TRIBUNTRAVEL.COM - Mungkin sebagian dari kamu asing dengan nama Wisma Delima.
Wisma Delima merupakan hostel murah pertama di Jakarta yang ada sejak tahun 1969.
Hostel murah ini dulunya menjadi satu di antara penginapan favorit turis asing yang datang ke Jakarta.
Baca juga: TRAVEL UPDATE: TFP Kopi Warung Sajikan Menu ala Western Berkonsep Kaki Lima di Pasar Gede Solo
Menurut laporan wartawan TribunJakarta, Satrio Sarwo Trengginas, Wisma Delima dulunya menjadi tempat menginap favorit turis mancanegara yang berada di Jalan Jaksa, Menteng, Jakarta Pusat.

Hostel Wisma Delima bahkan sempat mengalami masa kejayaan pada tahun 1970-an hingga 1990-an.
Nathanael Lawalata, ialah pendiri penginapan murah bagi para pelancong.
Di tahun 1972, Nathanael yang saat itu bekerja di sebuah biro perjalanan bernama Travel Bhayangkara ditawari bergabung ke Federation Youth Hostel International.
Pada tahun 1972, Nathanael yang saat itu bekerja di sebuah biro perjalanan bernama Travel Bhayangkara ditawari bergabung ke Federation Youth Hostel International.
Federation Youth Hostel International merupakan sebuah federasi internasional yang menaungi lebih dari 4.00 hostel di seluruh dunia.
Setelah bergabung, pada tahun 1972, Nathanael memutuskan untuk membuka hostel.
Ia pun menyulap rumah sekaligus tempat penginapannya tersebut menjadi hostel bagi para turis backpacker.

Sekitar tahun 1970-an, Wisma Delima mencapai masa kejayaan hingga membuat Nathanael harus mengontrak tiga rumah untuk dijadikan penginapan.
Bahkan, saking banyaknya yang menginap, ada turis yang tidur menggunakan sleeping bag di ruang tamu.
Wisma Delima menjadi tujuan favorit menginap para turis asing tak terlepas dari lokasinya yang strategis.
Lokasi wisma ini berdekatan dengan Stasiun Gambir, Terminal Bus yang saat itu masih di Lapangan Banteng dan Bandara Kemayoran.
Kondisinya Kini
Menurut Satrio, kini popularitas Wisma Delima mulai meredup karena menjamurnya berbagai bisnis penginapan di Ibu Kota.
Belum lagi seiring berkembangnya era digital, banyak penginapan yang sudah menggunakan aplikasi penginapan.
Hal ini membuat para turis asing memiliki banyak pilihan tempat untuk menginap.
Selain itu, adanya pandemi COVID-19 membawa dampak cukup besar bagi industri pariwisata tak terkecuali penginapan Wisma Delima.
Tonton juga:
Tak hanya Wisma Delima, sejumlah kafe yang berada di Jalan Jaksa kini sudah banyak yang gulung tikar.
Satrio menyebutkan, saat ini Jalan Jaksa sudah tidak lagi menjadi destinasi favorit wisatawan asing.
Baca juga: TRAVEL UPDATE: Picu Adrenalin, Ini Wahana Baru Pantai Watu Bale Pacitan yang Wajib Dicoba
Baca juga: TRAVEL UPDATE: Uniknya Boxzoo, Kebun Binatang yang Berlokasi di dalam Kawasan Mal Bogor
Baca juga: TRAVEL UPDATE: Menikmati Sajian Western Food di Pasar Gede Solo dengan Harga Terjangkau
Baca juga: TRAVEL UPDATE: Jokowi Resmikan Bendungan Tapin, Berpotensi Jadi Tempat Wisata Baru di Kalsel
Baca juga: TRAVEL UPDATE: Rumah Atsiri, Destinasi Wisata Edukasi di Kaki Gunung Lawu
(TribunTravel.com/Ratna Widyawati)