Breaking News:

TRIBUNTRAVEL UPDATE

TRAVEL UPDATE: Cafe Medjora, Tempat Makan Unik yang Tawarkan Suasana Khas Bali di Lereng Gunung Lawu

Cafe Medjora ini merupakan satu di antara destinasi wisata kuliner yang berada di lereng Gunung Lawu.

Penulis: Ratna Widyawati
Editor: Sinta Agustina
Instagram/@medjora.cafe
Cafe Medjora tawarkan suasana khas Bali di Lereng Gunung Lawu, Karanganyar, Jawa Tengah. 

TRIBUNTRAVEL.COM - Berkunjung ke daerah Karanganyar, ada satu tempat makan sekaligus nongkrong yang menawarkan suasana khas Bali, namanya Cafe Medjora.

Cafe Medjora ini merupakan satu di antara destinasi wisata kuliner yang berada di lereng Gunung Lawu.

Tepatnya di Jalan Raya Kemuning, Dusun Spranten, Desa Kemuning, Kecamatan Ngargoyoso, Karanganyar.

Baca juga: TRAVEL UPDATE: Serunya Liburan Sembari Beri Makan Penguin Humboldt di Ocean Dream Samudra Ancol

Menurut laporan wartawan TribunSolo, Muhammad Irfan Al Amin, Cafe Medjora ini mengusung konsep khas Bali dan Eco Greenhouse.

Ini terlihat dari arsitektur dan interior yang di tampilkan di area kafe.

"Saat masuk ke dalam, pengunjung akan dimanjakan dengan suasana khas Bali yang terlihat dari aksesoris yang dipasang, mulai dari kain kotak-kotak hitam putih hingga beberapa payung khas Bali," kata Irfan.

Ia menyebutkan, selain itu banyaknya tumbuhan yang ada di Cafe Medjora menambah kesan asri dan sejuk.

Tak hanya itu, menurut Irfan, kafe ini juga memiliki ragam spot foto Instagramable yang menjadi daya tarik utama.

"Di sini ada banyak spot foto Instagramable, misalnya kamar mandi yang diset sedemikian rupa hingga pengunjung merasakan suasana kembali ke alam," imbuhnya.

Selain itu ada pojok buku, berupa perpustakaan mini yang buku-bukunya merupakan koleksi si pemilik kafe.

2 dari 4 halaman

Irfan menjelaskan, jika menu yang menjadi favorit di Cafe Medjora yakni ayam betutu khas Bali.

Ayam Betutu ini memiliki citarasa yang pedas sehingga bisa memberi kesan hangat untuk tubuh di tengah suasana dingin lereng Gunung Lawu.

"Untuk minumannya ada kopi kristal yang wajib dicoba. Kopi ini seperti kopi espresso tapi dibekukan dan dicampur dengan susu serta gula jawa," ungkap Irfan.

Tak hanya bisa menikmati makanan berat dan minuman yang unik, pengunjung juga bisa memilih camilah berupa gorengan.

Tonton juga:

Gorengan yang ditawarkan di antaranya singkong khas Gunung Lawu, di mana singkong tersebut hanya bisa ditanam di Gunung Lawu.

Meski terlihat seperti kafe mahal dengan interior yang tidak tanggung-tanggung, Cafe Medjora rupanya sangat terjangkau untuk kantong.

Pengunjung yang datang bisa menikmati ragam kuliner yang disajikan dengan harga mulai Rp 10 ribu.

Destinasi wisata edukasi di kaki Gunung Lawu

Usai menikmati makanan di Cafe Medjora, kamu pun bisa berkunjung ke Rumah Atsiri yang berlokasi di Desa Plumbon, Kecamatan Tawangmangu, Karanganyar, Jawa Tengah.

3 dari 4 halaman

Tempat wisata ini dikenal mampu menghasilkan minyak atsiri atau yang dikenal sebagai essential oil dari berbagai spesies tanaman.

