dan alkohol.

"Insiden itu bisa menjadi sangat berbahaya jika kerusakan memengaruhi tekanan kabin pesawat," kata putusan itu.

Baca juga: Pesan Tiket Pesawat Emirates Jakarta-Dubai PP, Dapat Akomodasi Gratis 3 Malam di Hotel Bintang 5

Baca juga: Baru Pertama Kali Naik Pesawat? Simak 10 Panduan Ini Supaya Tak Mengalami Kendala

Baca juga: Viral, Penumpang Mengaku Positif Covid-19 saat Pesawat Akan Lepas Landas

Baca juga: Viral di Twitter, WNA Masuk Pesawat Tanpa Masker, Begini Tanggapan Citilink

Baca juga: Pecahkan Rekor, Dua Wanita Ini Berhasil Menarik Pesawat Airbus A320 Sejauh 20 Meter

(TribunTravel.com/Ratna Widyawati)

Selanjutnya
Sumber: Tribun Travel
Tags:
ChinaShenzhenHelsinki
BeritaTerkait
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved