TRIBUNTRAVEL.COM - Kru pesawat menghabiskan jam kerja hampir sejauh 35 ribu kaki di udara.
Sehingga tidak mengherankan kalau ada banyak pramugari yang mengalami masalah tak terduga di sepanjang jalan.
Hal tersebut seperti ungkapan seorang pramugari dari sebuah maskapai yang menceritakan salah satu pengalamannya yang "paling gila" di pesawat.
Apa yang terjadi?
Dilansir melalui Express.co.uk, menurut laporan keselamatan udara terbaru dari konsultan penerbangan Belanda To70 bencana besar pesawat jarang terjadi karena hanya satu kecelakaan fatal.
Apalagi sampai melibatkan penumpang komersial untuk setiap 5,58 juta penerbangan.
Namun, hal itu justru berlawanan jika dilihat dari kaca mata pramugari yang menghabiskan sebagian besar masa kerja mereka di pesawat.
Tentu tidak mengherankan jika banyak di antara mereka yang mengalami situasi darurat pada satu titik atau lainnya.
Baca juga: Viral di Medsos, Pramugari Ingatkan Penumpang Jangan Pernah Pesan dan Minum Minuman Ini di Pesawat
Kasus semacam ini dibagikan oleh satu awak kabin, yang berbagi pengalaman mereka di forum Reddit.
Anggota kru (yang tidak menyebutkan namanya membagikan hal paling gila yang pernah mereka saksikan.
Satu di antaranya terjadi ketika kesalahan mekanis memaksa pesawat untuk jatuh sekitar ketinggian 20 ribu kaki.
TONTON JUGA:
"Hal paling gila yang pernah saya saksikan adalah kesalahan mekanis yaitu saat terjadi dekompresi," kata mereka.
"Kami kehilangan tekanan udara dan mereka harus menurunkan pesawat ke level normal di bawah 10 ribu kaki," ujar mereka lagi.
"Seluruh kabin mulai berkabut karena saat Anda kehilangan tekanan, tiba-tiba berubah dari panas menjadi dingin."
Namun, seperti dalam banyak kasus, hal ini tidak mengakibatkan insiden besar atau fatal karena keterampilan mereka yang menavigasi pesawat.
Lebih lanjut pramugari itu mengatakan, untungnya pada saat itu pilot junior tahu apa yang dia lakukan dan mampu meratakan pesawat.
Sebab, kehilangan tekanan di dalam pesawat biasanya akan menyebabkan hilangnya oksigen juga.
Hal ini bisa saja terjadi ketika terdapat lubang atau kebocoran di pesawat.
Pada saat itu pilot kemudian ditugaskan untuk menurunkan pesawat ke ketinggian yang aman agar semua orang bisa bernafas dengan normal.
Apagali kejadian ini seringkali, ini harus dilakukan dengan cepat.
Meskipun dekompresi kabin mungkin terdengar menakutkan bagi penumpang pada umumnya.
Hal tersebut sebenarnya kejadian yang cukup umum dan sesuatu yang terlatih untuk ditangani oleh anggota kru.
“Untuk depresurisasi, kami akan melakukan latihan memori yang disebut penurunan darurat," kata pramugari itu.
“Ini secara efektif membuat pesawat turun dengan aman secepat mungkin tetapi seaman mungkin," ujarnya lagi.
“Sebagai pilot, kami akan memakai masker oksigen kami sebelum melakukan apa pun untuk memastikan kami berdua aman bernapas,"
“Penurunan berlanjut hingga di bawah 14.000 kaki di mana udaranya aman untuk dihirup,” katanya.
Skenario dekompresi biasanya mengakibatkan masker oksigen dilepaskan secara otomatis di dalam kabin untuk digunakan penumpang.
Penumpang cenderung diberi pengarahan tentang cara menggunakan masker dalam situasi darurat saat naik ke pesawat.
Meski gagasan kehilangan oksigen mungkin tampak menakutkan, pilot terus mengingatkan penumpang untuk tetap tenang dan mengikuti instruksi.
“Saya menyarankan untuk tidak panik karena kru sudah terlatih untuk itu. Pakai masker oksigen Anda dan cobalah untuk tetap tenang,” ujar pilot itu.
Mantan Pramugari ini Ungkap Trik Khusus Menyelinap Agar Tidak Diganggu Para Penumpang
Pramugari kerap merasa tergesa-gesat saat sedang bertugas di pesawat
Apalagi jika jumlah penumpang melebihi total pramugara yang bertugas, tentu harus memenuhi kebutuhan dan melindungi keselamatan pelanggan satu per satu.
Namun di sisi lain kelancaran pesawat dan perjalanan dalam penerbangan pasti bergantung penuh pada pilot dan pramugara.
Pramugara di dalam pesawat memiliki berbagai tanggung jawab, mulai dari menyoroti prosedur keselamatan dan memeriksa boarding pass.
Selain itu, ia juga harus memenuhi kebutuhan makanan bahkan dipanggil sewaktu-waktu oleh penumpang untuk mendapatkan bantuan.
Hal tersebut membuat pramugara memiliki sedikit waktu untuk diri mereka sendiri, karena mereka biasanya selalu bertugas.
Sehingga mereka harus mengambil waktu istirahat yang ditentukan selama perjalanan.
Namun jika pesawat tidak cukup besar untuk menampung area staf pesawat yang terpisah dan tertutup, rupanya pramugara punya trik khusus untuk menyelinap.
Dilansir dari Express.co.uk mantan pramugara James, mengungkapkan trik jitu untuk memastikan dia tidak diganggu saat jam istirahat dalam keadaan apa pun.
“Saya biasanya memiliki tipuan setiap kali saya pergi dari satu ujung pesawat ke ujung lain untuk makan siang, seseorang akan selalu menanyakan sesuatu kepada saya," katanya.
"Jadi, saya dulu punya trik, saya memasukkan sekaleng coke ke dalam tas sakit, memakai sarung tangan karet, lalu berjalan melewati kabin sehingga sepertinya saya menahan muntahan," ujarnya lagi.
Trik semacam ini kata James sudah cukup berhasil dan penumpangpun tidak ada yang meminta bantuannya.
"Tidak ada yang meminta saya untuk apa pun," tegasnya.
Baca juga: Pramugari Ungkap Bagian Paling Kotor di Pesawat yang Jarang Disadari Penumpang
Baca juga: Ini 8 Istilah Rahasia yang Sering Digunakan Pramugari Selama Penerbangan
Baca juga: Cerita Naila, Pramugari Maskapai Terbaik di Dunia yang Kini Beralih Profesi Jadi Barista
Baca juga: Pramugari Beberkan Makna Rahasia di Balik Bunyi Dentingan saat Pesawat Take Off atau Landing
Baca juga: Pramugari ini Beberkan Sejumlah Minuman yang Sebaiknya Tidak Pernah Dipesan Penumpang di Pesawat
(TribunTravel/Zainiya Abidatun Nisa')