TRIBUNTRAVEL.COM - Buah durian memang kerap dijadikan berbagai olahan makanan makanan manis.
Namun pernahkah kamu tahu kalau durian juga bisa jadi bumbu pelengkap masakan?
Ya, durian yang dimaksud adalah tempoyak, sajian khas Melayu.
Nama tempoyak diambil dari kata poyak yang berarti mengoyak atau mencabik.
Hal tersebut dapat dilihat dari proses pnegolaan daging durian yang dikoyak kemudian difermentasi.
Tempoyak merupakan kuliner khas Melayu yang cukup populer di di Bengkulu, Palembang, Lampung, Sumatra Barat, Jambi, dan Kalimantan.
Umumnya, tempoyak disajikan sebagai lauk dan dimakan bersama nasi.
Namun, tidak jarang juga yang menjadikan tempoyak sebagai bumbu tambahan untuk suatu masakan.
Baca juga: Tempoyak hingga Kerutup Ikan, Ini 7 Kuliner Khas Jambi yang Menggugah Selera
Tempoyak terkenal memiliki rasa dan aroma asam yang sangat menyengat.
Bagi masyarakat Melayu, tempoyak menjadi makanan pelengkap penggugah selera.
Selain itu juga sebagai penambah cita rasa pada makanan agar semakin lezat.
TONTON JUGA:
Bahan utama dalam membuat tempoyak adalah durian matang atau durian yang tekstur dagingnya sedikit berair.
Kemudian daging durian dipisahkan dengan bijinya lalu dihaluskan.
Setelah halus, daging durian tersebut ditambahi garam atau ragi untuk proses fermentasi alami.
Proses pembuatan tempoyak tentunya harus memastikan buah durian berada pada kondisi dengan sedikit oksigen.
Kondisi semacam ini disiasati dengan cara menaruh daging buah durian dalam sebuah wadah kedap udara.
Setelah itu barulah durian ditutup rapat dan disimpan selama 3-5 hari pada suhu ruangan sampai menjadi tempoyak.
Bagi etnis Melayu tempoyak durian biasa disajikan untuk berbagai masakan.
Mulai dari dijadikan sambal hingga dimasak bersama bahan lainnya sebagai pelengkap.

Di Palembang misalnya tempoyak dimasak bersama campuran ikan, daging sapi dan daging ayam.
Tidak hanya itu, di Jambi tempoyak juga dijadikan bumbu campuran bersama ikan.
Satu kuliner khas Jambi yang populer dan menggunakan tempoyak ada brengkes atau pepes ikan dan pindang patin tempoyak.
Berbeda dengan Jambi dan Palembang, di Lampung tempoyak justru disajikan dengan cara berbeda.
Yaitu jadi bahan dalam hidangan seruit atau campuran untuk sambal.
Baca juga: Kuliner Sumsel - Sambal Tempoyak Dapoer Kajut, Sensasi Rasanya Bikin Nagih
Baca juga: Kuliner Jambi - 6 Kuliner Khas Kota Sepucuk Jambi Sembilan Lurah, Mulai Mi Celor hingga Tempoyak
Baca juga: Populer di Sumatra, Sambal Tempoyak Terbuat dari Buah Durian yang Difermentasi
Baca juga: 5 Kuliner Lezat Khas Bengkulu, Tempoyak Ikan Patin hingga Lemang Tapai
Baca juga: Rekomendasi Kuliner Khas Jambi, Ada Tempoyak hingga Nasi Gemuk
(TribunTravel/Zainiya Abidatun Nisa')