Tempat ini dulunya adalah sebuah pabrik yang selesai dibangun pada tahun 1967 dan berfokus pada pengolahan minyak atsiri dengan bahan utama sereh wangi.

Saat ini, Rumah Atsiri Indonesia menjadi satu destinasi wisata edukasi yang berada di kaki Gunung Lawu.

Menurut laporan wartawan TribunSolo, Muhammad Irfan Al Amin, selain belajar tentang proses pembuatan minyak atsiri, pengunjung juga disuguhi pemandangan luar biasa.

Taman Atsiri
Taman Atsiri (Instagram/@tamanatsiri)

Pengunjung dapat menikmati sejuknya udara gunung, berfoto di kebun Atsiri hingga menikmati video mapping dalam ruangan.

Irfan menjelaskan, untuk harga tiket masuk Rumah Atsiri Indonesia ini pengunjung akan dikenakan dengan sistem voucher.

"Masing-masing pengunjung akan dikenakan biaya Rp 50 ribu untuk tiket masuk. Dengan sistem voucher pengunjung bisa memasuki beberapa area," ujar Irfan.

Untuk masuk ke beberapa area yang ada di Rumah Atsiri Indonesia, saldo voucher pengunjung akan dipotong.

Misalnya di Museum Rumah Atsiri akan dikenakan biaya masuk Rp 35 ribu dan kebun Atsiri Rp 15 ribu.

Pengunjung yang ingin masuk ke area lainnya bisa melakukan isi saldo atau top-up voucher.

Kolase foto traveler saat liburan ke Rumah Atsiri
Kolase foto traveler saat liburan ke Rumah Atsiri (Traveler/Nanda Erika)
4 dari 4 halaman

"Sistem voucher ini berlaku untuk pengunjung dengan usia di atas 10 tahun, bagi pengunjung yang berusia di bawah 10 tahun, gratis masuk ke Rumah Atsiri Indonesia," kata Irfan.

Namun selama pandemi ini, Rumah Atsiri Indonesia menerapkan protokol kesehatan ketat yakni 3M (memakai masker, menjaga jarak, dan mencuci tangan) guna memastikan segala aktivitas mereka memenuhi unsur Cleanliness, Health, Safety, and Environmental Sustainability (CHSE).

Hal ini juga sebagai bentuk dukungan kepada gerakan InDOnesia Care (I DO Care) pada lingkungan sekitar untuk #BersamaJagaIndonesia.

Ketika tiba di lokasi pengunjung akan diukur suhu tubuhnya dan tangan pengunjung akan disemprotkan dengan hand sanitizer.

Pembatasan pengunjung pun turut dilakukan sebagai kebijakan selama pandemi.

Irfan menyebutkan selama masa pandemi, Rumah Atsiri membatasi jumlah kunjungan hanya 250 pengunjung per sesinya.

Tak hanya itu, Rumah Atsiri Indonesia juga mendisinfektan seluruh bangunan mereka tiga kali dalam sehari.

Hand sanitizer dan wastafel juga disediakan di sejumlah titik.

Baca juga: TRAVEL UPDATE: Harga Tiket Masuk Ocean Dream Samudra Ancol Selama Februari 2021

Baca juga: TRAVEL UPDATE: Mesin Terbakar saat Penerbangan, Pesawat Ini Berhasil Mendarat Darurat

Baca juga: TRAVEL UPDATE: Kapal Ferry Terguling dan Tenggelam di Kalbar, Basarnas Masih Selidiki Penyebabnya

Baca juga: TRAVEL UPDATE: Mengenal Saur Sesangi, Tradisi Unik Peziarah di Makam Loang Baloq

Baca juga: TRAVEL UPDATE: Berkunjung ke Makam Loang Baloq, Destinasi Wisata Religi di Kota Mataram

(TribunTravel.com/Ratna Widyawati)

Selanjutnya
Sumber: Tribun Travel
Tags:
BaliGunung LawuKaranganyar Mepamit
BeritaTerkait
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved