Breaking News:

Ramadan 2021

7 Tradisi Menyambut Bulan Ramadan di Indonesia, Meugang di Aceh hingga Megibung di Bali

Sementara itu, sejumlah tradisi banyak digelar umat Muslim di Indonesia jelang Ramadan 2021.

Penulis: Sinta Agustina
Editor: Nurul Intaniar
Tribun Bali/Rizal Fanany
Sejumlah anak-anak menyantap hidangan berbuka puasa dalam tradisi megibung saat bulan Ramadan di Masjid Al-Muhajirin, Kampung Islam Kepaon, Denpasar. 

TRIBUNTRAVEL.COM - Bulan Ramadan selalu disambut meriah oleh umat Muslim di seluruh dunia.

Umat Muslim di Lebanon menyambut Ramadan dengan menembakkan meriam sebagai penanda waktu berbuka puasa.

Tradisi tersebut disebut Midfa Al Iftar.

Di Uni Emirat Arab, tradisi Haq Al Laila dilakukan sebelum Ramadan tiba.

Saat itu, anak-anak akan berkeliling menyanyikan lagu tradisional sambil mengumpulkan permen dan kacang-kacangan.

Sementara itu, sejumlah tradisi banyak digelar umat Muslim di Indonesia jelang Ramadan 2021.

1. Meugang (Aceh)

Untuk melestarikan tradisi meugang di Aceh yang sudah ditetapkan sebagai salah satu warisan budaya tak benda nasional, Pemerintah Kota Banda Aceh bersama Yayasan Khadam Indonesia (YKI) dan Balai Pelestarian Nilai Budaya (BPNB) Aceh menggelar Festival Meugang di Pasar daging tradisional Peunayong, Banda Aceh, Senin (20/8/2018).
Untuk melestarikan tradisi meugang di Aceh yang sudah ditetapkan sebagai salah satu warisan budaya tak benda nasional, Pemerintah Kota Banda Aceh bersama Yayasan Khadam Indonesia (YKI) dan Balai Pelestarian Nilai Budaya (BPNB) Aceh menggelar Festival Meugang di Pasar daging tradisional Peunayong, Banda Aceh, Senin (20/8/2018). (KOMPAS.com/RAJA UMAR)

Tradisi Meugang dilaksanakan dengan cara memasak daging sapi atau lembu dengan kualitas terbaik untuk dihidangkan.

Selain daging sapi, umat Muslim di Aceh juga menambah menu masakannya dengan daging kambing, ayam juga bebek.

Menjelang pelaksanaan meugang, masyarakat Aceh akan berbondong-bondong menuju pasar.

2 dari 4 halaman

Dalam bahasa Aceh, pasar disebut dengan 'gang' dan dari kata itulah Meugang berasal.

2. Malamang (Sumatera Barat)

Beras ketan yang telah dimasukkan ke dalam bambu untuk membuat lemang atau malamang.
Beras ketan yang telah dimasukkan ke dalam bambu untuk membuat lemang atau malamang. (KOMPAS.COM/MASRIADI)

Masyarakat Minang di Sumatera Barat memiliki tradisi Malamang atau membuat lamang.

Lamang atau lemang merupakan kudapan khas Minang yang terbuat dari beras ketan dan santan.

Kedua bahan tersebut kemudian dimasukkan ke dalam batang bambu dan dibakar di atas bara api.

Tradisi Malamang biasanya juga digelar untuk menyambut hari besar, seperti Hari Raya Idul Fitri, Maulid Nabi, pernikahan dan perhelatan besar lainnya.

3. Dugderan (Semarang)

Kereta Kencana yang dinaiki Plt Walikota Semarang, Hendar Prihadi (Hendi) berperan sebagai Raden Mas Aryo Purboningrat diarak dari depan Balaikota Semarang, jalan Pemuda menuju masjid Agung Semarang (Masjid Kauman), Kota Semarang, Jateng, Senin (8/7/2013).
Kereta Kencana yang dinaiki Plt Walikota Semarang, Hendar Prihadi (Hendi) berperan sebagai Raden Mas Aryo Purboningrat diarak dari depan Balaikota Semarang, jalan Pemuda menuju masjid Agung Semarang (Masjid Kauman), Kota Semarang, Jateng, Senin (8/7/2013). (Tribun Jogja/Wahyu Sulistiyawan)

Dugderan merupakan pesta rakyat di Semarang yang dilaksanakan tepat sehari sebelum puasa Ramadan.

Tradisi ini dilakukan dengan menabuh beduk untuk menentukan waktu memulai ibadah puasa Ramadan.

Istilah dugderan diambil dari bunyi suara tabuhan beduk 'dug' yang diiringi dengan suara petasan 'der'.

3 dari 4 halaman

Perpaduan bunyi suara inilah yang akhirnya menjadi awal mula penamaan tradisi ini.

Tak cuma umat Muslim, tradisi Dugderan juga diikuti seluruh masyarakat penganut kepercayaan lain.

4. Padusan (Jawa)

Padusan
Padusan (kompasiana.com)

Tradisi Padusan banyak digelar di sejumlah daerah di Jawa, terutama Jawa Tengah.

Istilah padusan berasal dari kata 'adus' yang dalam Bahasa Jawa berarti mandi.

Dalam tradisi ini, umat Muslim di Jawa akan ramai-ramai mandi di sungai, sumur, atau sumber mata air lain.

Masyarakat percaya padusan dapat menyucikan diri dan membersihkan jiwa dan raga dalam menyambut bulan Ramadan.

5. Nyorog (Betawi)

Masyarakat Betawi memiliki tradisi Nyorog yang digelar menjelang bulan Ramadan.

Saat tradisi Nyorog, umat Muslim Betawi membagikan sejumlah bingkisan berisi bahan pangan pada keluarga dan saudara.

4 dari 4 halaman

Tradisi ini sebagai pengingat bahwa bulan Ramadan akan tiba dan sebagai ajang silaturahmi.

6. Megengan (Jawa Timur)

Warga berebut kue apem di Masjid Al Akbar Surabaya, Jumat (3/4/2019). (KOMPAS.com/ACHMAD FAIZAL)
Warga berebut kue apem di Masjid Al Akbar Surabaya, Jumat (3/4/2019). (KOMPAS.com/ACHMAD FAIZAL)

Megengan merupakan tradisi menyambut bulan Ramadan di Jawa Timur dengan membagikan kue apem dan makanan lain.

Sebelum dan kue dibagikan, umat Muslim biasanya akan membaca tahlil dan istighosah.

Tujuannya agar umat Muslim merasa tenang dan lapang dada saat menjalankan puasa Ramadan.

Megengan berasal dari kata 'megeng' yang berarti menahan.

Dalam hal ini menahan lapar, haus, emosi, dan hawa napsu.

7. Megibung (Bali)

Umat Muslim di Bali biasanya akan menyambut bulan Ramadan dengan tradisi Megibung.

Megibung berasal dari kata 'gibung' berarti kegiatan yang dilakukan oleh banyak orang, yakni saling berbagi antara satu orang dengan yang lainnya.

Tradisi ini diselenggarakan warga Karangasem, sebuah daerah di ujung timur Pulau Bali.

Saat Megibung, umat Muslim akan makan bersama dengan menu masakan khas Bali.

Uniknya, bukan menggunakan piring sebagai alasnya, melainkan daun pisang.

Disclaimer: dengan belum berakhirnya pandemi Covid-19, sejumlah tradisi menjelang Ramadan di Indonesia mungkin akan ditiadakan.

Baca juga: 4 Pasar Ramadan di Berbagai Kota Ini Surganya Jajanan Enak Buat Takjil Buka Puasa

Baca juga: Menu Takjil Buka Puasa Khas Jawa Barat, Ada Kue Awug hingga Bandros yang Lezat

Baca juga: Mengenal Anyang, Kuliner Khas Medan yang Langka dan Hanya Disajikan saat Buka Puasa

Baca juga: 5 Tempat Makan Kupat Tahu di Magelang, Kuliner Enak yang Cocok untuk Menu Buka Puasa

Baca juga: 5 Bebek Goreng Enak di Surabaya untuk Buka Puasa, Ada Bebek Sinjay yang Menggoda Selera

(TribunTravel.com/Sinta Agustina)

Selanjutnya
Sumber: Tribun Travel
Tags:
Ramadantradisi bulan RamadanAceh Khanduri Blang Rusli Bintang Suku Mante
BeritaTerkait
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved